Mohon tunggu...
Farhah nuha
Farhah nuha Mohon Tunggu... Guru - pasti bisa berkarya

memilih tanpa penyesalan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Keluarga dari Sebuah Perjuangan

14 Januari 2020   14:10 Diperbarui: 14 Januari 2020   22:13 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Perpisahan sekolah

Perpisahan kelas 3 SMA ku sudah berlalu kami berpisah bersama teman sekelas menempuh jalan yang berbeda. Aku yang sering disebut sipintar berpaut pada buku ini tidak akan kuliah dulu, aku harus membiayai siska dan ibu juga kedua adikku yang berada kakeku. Digedung perpisahan ini aku sangat bersedih merasa kehilangan sosok guru guru yang sering memberi ku ilmu bahkan dengan mereka aku merasa punya teman hidup untuk belajar. Disisi panggung depan kursi ada sorot mata salah satu guru yang membuatku ingin memeluknya.
"Bu senny.... Aku pasti akan merindukanmu bu. Ajari aku matematika kehidupan. Biar aku mendapatkan masa depan yang gemilang."
Aku berbicara padanya lalu memeluknya sambil menangis.
Diapun menjawab "kamu anak hebat nak, pekerja keras. Jadilah dirimu sendiri. Anak yang lahir dibulan januari akan menjadi bos besar dan berpeluang menjadi orang kaya nak"
Akupun tersenyumlebar karena aku manusia lahir januari 17 tahun yang lalu. "Ko ibu bisa tau aku lahir dibulan itu"

"Sorot mata mu dan kemauan kamu serta kerja keras mu untuk sekolah memperlihatkan nya nak. Semangatmu harus tetap membara nak"

Akupun menitikan airmata "terimakasih bu telah memandangku sebagai manusia. Aku ingin menjadi seperti ibu . Ibu guru terhebat dalam hidupku".

Setelah itu acara selanjutnya adalah lulusan terbaik seangkatan dipanggilah mela gustiana ke panggung semua orang bertepuktangan. Dan aku dan bu senny pun duduk berdampingan.

"Walaupun bukan lulusan terbaik. Kamu juga siswa tetbaik demi keluarga "

Kamipun tersenyumm dan itulah perpisahan yang mengindahkan dan menyakitkan untuk hasna dia pergi keluar jawa meninggalkan aku. Siapa yang mau bersahabat padaku lagi?
Aku mencoba memaafkan semuanya tetutama farina dan geng baru nya  itu. Bahkan karena tidak mau dalam permusuhan yang berkelanjutan aku meminta maaf duluan padanya. 

Disiang hari dalam acara ini dengan diiringi musik nyanyian yang bersenandung merdu, aku memanggil farina dan menggerakan tangganku agar dia mau menemuiku.
"Farina.... Sini"
"Kamu berbicara padaku ?"
"Iya kamu. To the point aja ya aku .... Eumm maa...uu minta maaf padamu soal buku harian itu. Kamu mau kan maafin aku?" Aku jabat tangannya dan memelas dengan mata berkaca kaca.
Farina pun tersenyum dan berkata " aku yang harus nya meminta maaf. Aku yang keterlaluan bahkan bersama teman teman yang lain membulli kamu. Memperlakukan kamu seperti itu aku tak layak jadi temanmu dan tak pantas menerima maafmu. Lebih baik aku pergi"
Hah, "farina ..  kamu tetap temanku semoga kita masih dipertemukan dan tetap menjadi sahabat aku telah memaafkan semuanya. Kita buka lembaran baru "
" Tentu, aku mau menjadi sahabat  .terimakasih"
Kami berpelukan dan datanglah hasna dia tak menyangka kami bisa seperti dahulu kala
"Akhirnya kami bersatu lagi"

Dua bulan kemudian setelah perpisahan itu aku jarang bertemu dengan anak anak kelasku. kini aku berada di tepi jalan usai pulang dari rumah kakekku bertemu dengan kawan lamaku yaitu eka dia satu grup dengan farina.
"Hei kamu, anak pinter tapi pendiam sini!" Aku menoleh .Aku tau pertama mengenal dia dulu waktu kami naik sabuk karate bareng sekabupaten.
Dia satu kelompok denganku tendangan nya begitu hebat dan gigi taringnya itu selalu melebar disaat dia tersenyum. Begitu banyak senior yang mengenalnya tak seperti aku. Tidak ada yang tahu dan mengenal aku
" Eh kamu eka. Apa kabar?"
"Baik, maaf yah sering usil terus. Gangguin kamu suka foto foto kamu ga jelas. Duh aku dosa ya ngebuli kamu terus" katanya
" Aku udah maafin kok"
"Kita makan yu sma minum. Aku yang bayar sebagai tanda minta maaf" tawaran eka padaku. Awalnya aku malu namun karena dia memaksa aku terima tawarannya. Kami berbincang-bincang. Eka kala itu menggunakan sweter abu dan training lah biasa atlet emang seperti itu. Seperti kawan lama lainnya kami pun berfoto. Kemudian eka menanyakan "kamu kuliah atau kerja?"
Aku pun menjawab " kerja dulu "
"Oh di pabrik?"  
"Iyah" jawab singkatku.
Telpon eka berdering dan ternyata ayah nya menyuruhnya pulang dia pamit padaku.
Aku pun akhirnya jalan kaki menuju rumah karena uang ongkos ku sudah habis. Hanya yang terlintas dipikiran ku saat ini adalah ayah... Andai saja ayahh masih ada mungkin dia akan perhatian padaku seperti eka. Atau mungkin aku bisa mengejar impianku.
"Ayah aku sangat merindukanmu. Aku hanya berdoa pada allah swt semoga amal baik mu diterima" air mata ku menetes seketika. Dan beberapa jam kemudian aku sampai dirumah
"Assalamualaikum mah,sis aku pulang"
"Mau teh manis kak?" Kata mamah
"Mau " sambil tersenyum. Sudah lama aku tidak mendapat perhatian seperti ini.
"mah ada apa ini?"
"Tadi ada panggilan dari manager hrd katanya kamu dipanggil ke pabrik . Semoga kamu keterima ya"
"Iya mah "
Udah saatnya aku bekerja keras seperti ayah, ku ingat betul saat ayah bekerja di layanan jasa umat seperti bakti sosial itu dimana gaji 800.000 dalam sebulan tidak mencukupi untuk anak kami berempat. Ayah pernah membawa daging sisa untuk kami karena tak ada sepeser pun uang. Bahkan untuk pergi bekerja ayah belum punya motor. Namun setelah beberapa bulan ayah ganti pekerjaann karena kebutuhan semakin meningkat semenjak aku masuk Smp. Ayah diterima di pabrik designer temannya di ciroyom. Ayah pulang pergi menggunakan kereta karena tempat kerja ayah sebelum stasiun siroyom kala itu ayah bercerita sering loncat disitu. Bagaimana kalau terjadi apa apa padanya? . Namun kini ayah sudah tiada aku yang kerja . Aku yang menghidupi mereka. Besok pagi aku akan tepat waktu datang kesana.

dunia kerja ku sampai masa kuliah.

Setelah aku dipanggil manager HRD ,yg memberi tau aku bahwa aku lulus seleksi,dan bisa langsung bekerja.aku merasa senang,dan ditambah temen aku yg bernama devi juga lulus seleksi. Devi ini adalah teman dikelasku yang paling sering duduk dibelakang. Matanya jernih tidak min atau silinder sepertiku. Dia cukup menyenangkan namun entah aku yang tertutup atau dia kami jarang berbincang. Namun kini kami bekerja bareng setelah empat bulan kami merasa nyaman seperti sahabat dan rumah kami yang kejauhan di kampung itu membuat Aku bersama dengan devi berpikir untuk menyewa kost dikota dekat pabrik yang murah dengan pembayaran sewa rumah ini dilakukan tiap sebulan sekali dengan uang hasil patungan ,perlu diketahui dibalik sibuknya aku didalam pekerjaan aku selalu menyempatkan waktu untuk keluarga,teman.seperti hal nya aku sma devi yg kemana mana selalu bersamaan ,tidak dapat dipisahkan oleh orang lain,Devi itu bukan sekedar teman dia sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri. Tak pernah ku lupa disetiap ku pulang ke rumah aku selalu membawa siska jalan jalan tak terasa dia sudah beranjak dewasa dan ibu yang kini mulai menerima ku dan menyangiku seperti dulu
"Mah, siska kalau aku semakin disayang gini aku jadi rajin kerja deh"
"Ah kamu kan kami keluarga utuh harus saling menyangi" kata ibu
Siska ikut nyaut " kak anna mau ga disayang siska? Kalau mau coklat satu ya"
"Ih masih suka coklat gigi bolong loh"
Siska malah ketawa dan berlari di taman . Aku yang sudah besarpun main ayunan ditaman ini.
Setelah ku dapatkan kebahagian keluarga dunia kerja ku semakin stabil bahkan posisi karyawan ku di brendding operator sering di bilang kinerja bagus padaku. Bahkan diakhir tahun aku menjadi salah satu karywan terbaik.
Disuatu Waktu aku sedang menstrerilkan telur ayam. Karena aku sudah berhari hari lembur aku menjadi kurang tidur. Maka dari itu aku kelelahan dan sedang duduk tiba tiba saja bos memanggilku Melalui lina.
"Anna lo dipanggil bos tuh"
"Bos yang mana?"
"Manager produksi bagian ini lah "
",Oh iya ruangannya dimana?"
"Udah setahun kerja masa tidak tau ruangannya dimana"
",Eh takut pindag "
"Lu tuh yang disuruh pindah"
"Hah!"
"Cepat sana, bos udah tunggu"
Aku jalan cepat mendatangi ruangan bos tepatnya ku ketuk dulu pintu lalu di persilakan masuk.
"Silakan duduk"
"Ada apa ya pa?"
"Kamu berhenti kerja annatasya"
"Bapak pecat saya?"
"Tidak,kinerja kamu bagus perawatan pada ayam nya maksimal. Jadi saya mau kamu kuliah urusan biaya setengahnya ditanggung perusahaan"
"Serius pak? Ini tidak berlebihan. Saya baru kerja setahun belum berpangalam"
"Skil kamu bagus, dengan kuliah pengalaman  mu bertamabah ya"
"Aku ditempatkan dimana pak"
"Di jatinagor kampus unpad jurusan peternakan. Dan bila ada waktu kamu bisa kerja di kantor cabang. Kamu terima kan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun