Mohon tunggu...
Farhah nuha
Farhah nuha Mohon Tunggu... Guru - pasti bisa berkarya

memilih tanpa penyesalan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Keluarga dari Sebuah Perjuangan

14 Januari 2020   14:10 Diperbarui: 14 Januari 2020   22:13 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kak, mamah sakit dan besok aku mestu sekolah" kataku padanya
"Iya siska, kmu sekolah saja biar urusan rumah sma mamah kakak yang urus"
Sekolah kaka?
"Kakak kan udh lulus perpisahan juga sudah jadi 3 bulan ini kakak kosong"
"Kakak tidak bekerja? Atau kuliah"
"Kakak akan berjualan saja kalau kuliah nanti mulainya oktober,sudah kamu jangan khawatir"
"Baik ka"
"Siapkan kebutuhan sekolahmu de"
"Siapppp"
Aku tetap akan semngat belajar seperti ka anna aku menyayanginya. Dia selalu berkorban demi keluarga ini.

BAGIAN DUA  

kehidupan SMA Annatasya

Buku harian anntasya
Kenapa semua orang tidak suka dengan keputusanku bahkan membenci pilihanku.
Mereka selalu berpikir buruk tentang pertemananku mereka lupa memberi dorongan semangat kepadaku.
"mengapa semua nampak kejam, tidak ada orang yang peduli pada ku. Aku tidak disediakan uang ketika di rumah. Aku tidak pernah ditanyakan kabar oleh mereka padahal aku itu butuh "mereka" kataku yang sambil terdampar dikasur hari ini.
 Jujur semua nampak tidak adil ibuku selalu saja memerintahku dan memakiku serta memarahiku selalu ketika ku tidur. Padahal aku tidur itu sudah tak kuat lagi dengan keadaan.
 ku tarik secarik kertas dan kutuliskan seuntaian "kata" 'keluarku: nenek,kakek,bibi,deva,mamah aku tidak seburuk yang kalian bayangkan aku tidak sedikitpun terjeremus pergaulan bebas aku hanya saja berteman dengan siapa saja karena aku ingin menjalin komunikasi orang orang sebagai mana makluk sosial teruma pelajar pada umumnya.
 Buku diary anatasya yang ku isi setiap waktu dimana tertera sejarah hidupku buku ini sangat berarti untukku
  Aku tidak ada lagi orang yang dipercaya seperti farina sahabat yang menjadi musuhku dia nyatanya membenciku dari belakarang membuat ku selalu bersedih jika mengingat kejadian itu Suatu ketika dipagi hari yang cerah,terjadi sebuah perselisihan antara anatasya dengan farina perselisihan itu membuat abdul cowo terganteng yg sedang merasa jatuh cinta pada anatasya berusaha buat memisahkan perselisihan itu.Tetapi anatasya marah terhadap farina karena telah merobek buku hariannya dan isi buku harian itu disebarkan keseluruh temannya,,dengan hadir nya abdul memisahkan mereka,abdul terkena tangan anatasya yg berusaha untuk menyenggut farina.Dengan sigapnya abdul menahan rasa sakit dan tanpa ada rasa malu,abdul memegang tangan anatasya dan berkata"Masalah ini bisa diselesaikan dengan kepala yang dingin".
 Dan farina berkata" biasanya lo ga semarah ini,biasanya  selalu baik,sekarang knpa lo marah banget gtuh"
anatasya: "aku malu tau,semua isi buku harian ku kmu sebarkan kaya gtuh,tidak punya otak kah kamu? Kamu robek kaya gitu "
Farina: "aku tadi cuma becanda ! Kaya anak kecil aja nulis buku harian. Lagian gue sobek juga bisa beli lagi buat lo !"
 Dibalik rasa marah anatasya muncul lah rasa kecewa, "mengapa persahabatan ini tidak sebaik dulu apa salajku kepada farina dia begitu sombong semua orang dikelas melihatku , aku merasa direndahkan kemudian aku menangis dan berlari ke kamarmandi
 Disitu ada hasna menenangkanku dan menyuruhku untuk bersabar. Sementara farina enggan untuk meminta maaf dan memusuhiku bahkan dia membuang buku harian itu.
 "Sekrang aku tidak punya apa apa buku harian itu sudah tidak aku jabat lagi , aku tidak punya apa apalagi" begitu kehilanggan nya yang ku rasa. Namun abdul ketua kelasnya itu mengambil buku harian ditong sampah demi kasihnya itu yang tak pernah terucapkan karena baginya cinta dalam diam itu berharga. "Duh manaa yah buku nya si anna kan di buang disini. Aku harus mencarinya " awalnya abdul ingin mengembalikan buku harian itu namun setelah dilihat isinya dia simpan dalam dalam di rumah kamarnya.hingga pada akhir dia mengembalikannya namun aku merasa marah padanya diumurku pd waktu itu. Karena dia telah membacanya.
Kisah pilu masa SMA

Andai kalian tahu ketika petir menyambar diderai keras hujan akupun kedinginan dan segera ku tutup telinga mengucapkan "Astagfirllohaladzim yaallah aku teringat kesalahan begitu keras dan mengkilap petir ini yaallah  aku takut" sambil menangis

 " katanya masa SMA penuh dengan kesetiakwanan yang mengatasnamakan kesolidaritasan, buktinya yang menolong kita adalah keimanan dan ketakwaan" ucapku ketika teringat konflik di kelasku.
 ditemani hujan dan tangisan dan kekuatan jiwa ragaku yang tidak menangis di dalam angkot akibat masalah ini.
 aku mungkin termasuk siswa baper yang dipikirkan mereka  sambil setengah melamun aku berbicara dengan diriku sendiri, "gimana ga baper sih bersuara mengajukan pendapat , malah dihujat. Mereka saja yang menentukan dan mereka selalu menang " ujarku
 dihujat adalah bahasa anak jaman kami dimana satu diantara mereka memberi masukan dan semua orang berkomentar sebaliknya kepada si dia.
Aku semakin geram sementara air mata ini terus menetes tak henti hentinya seiring dengan tetesan hujan. Disebrang jalan aku menunggu hujan reda dan dibalik rumah ketiga adik ku menunggu aku pulang. Tapi didalam hatiku masih ingat betul kejadian itu. Bagi kalian yang ada di posisi ku ini keimanan dan ketakwaan yang mampu menolong. Karna menjadi siswa yang dikucilkan dan dibesarkan ketika dibutuhkan apalagi kita yang keadaan biasa saja harus terus bersabar, jangan terus berkomentar dan berdoalah semoga Allah memberi tindakan yang baik kepada kita.
  Panggil saja aku Anatasya Prawita Putri dihela nafas tengah hujan ini teringat ucapan ibu "Allah lah yang memberi semangat hidup Jujur ketika dalam keadaan sulit dan sedih seperti ini dia lah penenangku," tangan ku terus berzikir "walaupun menangis rasanya aku ingin memuluk ayah ku,ibu ku adik adikku aku tidak ingin sekolah high class seperti ini " ucap lirihku dengan nada menyerah
  sebenarnya keadaanku sedang lapar untung saja disebrang gang jalan itu ada tukang baso dan kebetulan uang saku jajanku sisa 7 rb langsung saja aku otw menuju tukang baso tersebut dan memanggilnya "mas mau beli baso 7 rb campur " langsung ku  menyodor kan uang ku,bukan apa apa aku takut kalo uang ku kurang hehe...
  mas baso yang sering akrab di pangil mas toto itu membukakan payung dan memasangkannya dalam sela paku kayu tempat baso nya itu. Jadi mas toto ini sudah 6 tahun berjualan baso meggunakan motor legendarisnya itu. Sambil menyiapkan baso yang ku pesan dia bertanya kepada ku
  "sekolah dimana dek?"
  "SMAN 1 Cianjur mas"
  "oh sekolah itu favoritya? keponakan saya ingin masuk sekolah itu juga tahun ini. Engga ke jauhan  emang kalau harus pulang-pergi?"
  sela ku menjawab senang juga sekolahku dibilang favorit, memang sih luas dan bagus apalagi sekrang sudah dibangun kelas bertingkat dan fasilitas laboratorium saja sudah lengkap.
  kemudian aku jawab, "ya begitulah engga ko kan angkotnya searah, tapi sekarang kalo mau masuk sekolah ini di jarak mas"
  "oh gitu.ya" karena baso.nya sudah siap mas toto memberikan nya pada ku kemudian aku menyantapnya sampai habis dan ditemani hujan yang terus bersenandung ke tanah padahal aku menunggnya berhenti agar aku bisa pulang.
  Karena terlalu lama aku memilih untuk berdampingan dengan air hujan, "semoga saja dengan hujan ini bisa meredam masalah yang ada di pikiranku"
  Dengan berlari aku sudahh sampai rumah
Sekerang aku lihat keadaan adikku baik baik saja untung ada nenekku yang menjaganya. Pada hari itu ayah dan mamah tidak pulang menginap ditoko karena banyak kerjaan yang harus diselesaikan dan aku menyelesaikan tugas rumah sebisanya sementara adik pertamaku yang smp siska menginap di rumah sepupuku Deva.

Kulanjutkan keseharianku bersekolah di esok hari, aku berusaha menjadi orang yang peduli dengan lingkungan. Memunggut sampag dan menyimpannya di tong sampah harus menjadi suatu kebiasaan. Tapi anehnya dengan sifat invovertku aku seakan akan menjadi tukang sampah dikelasku. Mengapa demikian?...
Semula dikelasku ini begitu banyak group squad yang bermacam macam namanya kaum elite dia adalah sang penguasa kelas dulu aku pernah dihujat karena aku tidak bisa ikut dengan semua siswa kelasku karena tidak ikut kepantai, mereka juga paling aktif keluar digrup dan selalu merasa benar. Mereka juga pintar bahkan kaya. Pada saat itu sedang istirhat aku mengerjakan pr ku agar pulang ke rumah bisa langsung beres beres. Hasna memberiku jajanan dan aku pun menerimanya dan makan setelah habis aku pergi untuk membuangnya tapi tiba tiba  ada yang berkata "hei lo! Nitip sampah nih sekalian buang!" Kata satu cewe tinggi
Aku pun membawa sampah saus itu dan terkena tanganku "huft kotor(kenapa dia tidak membuangnya sendiri"
"Ehhh annna sekalian nih sampah gue ambill" kata cowo berkulit hitam manis.
Disudut sana pun perkumpulan cewe cantik yang glowwing menitipkan 1 keresek kecil sampahnya padaku .
"duh ini ajaran pertama masuk ko aku mau mau nya sih ambil sampah mereka !" Aku pun langsung membuangnya.
Sejak saat itu aku selalu dipandang sebelah mata apalagi saat mereka tau aku penerima jalur Sktm dan tetanggaku lisya yang menjadi teman sekelasku sering bilang keluargaku penerima beras miskin. Ini menyakitkan aku tau. Tapi aku harus sekolah disini ini sekolah impian aku dan amanat ayahku berada dipendidikan dan menjai pelajar sukses.

Namun tidak boleh ada yang patahkan semangatku sekolah ,biarpun anak miskin jadi pintar dan banggakan orang tua aku. Semenjak itu aku menjadi rajin belajar. Aku atur waktu ku dan demi membeli buku media belajar ku aku membantu mamahku jualan gorengan dan ku sisipkan uangnya untuk membeli buku paket peminatan.
Waktu itu jam ke dua pelajaran biologi ada cerdas cermat di babak penyisihan aku ditertawakan kelasku hingga ku menangis karena jawabanku salah. Aku kecewa aku kalah tapi tak apa yang penting sekarang guru biologiku mengenalku.
Tak bisa ada yang diandalkan
Semua itu egois tidak ada mau yang mengalah dan terlebih tidak ada yang memperdulikan aku padahal aku yang  selalu berkorban demi mereka aku mencintai mereka
Bagaimana ada seorang manusia yang jauh rumahnya miskin keadaan nya berada dipedalaman bergegas pergi ke kota demi sahabatnya. Ritual peryaaan ulang tahun kami berempat adalah harus dilaksanakan pastinya memberi hadiah dari iuran uang kami walaupun tak seberapa tapi itu demi terjalinnya keharmonisan persahabatan.
Namun kali ini aku membenci keadaan dimana  ulang taun sahabat ku hasna bertepatan dengan 1 hari ulangan akhir semesterku ditambah keadaan yang menyebalkan ketika malam ku bergadang sampai jam 1 malam hanya mendengarkan curhatan temanku yang terkadang aku merasa kasian kepadanya. Tapi sudahlah menolong kepada orang lain merupakan perbuatan baik toh kejadiannya sudah lewat tak boleh disesali semua pasti ada hikmahnya
 Seusai sholat subuh aku tidur lagi karena hari ini libur dan kepala ku pusing kurang tidur membuat badan ini tak karuan maka dari itu aku putuskan untuk tidur selama 2 jam. Beberapa menit kemudian suara dering notif hanphone ku berbunyi tiba tiba saja pesan grup dri kedua sahabat ku perihal  perayaan ulang tahun hasna.
 Ketika ku bertanya siapa yang mau membelikan hadiahnya dikarenakan rumah ku jauh mereka malah membalas dengan sebutan tidak tahu sebanyak 3 kali membuat ku kecewa kenapa gitu tidak mereka saja yang membelilannya padahal seperti rumah nya Farina yang dekat kota. Karena aku sebal aku tidak membalas pesan mereka tepatnya hari itu dirumah pun tidak ada air aku mencari air terlebih dahulu untuk keluarga karena air adalah kebutuhan utama untuk keberlangsungan hidup. Setelah sejam itu aku bergegas mandi dan bersiap siap menju ke kota dengan membawa uang seadanya cukup untuk kado dan ongkos saja. Duh begitu perjuanganku demi sahabat apapun itu aku lakukan yang terbaik apalagi hasna adalah teman sebangkuku selama ini.
 Perjalanan menuju kota adalah 2 jam dengan siulan burung merdu yang berkicau dan sinar matahari menyorotku yang sedang terburu-buru berjalan menuju jalan raya. Apakah hanya di jalan raya indonesia saja seperti ini? Mau melintas saja harus menunggu dan melihat ngebutnya mobil-mobil sampah  itu ditambah debu bertebaran tanpa adanya pohon dan asap kapur dari pabrik yang membuat ku terbatuk batuk tapi akhir nya aku menaiki angkot
 "Alhamdulilahh.... " Dan segera ku kirimkan ke group ultah hasna itu
 "Oke aku saja yang berangkat membeli kado itu. Kalau kalian egois dengan kegiatan masing masing"
 "Maaf far aku lagi di borma menemani mamahku" jawab farina
 "Kenapa tidak bilang dari tadi padahal sekalian saja sma kamu belinya disitu pan bisa" celotehku dengan nada kesal
 "Aku bingung mau belikan apa lagi pula uang nya tidak ada" jawabnya lagi
 Dengan jawabannya itu aku kecewa padahal bisa kan dia pakai uangnya dulu seperti aku yang mengambil tabungan kuliah ku demi hasna.
 "Aku sudah setengah perjalan. Kalian emang egois" timbalku balik.
 Aku seperti itu selalu berbicara apa yang aku ingin ku ucapkan aku tau itu tidak baik tapi bagaima kala itu aku berada dalam pilihan yang salah.
 Dan benar 30 menit kemudian aku tidak sampai sampai keadaan jalan raya ini macet sangat jarak mobil ke mobil sudah sangat berdempetan sekali. Aku hancur karena bingung menghabiskan waktu disini bahkan aku hampir menangis karena belum menyiapkan materi untuk besok ulangan.
 "Sialan, aku terjebak macet padahal aku bisa ngapalin dirumah dan bantuin ibu bereskan rumah" ucapku dalam hati.
 Kemacetan ini membuat amarahku naik namun aku hanya bisa meredamnya dengan tangisan untung saja diangkot ini cuma ada aku dan 3 orang ibu ibu .
  Aku membelinya sebuah buku catatan 'note book' dan alat tulisan lainnya senilai 45000
  Kemudian aku membayar ke kasir "mba jadi berapa semuanya?"
  "45000"
  "Aku asongkan uang selembar 50 000 "
  "Ini de kembaliannya 5000"
  Aku ambil dan berlalu pergi uang 5000 hanya cukup untuk ku pulang dan besok aku tidak bisa jajan disekolah.
Adakalanya kita menitikan air mata hanya karena hal sepele tidak apa apa kau boleh menangis sepuasnya, tapi masalah itu kau tetap harus hadapi.
Pukul 06.00 pagi tiba tiba saja mamah membangunkan ku. Padahal aku sudah sholat subuh. Tapi dia memarahiku dan memukul sedikit kakiku.
"Teh bangunn!!! (Berteriak) kau ini dihari libur sekolah malah males malesan seperti ini. Kerja kau bereskan halaman rumah atau cuci pakaianmu"
 aku yang sensitif kala itu sedang nge down tubuhku langsung menangis sejadi jadinya
 "Aww sakit mahhh, aku tak tidur semalam sampe sholat subuh tadi dan langsung tertidur, aku tak enak badan mah "
 Namun mamah tetap saja selalu menganggap  aku salah karena tak tau waktu dan malas-malasan
 "Harusnya kau seperti siska lihat dia potong rumput dihalaman dan sudah cuci piring subuh hari"
 Aku pun tersinggung dan langsung berlari ke kamar pribadiku yang tampa kasur itu di situ aku menangis sejadi-jadinya. Terkadang aku seperti seorang bipolar yang ada disuatu keadaan titik down dan menangis terus menerus dan menjadi sosok orang yang paling lemah dimuka bumi ini selalu berada ditempat gelap rumahku untuk bersedih berkeluh kesah mengunggapkan kebingungan kegelisahan dari masalah kehidupan.
 Seperti yang sering ku alami aku selalu berbicara pada diriku sendiri aku selalu menyalahkan diriku bahkan aku pikir aku manisa yang tidak berguna. Akupun mulai berbicara pada diri ini. Ragaku sendiri.
 "Kenapa ? Tidak ada yang menyangiku selain ayahku, ibuku tidak seperti ibu sahabatku yang lain  yang selalu memberi perhatian dan selalu menanyakan kemana kita pergi bahkan selalu mencari dan menanyakan apa yang terjadi ketika kita jatuh sakit. Aku tidak ditanyakaannya ketika tubuhku lemah bahkan bibirku sudah pucatpun dia tidak peduli" isak tangisku terus menerus mengalir membanciri pipiku, rambutku terlihat acak -acakan sementara, hidung dan mataku memerah, aku melanjutkan perkataan dihatiku
 "Padhal aku yang mencuci piring tadi kenapa harus siska yang disebut mamah melakukannya, aku pun sudah mencuci kemaren kenapa mamah tidak ingat? Rasanya aku ingin pergi tapi jika aku pergi akankah ku bertemu dengan orang baik? Padahal aku sudah mencap diriku sebagai orang sial yang selalu kena tipu jika membeli barangpun selalu saja zonk! Ah akumemang manusia tidakk sempurna" kulanjutkan menangis.
 Tiba tiba saja pintunya terbuka suara adikku Heru dan henny menyapaku dan mengajaku untuk ke rumah uwa dan neneknya disumedang. Memang setiap liburan semester kami sering liburan kesini.
 Ternyata mamah sudah menyiapkan pakaian aku dan kedua adikku dari kamar mamah mengatakan "pergilah ke sumedang naek bus kalian tunggu didepan gang langsung henikan bus yang jurusan ke garut pun bisa nama bus nya boleh doa ibu atau karunia bakti " kemudian langsung memberikan ongkosnya 50 ribu padaku.
 "Mamah tidak mengantarkan kami pergi? "
"Tidak, mamah harus kerja sekarang"
"Ok, kalau siska?"
"Dia tidak ikut"
"Sudahlah kalian bareng pergi sekarang"
"Oke "
Aku bersiap siap 5 menit dengan pakaian seadanya.
Aku mamah dan nunu juga mumu menunggu bus 30 menit lama nya kemudian datanglah bus jurusan singaparna mamah memberhentikan bus dan keluarlah kendek itu
Mamah menanyakan " melewati tol cilenyi ga"
Kendek :"lewat"
Kendek segera menaikan kami bertiga, dan kami melambaikan tanggan pada mamah dan mamah mun pergi untuk bekerja di pabrik.
Kami akan berlibur  di sumedang tapi siapa sangka uang ongkos bis tertipu seharusnya aku menanyakan terlebih dahulu pd orang dewasa di sampingku berapa beparanya.
Tapi aa kendek itu menyruhku bayar 50 rb aku pun menurutiny dasar bodoh harusnga kami bayar 30 rb bertiga huh sungguh sial.
Namun ada setitik celah terang menandakan kesialan ini berakhir walaupun uang yang ada didompetku menipis sekali
 Pria baik lebih tua dariku mebeli jajanan kacang yang ada di bus dan menawarkannya pada kedua adiku kemudian dia menantakann," mau kemana teh? " Dengan sopan aku menjawab "ke nyelenyi"
 setelah sampai di tol tempat menaikan penumpang  sebelum menuju ge gerbang tol ada bapa bapa yang duduk d sebelah ku beridiri agar ibu ibu yng masuk membawa anaknya bisa duduk . Sungguh baik bapa bapa itu . Dan ibu ibu itupun mengobrol padaku yang membuat ku heran dia membrikan 15 rb bersama anaknya ke kendek 15 rb dan akhirnya aku tau supir itu menipuku dengan bilang 25 rb per orang.
 Kemudian naik lagi bapa bapa yang punya uang lumayan banyak di kantongnya ketika ada tukang dagang jeruk yang terus menawarinya dia membelinya dan menawari ke penumpang termasuk adik adikku . "Alhamdulilaah walau uangku tinggal 10000 lagi ada yang baik memberi jeruk itu pada adikku". Seiring perjalanan kami sampai di pemberhentian tol cilenyi aku dan adik adik ku pun turun kami harus naik angkot untuk menuju tujuan ku tanya angkot mana yang melewati gang dahlia dekat ikoin setelah ku temukan angkotnya kata ua ku ongkosnya 15 rb tapi uang ku hanya 10000 bertiga ku kasihkan semuanya ternya supirnya baik dan bilang tidak apa apa. Akhirnya,aku senang sampai dengan selamat kamu pun salam pada sanak saudara keluarga dari mamahku semunya. Kami berlibur seminggu lamanya hingga mamah menwhassapp kami karena merindukan nunu dan mumu . Ua dan nenekku begitu menyayangikami aku juga terhindar dari omongan mamahku yang sering membuatku menangis akhinya ayahku yang menjemput kami menggunakan motor.
Ini tentang pilihan  untuk berubah

Kali ini kopi  tak berperan dalam hal inspirasi melainkan untuk meluapkan kekecewaan dan depresi. Mamahku memang penyuka kopi padahal kopi tak baik untuk kesehatan. Seperti siang hari itu saatku pulang kerja kelompok aku inggatkan mamahku perihal kopi.
" Mamah minum kopi lagi? Minum kopi apa?" Tanyaku
"Kopi yang dipisah gulanya kok ga bahaya"
Jawabnya
"Maaf mah, kopi ini ada kafeinya yang membuat mamah susah tidur ditambah ga baik buat kesahatan. Plis mah kurangin kopi"
"Mamah suka kopi. Sudahlah kau masuk kamar saja biasanya kau belajar disana" perintah mamahku.
 Namun ketika ku hendak masuk kamar. Mamah memanggilku dan menanyakan kedapannya aku bagaimana apakah aku akan menikah atau aku akan bekerja.
 Aku mun menjawab seketika " aku ingin kuliah mah, ingin masuk jurusan ilmu pustakawan dan memiliki perpustakaan yang luas untuk pelajar yang haus pengetahuan"
 Namun mamahku mengelak dengan berkata "apakah dengan itu kamu dapat uang? Jangan bermimpi kamu. "
 "Aku bisa dapat uang mah sekalian membantu orang lain juga. Aku juga akan membuat toko besar di kota ini mamah tau kan disini butuh banget toko seperti di bandung."
 "Mamah itu cuma pegawai pabrik upahan untuk membiayai adikmu sekolah saja harus kurang makan biar bisa sekolah"
 Aku terdiam sejenak, memang mamahku ini sangat peduli dengan pendidikan anaknya apalagi Siska dia adikku yang paling mamah sayang.
 "Apa aku harus kerja? " Aku terbelenggu dengan pikiranku sendiri
 Tapi temanku selalu saja bilang aku anak yang pintar tak pantas kerja mending kuliah. Tapi karena keadaaan aku memilih kerja urusan kuliah mungkin allah swt akan mengrimkan rejekinya. Yang terpenting keluargaku bisa hidup dan siska bisa sekolah dan aku bisa membahagiakan keluargaku.
 Tak apalah menjadi karywan pabrikan yang terpenting keluarga ku terpenuhi kebutuhannya.
 Mamah bahkan selanjutnya menanyakan perihal pasangan hidupku yang membuat aku berpikir aku tak pernah memikirkann hal itu itu semua tapi akankah ku menikah? Siapa yang akan menjadi suamiku? Akan kah mengalahkan rasa sayang pada ayahku

 Dalam pikiran aku ,"untuk mendapatkan suami yg kasih syang nya melebihi kasih syg ayah ku itu susah,,lagian sekarang ini aku hanya menginginkan masuk universitas yg aku impikan sejak dulu,aku belum mau menikah,,belum saat nya aku menikah,tetapi dengan keadaan dan kondisi keuangan keluarga ku yang kurang mendukung aku untuk masuk universitas yang membuat pikiran aku untuk bisa mencari uang sekaligus bisa membiayai keluargaku dan diriku kuliah.Tapi pekerjaan apakah yg cocok untuk aku,dimana kah aku bisa mendapatkan pekerjaan itu,dan adakah pekerjaan itu untuk ku."
Tapi aku tau,mamah marah kepadaku karena dia ingin aku menjadi gadis yg segala bisa,bukan bisa beljar saja,melainkan harus bisa dalam semua bidang,.aku gadis cengeng kaya gini mana bisa menguasai semua bidang,apalagi aku gabisa memasak,memasak itu slah satu bidang yg paling aku benci,lagian dijaman  sekarang itu tidak usah memasak,langsung ajh beli masakan yg udah jadi. Tapi aku juga sering masak gelur mie untuk adikku sehari hari
Dan aku pun mendapatkan bisikan,bisikan itu menbuat aku yakin kalau gadis cengeng kaya aku ituh bisa menguasai semua bidang asalkan dibarengi dengan niat dan ihktiar,.
Dengan bisikan ini aku mulai membiasakan diri untuk selalu membantu mamah dalam bidang yang paling mudah terlebih dahulu,yaitu dalam bidang membersihkan semua isi rumah dan halaman,namun baru saja aku membersihkan lantai rumah dengan rasa percaya diri yang tinggi bahwa hasil nya bisa memuaskan perasaan mamah,tapi ternyata itu membuat mmah kecewa karena apa?ketika aku membersihkan lantai adik aku siska terjatuh dan menangis.
Dalam kejadian ini aku tidak patah semangat, aku semakin termotivasi dan menjadikan kejadian ini sebuah pembelajaran untuk jadi lebih hati hati dan lebih bersih dalam hal apapun.,
Walupun itu aku jadikan motivasi dan pembelajaran,aku merasa ada yg beda pada diriku dan pada diri adikku siska,knpa? Knpa hrus siska yg disyang sma mamh bukan aku,lagian aku yg lebih rajin dirumah ini gakaya siska yg kerjaannya main hp terus tetapi yasudahlah ini sudah jadi kenyataan dan sudah harus seperti ini.
Sesaat aku merasa ada yg beda,adik ku yg bernama muhammad ibnu atau mahibnu,dia adik yg selalu dekat dengan ku,adik yang paling aku sayang,seperti apapun kemauan mahibnu aku turutin,aku penuhin,supaya mahibnu merasa bahagia, aku tidak mau mahibnu merasa bersedih seperti aku.Kondisi aku yg tidak bekerja,dan hanya sibuk dalam dunia keilmuan,membuat aku untuk terus menyayangi adik adikku walaupun sebagian adikku itu dikasih kasih syg yg penuh dari mamah
Kejadian yg paling aku ingat hingga sekarang ketika aku bersama nunu yang sering meminta uang kepadaku disaat pulang sekolah,dengan sikap nya yg sopan ,dan wajahnya yg terlihat sedang bersedih,bersedih karena tidak dikasih uang oleh mamah,Yang membuat aku mengetahui kondisi keuangan mamah tidak seperti kebanyak ibu diluar sana,dengan kondisi ini aku pun menyisakan uang jajan aku dan aku simpan dalam sebuah celengan untuk digunakan suatu saat nnti jika dlam keadaan yg mendesak.
Sesuai dengan apa yg aku bilang bahwa celengan itu akan digunakan dlam keadaan mendesak.
Suatu hari yg dimana keadaan adikku bernama mumu sedang jatuh sakit dan dirawat dirumah sakit,aku membobol uang celengan untuk biaya mumu,jumlah celengan itu sebenernya aku tabung buat perpisahan nnti tapi karena ini lebih penting ada sangkut pautnya dengan nyawa aku pilih uang ini untuk addikku mumu.
 Dengan keadaan mumu dirawat dirumah sakit cibabat yg ditemani mmah ku,aku hanya bisa diam dikamar sambil menulis dan berhitung hingga larut malam ,perlu kalian ketahui disini ada kejadian yg memalukan,kejadian itu iyalah ketika aku mengeluarkan air liurku tanpa aku sadari air liur ini jatuh mengenai buku tugasku yg sedang aku kerjakan.
Dan secara tak sengaja air liur ini terkena lembar kertas yang membuat aku emosi dan jadi basah. Aku membuat nya lagi! Besoknya ku temui masa SMA menuju usia 17-18 tahunku

Bagian tiga Menuju sukses

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun