Mohon tunggu...
Farisul Islam
Farisul Islam Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sebuah Rasa yang Tabu

12 Desember 2022   13:11 Diperbarui: 12 Desember 2022   13:26 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Kan bener bocor. Aduuuuhhhh." Gelisahku.

"Oh kalo kayak gitu tadi bocor ya? Terus gimana dong, masak aku jalan samapi ruamh" Sahutnya dengan rasa sebal yang mewarnai wajahnya.

"Tenang, gak bakal ku suruh jalan sampai rumah. Cukup jalan sampai rumahku. Ntar ku antar pakai motor tetanggaku." Ucapku dengan mencoba menenangkannya.

"Kuat kan nuntun sendiri? aku gak ikut nuntun." Cakapnya.

"Udah santai gapapa, masak calon Imam gini aja gak kuat. Malu akunya nanti. hehe." Candaku untuk memecah suasana.

Setiba dirumahku langsung dengan sigap aku meminjam motor tetangga untuk mengantarnya pulang. Dari situlah awal semuanya bermula. Iya! bermula menjadi manusia asing kembali. Dahulu kita dua manusia asing yang begitu akrab. Dan sekarang, kita kembali lagi menjadi dua makhluk asing yang lebih asing dari biasanya. Entah meman dia sudah tahu akan perasaanku atau memang sebuah peristiwa tak terduga dimalam itu. Dan aku pun mencoba untuk menjelaskannya lagi kepadanya melalui chat wa. Karena sudah memang dia yang selalu menolak untuk bertemu lagi.

"Dew, kenapa to kog akhir - akhir ini kita begitu asing?" Tanyaku.

"Gak kenapa - apa" Jawabnya singkat

"Dew, aku ingin bertemu denganmu lagi ingin berbincang lagi, dan sekarang ada yang harus aku sampaikan secara empat mata denganmu. Apa perihal kejadian malam itu? atau mungkin aku punya salah denganmu? jika memang aku minta maaf. Ada apa dew? akhir - akhir ini bukan seperti dirimu biasanya" Tanyaku lagi dalam chat WA.

"Ini bukan soal kejadian malam itu, dan kamu juga tidak punya salah. Namun, aku masih merasakan sakit yang amat dalam dari sebuah rasa yang pernah datang. Aku masih tidak ingin lagi mencintai siapapun dan tidak ingin dicintai oleh siapapun. Jadi jika memang hanya ngomongin soal perasaan nggak usah deh. Cukup! aku dan kamu pun juga masih baru kenal. Sekali lagi ku perjelas aku sedang takut jatuh cinta lagi. Itulah kenapa saat ini tidak ingin mencintai dan dicintai oleh siapapun."Jelasnya.

"Jika memang itu sebuah alasan dan kehendak darimu aku memang tidak akan pernah memaksa. Tapi jika kamu sadar, kamu justru juga memberi rasa trauma kepada orang yang sebenarnya dia juga mencintaimu secara diam - diam. Jika memang itu kehendakmu akan aku terima. Dan semoga kita bertemu kembali. See you orang baik." Jawabku dengan emot senyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun