Mohon tunggu...
Farhah nuha
Farhah nuha Mohon Tunggu... Guru - pasti bisa berkarya

memilih tanpa penyesalan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Keluarga dari Sebuah Perjuangan

14 Januari 2020   14:10 Diperbarui: 14 Januari 2020   22:13 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Baik pak, terimakasih atas semuanya"
"Besok kamu siapkan persyaratannya biar saya atur administrasinya"
"Baik pa"
Begitulah perjanjian kami dengan pak manager usai kuliah aku harus bekerja  setelah itu mengabdi di perusahaan ini.

Akupun pulang ke kostan terlebih dahulu karena devi harus mengetahui soal ini,sesampai nya dikosan aku bicara kepada devi kalo aku akan dipindahkan kejatinangor dan tidak akan ngekos bareng dia lagi,,mendengar kabar ini devi kaget dan trlihat akan menangis,dan aku merasa kasiahan melihatnya namun mau bagai mana lagi?aku harus pindah sekaligus untuk mengabdi kepada perusahaan. Secara serentak devi berkata"yaudah kamu pergi ajh,,tapi inget yah jangan lupain aku,aku doain semoga kamu sukses".kemudian aku menghubungi mamah memberi tau bahwa aku akan pindah dari kosan ini dan akan ngekos di jatinangor,dan meminta mamh untuk membantu aku membereskan pakaian dan siap siap untuk berangkat kejatinangor besok nya.
Keesokan harinya tepatnya pukul 08.00 mamah. Siska dan kedua adikku serta sanak keluargaku aku yang sudah siap berangkat dijemput mobil pribadi pa bos  tentunya menggunakan jalan tol. Tapi mamah memanggil dan ingin berbicara sebentar.
"Nak tunggu, dijatinangor kamu punya saudara ini alamatnya kami tidak perlu ngekost karena disana biaya hidup nya mahall. Ya walaupun seadanya kamu bisa berhemat."
"Oke mah makasih. Aku pasti inget mamah"
Akupun memeluk dan mencium mamah serta para adikuu. Aku pun berangkat dan berpisah sementara dengan mereka.
Setelah itu dalam perjalanan  bos manager ku berkata "semoga kamu betah kerja disana  hingga kamu sukses,jadi pekerja yg dibanggakan oleh perusahan,dan sekaligus kamu bisa nyempatin waktu belajar"
" Iya siap tentu, untuk masa depan ilmu kan perlu"
"Nah gitu dong, Buat saya bangga. Ngomong ngomong soal kosttan kamu pilih sendiri ya ini uangnya plus sama uang biya hidup pertama disini" sambil menyerahkan uang padaku.
Akupun menerimanya dan mengucapkan terimakasih banyak atas bantuannya.

Setelah sampai ditujuan, tepatnya alamat yang dikasihkan mamahku ternyata benar ini adalah rumah warisan nenekku aku tinggal dirumah tua penuh kenangan ini saat ku melihat lihat pak manager harus pergi saat ini juga karena ada urusan penting.

10 januari 2020

Aku ingat betul, hidup disana dengan kata berjuang. Kalau kala itu tidak ada kak iwan yang menambah modal ku untuk berdagang mungkin saat itu aku tidak bisa menambah uang saku ku. Setelah kuliah 6 semester ini kepala sekbid kerja ku menginjakan aku untuk fokus menyelesaikan skripsi . Sunguh sungguh semua ini ku kerjakan. Tiap jam 8 malam mamahku memastikaan aku sudah di rumah dan selalu menelponku untuk menanyakan kondisi aku dan perhatian perihal makan dan kewajiban ku sebagai manusia.
"Kak udah pulang?  Udah makan? Tadi gimana kelasnya? Ada dosen yang galak ka? Trrus kerjaan kamu? Bagaimana? Ini adikmu siska merindukanmu! Kapan ajak kau jalan jalan mamah juga ingin memelukmu" begitulah suaranya yang seringkali ku dengar  walaupun aku sering berjualan makanan seperti karedok basreng,baslu dan aneka jajan yang lain aku tidak peduli selama itu halal dan aku mampu tak apalah.
Tapi yang mengherankan pada semester akhir ini seminggu menuju sidang untuk aku lulus mamah tidak menghawatirkan ku lagi dan siska tidak ada kabar.
"Apa mereka ingin memberi ku kejutann di kelulusan sarjana ini, kemana mereka?"
Hingga akhir esok tiba aku di sidang dengan beberapa dosen akhirnya aku bisa lulus baik dan difoto wisuda. Nampaknya mereka tidak datang. Alangkah mengejutkan lagi yang datang hanya kakek dan kedua adik kecilku.
Dalam otak ini batin ini mempertanyakan kepada dunia kemana mamah dan siska pergi.
Yang membuatku lemah melihat nunu dan mumu bereksperesi sedih sekali.
"Kakek? apa sebenarnya yang terjadi?"
"Maafkan kakek cucuku." Dia menutup mukanya dengan tanggannya seketika menangis
Hatiku tiba tiba seperti tersayat 1000 kali. Kakek ku memberikan selembar surat wasiat 

 Apabila kau telah membaca tulisan ini berarti mamah tidak bisa menemanimu lagi di dunia. Semoga kita dipernemukan kelak. Mamah tidak punya harta yang melimpah untukmu. Maafkan mamah anakku.mamah tidak ingin menanggu skripsi sidang mu yang dapat menggagalkan mu atas usaha Lima tahun yang lalu. Mamah mengalami kecelakaan bersama siska setelah beberapa hari kami koma dan sadar . Mamah ingin menulis surat untukmu. Mamah selalu mencintaimu. Sukses selalu nak! Mamah titipkan kedua adikmu yang lucu itu.

Mamah anna

Sungguh perpisahan yang amat menyakitkan. Yang membuat hati ini tercabik cabik merasa kehilangan. Orang yang paling aku sayang sudah tiada. Seaakan bumi mengeluarkan air hujan dan aku mengeluarkan airmata.
"Ya tuhaan cobaan ini begitu berat semoga aku bisa mengiklaskan ini semua" tangisku yang seakaan tak tertahankan lagi.

Aku bangkit.... 

Butuh waktu bertahun tahun aku menerima semua ini. Kekacauan ini harus ku lalui aku masih punya mumu dan nunu yang mesti aku jaga yang mesti aku rawat begitupun dengan kakek aku akan berbakti padanya seperti kepada orang tua ku sendiri.

Aku tau nunu bercerita ingin menjadi polisi dan mumu ingin berada dipondok pesantren ingin menuntut ilmu agama tentunya.
Aku lebih giat untuk bekerja di medion dengan posisi baru aku menjadi kepala sekbid baru pekerjaan ini mengantarkan aku kepada carrer yang baik.
Hingga beberapa uang selama bertahun tahun aku tabung untuk pendidikan dan kehidupan mereka.
Walaupun mereka masih sd mereka juga amat menyangiku aku ingin melihat mereka sukses dan bahagia.
Aku bersama mumu , kakek dan nunu tinggal di rumah jatinangor karena kakek ingin merawat beberapa hewan ternak dan aku juga ahli ternak akhirnya ku putuskan membuat kandang dan ternyata cukup menghasilkan untuk keluarga kami.
Guru sering dikaitkan dengan pahlawan tanpa jasa memang benar pada faktanya dia yang mengajari para siswa hingga memiliki pengetahuan. Tentunya usai lulus siswa itu pasti mengingat siapa yang mengajarnya pada kala itu. Aku yang menjadi penulis terkenal ini sangat ingat betul guru sastra indonesia ku waktu SMA yang selalu saja memberikan tugas menulis dan mencari inspirasi disetiap waktu karena dalam kita berdiam melihat segala hal bisa menjadi inspirasi. Guru itu memberiku media untuk menulis jadi tulisanku bisa dibaca oleh semua orang. Aku bahagia ketika menulis tak apa aku habislan waktu dan mengurangi tidurku asal aku menulis. Aku masih percaya bahwa kemarin adalah sejarah dan kita bisa menciptakan suatu karya kalau kita mau. Seperti kebiasaanku yang selalu bergaul i yang lebih tua bagiku karena dengan mereka aku merasa nyaman dan lebih tepatnya aku merasa memiliki sisi yang berbeda dan terbawa suasa dewasa aku mengerti dan paham akan pengalaman yang terjadi pada mereka panutanku perihal masa lalunya kalau yang buruk berarti aku lebih mewaspadai dan  kalau yang baik aku lebih cendrung mengikutinya lagi pula orang orang yang dewasa lebih memiliki adab kesopanan yang tinggi seperti tatak rama dan tata bahasa  serta sikap yang baik dan paham tentang zaman tidak dengan seumuranku yang lebih berpoya poya menikmati hidup.
 Ah tak menyangka aku orang yang tak punya apa apa tinggal sendirian sekarang sudah sukses seperti ini andai saja ibu melihat ini semua benar kata ibu semelarat apapun keadaanmu tetaplah bersekolah memperoleh pendidikan karena dengan itu kamu akan memiliki bakat yang akan menentukan kesuksesanmu cita citamu akan tercapai kok bila kamu berjuang itulah tuturan ibu yang bijak walau memang sedikit galak. Air mata menetes teringat ketika ibu memilih menikah lagi dan meninggalkan aku dan siska adikku sendirian dirumah kumuh itu. Sementara tama dan nada adikkecilku yang lucu dan imut itu dibawanya dan ibu sangat berharap kebahagian pada suami barunya itu. Walaupun aku tak rela ada pegaganti baru sang pahlawan ayahku tercinta. Sudahlah aku tak mau mengingat itu semua. Aku memilih meneruskan kuliah ku dengan uang keringat ku sendiri di Bandung sampai aku lulus dan mengajar cita citak.
 Sejak kepergian siska aku serasa kesepian siska selalu saja memberi semangat dan menyebutku wanita mandiri siska ingin sekali aku menjadi penulis yang mengispirasi banyak orang.  tapi dulu aku berpikir sepertinya tulisan ku itu sangat buruk tak pantas untuk menulis apalgi kala itu yang melihat tulisanku selama bulan hanya 4 orang huft sangat mengesalkan. Awan mendung usai pergi kemudian menurunkan hujan nya padaku aku yang berjalan diwaktu senja menuju malam kebasahan air hujan dengan muka kesedihan dan tetesan air mata itu ku berjalan dengan heningnya malam hingga sampai dirumah megahku yang penghuninya cuma aku.
"Aku sendiri, meneruskan kehidupan ini semua kepahitan telah sirna walaupun sudah tidak ada keluarga lagi aku harus melanjutkan cerita hidup yang penuh misteri" kataku.
Tiba tiba saja datang bibi dan pamanku serta keponakanku.
Bibi: " anatasya ini surat wasiat ibumu. Dia menginginkan kamu menikah dengan teman ibunya yang sudah di jodohkan"
Paman: "pilihan ibu mu tepat na, dia itu Abdul lulusan sastra sunda di padjajaran.kamu mau kan menikah "
Aku: "iya aku mau "
3 bulan kemudian aku dan abdul menikah dengan orangtua abdul dan wali nikahku yaitu paman dan bibi semoga dengan menikah ini dapat menjadi keluarga yang bahagia dunia dan akhirat. Walaupun aku tau abdul ini adalah ketua kelas dikelasku dan seangkatan di smpku dan sekuliah di universitas yang sama tapi kami tidak pernah mengenal secara dalam tak menyangka dia itu jodohku.
Kesuksesan itu diraih ketika kita mau . Hasil keringat sendiri dengan kerja keras dan tekad yang tinggi semua bisa tercapai. Yakinlah dirimu . Kekurangan bukan halangan untuk mengejar mimpi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun