Mohon tunggu...
Farhah nuha
Farhah nuha Mohon Tunggu... Guru - pasti bisa berkarya

memilih tanpa penyesalan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Keluarga dari Sebuah Perjuangan

14 Januari 2020   14:10 Diperbarui: 14 Januari 2020   22:13 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Ka, apa sih yang kakak lakuin hingga semua orang memuji kakak"

 "Sutt jangan bilang kaya gitu, hidup bukan soal pujian. De kita itu harus bertingkah baik dan membantu sesama juga taat beribadah. Tidak semua kok suka sama kakak banyak diluar sana yang menghina kakak dan menilai sebelah mata"

 Aku pun tersenyum mendengar ucapan kakak bagaikan tutor motivasi di youtube yang selalu ku dengar. Dia adalah Anatasya Wulandari maunisa pintar yang dari Sd sampai SMA kini selalu rangking 1 dan juara umum. "Memang hebat ka anna ini, buku buku pelajaran nya saja tertumpuk rapi dilemari bahkan dia memiliki ruang tersendiri untuk belajar yang disiapkan oleh ayah" ucapku iri dalam hati.

 "Tapi ka anna selalu saja bertumpuan pada buku buku itu padahal kalau dia menambah wawasannya dan mempraktekan ilmunya mungkin setara dengan albert einsten kelemahan dia adalah jarang berolahraga kalau dia lari, senam, terlihat nampak aneh bahkan dia tidak bisa berenang" pikirku dalam lamunanku sampai aku tertawa teringat joged senam kakakku  apalagi kalau soal menggambar dia kurang berseni apa apa suka ngeluh dan minta bantuan kepada ayahku dan sodaranya juga aku.

tapi kali ini aku ingin bercerita pada nya  masalah sekolah SMP ku , kakakku type orang yang suka mendengarkan dan memberi saran atau solusi kadang juga tanggapan yang mebuat ku tenang. Aku panggil kakak ku "kak annaa, siska mau curhat nih " teriak ku menanggunya belajar aku tau itu tapi pasti dia nyamperin aku karena dia tau kalo aku lagi punya masalah.

"Kak, aku punya cerita nih jadi aku punya temen namanya Nia dia sangat hobi sekali menanggambar padahal ayahnya menuntut dia pintar matematika kak"

"Ya bagus dong bisa saja ayahnya menyalurkan hobi nya sebagai arsitektur jadi  nia jago gambar plus matematikanya mantappp " jawabnya yang selalu bernalar logika.

"Terus apa urusan denganmu dik?" Jawabnya seakan sinis kepadaku

"Soalnya ya kak aku ingin tau hobi aku apa dan bakat aku apa terus kelebihan aku dimana? Kenapa kakak tidak menuntut aku "

" Gini, ya de kamu itu hobbinya masak,jagain ibu ngusilin kakaa hehehe... Kelebihan kamu itu bikin kerajinan rumah,ngumpulin sampah botol, baca-baca tentang prakarya bikin sesuatu jadi unik. Intinya adik kakak yang tersayang ini kreatif deh" sambil mengelus kepalaku. " Emang adek mau dituntut kaya nia sama ayahnya?"

"Mau dong kak," aku tiba tiba saja menangis ingat ayahku yang sudah meninggal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun