Mohon tunggu...
Farhah nuha
Farhah nuha Mohon Tunggu... Guru - pasti bisa berkarya

memilih tanpa penyesalan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kisah Keluarga dari Sebuah Perjuangan

14 Januari 2020   14:10 Diperbarui: 14 Januari 2020   22:13 1180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAGIAN SATU

Ka Anna, aku menyayangimu

Ini adalah hari dimana dia banyak begitu tugas,kelelahan karena aktivitas sekolah pulang selalu magrib karena fullday dan rumah jauh. Dia adalah kakak perempuanku satu satunya Dia terlahir mandiri dan pintar

Keluarga kami selalu membebankan segala hal dan mempercayainya dia memang penurut baik dan sholehah namun karena memiliki 3 adik yang masih kecil dan aku. Kerap sekali adik-adiknya menggangu dia bahkan merobek robek bukunya kakaku ini bernama anatasya yang sering aku panggil ka anna terkadang dia memang sedikit galak dan pemarah namun kelembutan hatinya yang membuat aku selalu sayang pada nya.

Ketika dirumah ini tidak ada air dan pada saat itu ka anna sedang menghapal buat ujian akhir semester. Namun mama membentak kakak untuk mencari air. "Teh anterin ini kompan dan isiin airnya " tutur mama . Memang mamah ini selalu pilih kasih dan lebih menyangangi  ku dibanding kan kakak ku . Kemudian mama membuka pintu dengan kerasnya hingga ka anna terkejut dengan nada yang mengoceh mama tetap memerintah kan ka anna untuk mencari air  karena merasa terpaksa ka anna menjawab " mah aku lagi ujian harus menghapal ga ada waktu"

Tapi mamah malah marah. Dia berseteru terus menerus "banyak alasan awas ya klo kakak mandi dan besok kaka harus cuci baju di sungai"
Kakak pun terlihat sedih karena menurut ka anna mamah nya terlalu muda dan manja bahkan dalam keadaan musim kemarau tak ada air mama memilih tinggal di rumah nenek dan tak kembali bila tak ada air bahkan selama ini kakak lah dan aku yang selalu mencarikan air untuk sehari hari. Tapi bagaimanapun mama adalah ibuku dan ibu ka anna yang mesti disayangi

Kak anna memang pintar namun keadaan ekonomi keluarga yang kurang mendukung membuat dia tak jajan saat bersekolah karena bekal nya hanya cukup untuk ongkosnya saja. Ka anna setiap bangun jam 2 subuh bukan hanya belajar setlah itu dia sholat tahajud dan memasak untuk bekal nasi di sekolah. 

Tak seperti teman teman SMA yang lain ka anna lebih menyukai berdiam di perpus bukannya tak mau bergaul makan disana disini nongkrong dan bermain jauh dengan yang lain tapi apada ka anna telah menjadi tulang punggung keluarga kami sejak ayah meninggal 1 tahun lalu. Suatu ketika spp ka anna 4 bulan nunggak dan kepala sekolah sudah memperingatinya dan keuangan keluarga dari mama yang bekerja sebagai keluarga tidak cukup untuk sehari hari ka anna stres dan sedih dia sering merenung dan menyendiri bahkan aku sering melihatnya  dikamar mandi membasahi kepalanya sambil menangis.

andai kakak tau ," aku selalu disamping kakak. Aku tidak mau melihat kakak bersedih seperti ini kak anna wanita kuat  kak anna pasti bisa melewatinya kakak itu hebat aku sayang kakak" ucapku dalam hati

Dua hari kemudian kakak tidak pulang dia membawa motor alm ayah aku mencarinya karena tanpa kakakku aku bukanlah aku dia adalah inspirasi ku.

  "Mama dimana kak anna?"

  "Tadi ijin nya pergi pinjem uang buat spp"

  "Tapikan udah dua hari tidak pulang dan sekrang sudah malem mah"

  "Kemarin juga pulang kok waktu kamu udah tidur, sudahlah dia tau jalan kemana ia pulang" tutur mamahku

  Aku pun berpamitan dan segera bergegas pergi mencari kakak ku

Angin malam terus menusuk tubuhku dingin nya malam ini membuat kekawatiran pada kakak ku semamkin memuncak dimanakah dia berada aku tau kalo kakak ku itu belum makan dari kemarin.

  Ternya ka Anna dari sudut jalan berlari

  "Ka Anna cepatlah pulang !"

Dia langsung memeluku dan kamipun pulang dengan keadaan basah kuyup.

"Siska kenapa kau susul kakak mu itu,biarkan dia merasakan perihnya hidup diluar sana biarkan dia mengejar impian khayalannya itu" teriak mamah.
Namun aku tetap membawa kakak ke kamar. Kak anna pun menangis. Tapi dalam hatiku selalu berkata "kak anna akan berhasil dia butuh waktu, semangat dan dukungan serta doa., Aku selalu sayang kak anna.".

Siapa sih yang tak mengenal dia, dia bukan artis dan tokoh terkenal tapi seisi kelasnya mengenal dia bahkan beberapa guru menyayanginya sampai sampai ketika dia sakit selalu dijengungnya. Hmmmm aku iri padanya ditambah melihat ayah begitu perhatian padanya memberi buah buahan, bubur ayam spesial + ati ampela+ telur kesukaan ka anna. Lagi lagi tetangga selalu mengunggulkan nya dia adalah idola remaja.

Aku risau dengan pikiran ku sendiri dan berkata "begitu banyak kelebihan kakak ku hingga orang lain begitu pedulinya  Bahkan aku baru sadar  dia juga spesial dihatiku karena dia selalu berkorban untukku dan berusaha membahagiakan aku adiknya."

 "Ka, apa sih yang kakak lakuin hingga semua orang memuji kakak"

 "Sutt jangan bilang kaya gitu, hidup bukan soal pujian. De kita itu harus bertingkah baik dan membantu sesama juga taat beribadah. Tidak semua kok suka sama kakak banyak diluar sana yang menghina kakak dan menilai sebelah mata"

 Aku pun tersenyum mendengar ucapan kakak bagaikan tutor motivasi di youtube yang selalu ku dengar. Dia adalah Anatasya Wulandari maunisa pintar yang dari Sd sampai SMA kini selalu rangking 1 dan juara umum. "Memang hebat ka anna ini, buku buku pelajaran nya saja tertumpuk rapi dilemari bahkan dia memiliki ruang tersendiri untuk belajar yang disiapkan oleh ayah" ucapku iri dalam hati.

 "Tapi ka anna selalu saja bertumpuan pada buku buku itu padahal kalau dia menambah wawasannya dan mempraktekan ilmunya mungkin setara dengan albert einsten kelemahan dia adalah jarang berolahraga kalau dia lari, senam, terlihat nampak aneh bahkan dia tidak bisa berenang" pikirku dalam lamunanku sampai aku tertawa teringat joged senam kakakku  apalagi kalau soal menggambar dia kurang berseni apa apa suka ngeluh dan minta bantuan kepada ayahku dan sodaranya juga aku.

tapi kali ini aku ingin bercerita pada nya  masalah sekolah SMP ku , kakakku type orang yang suka mendengarkan dan memberi saran atau solusi kadang juga tanggapan yang mebuat ku tenang. Aku panggil kakak ku "kak annaa, siska mau curhat nih " teriak ku menanggunya belajar aku tau itu tapi pasti dia nyamperin aku karena dia tau kalo aku lagi punya masalah.

"Kak, aku punya cerita nih jadi aku punya temen namanya Nia dia sangat hobi sekali menanggambar padahal ayahnya menuntut dia pintar matematika kak"

"Ya bagus dong bisa saja ayahnya menyalurkan hobi nya sebagai arsitektur jadi  nia jago gambar plus matematikanya mantappp " jawabnya yang selalu bernalar logika.

"Terus apa urusan denganmu dik?" Jawabnya seakan sinis kepadaku

"Soalnya ya kak aku ingin tau hobi aku apa dan bakat aku apa terus kelebihan aku dimana? Kenapa kakak tidak menuntut aku "

" Gini, ya de kamu itu hobbinya masak,jagain ibu ngusilin kakaa hehehe... Kelebihan kamu itu bikin kerajinan rumah,ngumpulin sampah botol, baca-baca tentang prakarya bikin sesuatu jadi unik. Intinya adik kakak yang tersayang ini kreatif deh" sambil mengelus kepalaku. " Emang adek mau dituntut kaya nia sama ayahnya?"

"Mau dong kak," aku tiba tiba saja menangis ingat ayahku yang sudah meninggal

"Kamu kangen ayah ya dek?"

"Iya kak" kamipun berpelukan merindukan sosok ayah. Namun kakak selalu menenangkanku dan menghapus air mata ini.

"Ok deh kakak akan menuntut kamu deh!"

"Tuntut apa kak? Jangan yang aneh aneh ah terus jangan larang larang aku ya " tanya aku penasaran
" Ah dasar adikku bawel, kakak tuntut kamu 5 tahun belajar yang bener jadi orang berguna dan akhlak yang baik"

"Emang akhlak dan belajar harus beringan ya?"
"Harus dong, buat apa pinter kalo ga beraklak nantinya jadi tikus berdasi atau ga ada di jeruji besi dek"
"Andai saja adik adik kakak disini semua,kita ngumpul bareng ngaji bareng ramai ramai makan bareng lagi" tambahnya
Adik adik kakak bukan sudah tiada tapi keduanya dititipkan di rumah kakek dan paman karena keluarga kami tidak sanggup membiayainya semenjak ayah pergi.
"Biar semua tau kalo kakak itu tidak bersalah apalgi kakak yang dianggap membunuh ayah ,semua ini hanyalah takdir"

Kala itu mamah marah besar kepada kak Anna. "Kenapa kamu membiarkan ayahmu pergi ke kamar mandi sendirian? Kamu malah sibuk dengan masakan itu . Jadi ayah jatoh dikamar mandi kan!" Begitu marahnya .
Aku mendengarnya dibalik ruangan.

 Aku melihat kakak dan mamah menanggis melihat ayah yang sudah tidak sadarkan diri tergeletak dilantai dengan hamburan darahnya. Akhirnya aku diajak ke rumah sakit. Kami berangkat menggunakan ambulance dengan kecepatan tinggi tapi tetap nyawa ayah tidak terselamatkan. Tangisan itu kenapa harus ka anna yang disalahkan. Ayah memang sakit tapi bukan hanya dia yang harus menjaganya lantas kenapa dia memasak apa karena aku yang saat itu lapar. Sungguh mungkin saja ayah tergelincir karena lantai yang licin kan,lihat sekarang kak anna lah yang menjadi sosok yang bersalah dalam kematian ayah.

Ayah sosok pahlawan yang disayang ka annatasya itu telah pergi untuk selamanya ayah dikuburkan dipemakaman keluarga daerah setempat di Cianjur. Setelah pemakaman itu tiba tiba saja ka anna pergi tergesa gesa dengan tangisannya itu . Aku yang masih usia dini itu tidak terlalu peduli aku malah jajan di warung pak ucok

"Mangg permisi mau beli permen sma yupi..."
"Sok neng ambil permennya 4 dan yupinya 2"
"Ini pak "ku sodorkan uang 3000 namun tiba tiba Kudengar suara jeritan ka anna kala itu di jembatan sungai dekat rumah. Ku cepat berlari sekencang kencangnya dan ku teriak kakkkakkkkk........
"Stop kamu jangan mendekat,biarkan kakak pergi. Kamu jaga ibu ya"
"Setelah siska kehilangan ayah. Apakah aku harus kehilangan kak anna?" Akupun  menangis karena itu kakak hampir saja mau loncat ke sungai yang deras itu
Kala itu hujann... Membasahi kami berdua mungkin ibu akan mencari kita.
Kakak tak bisa melihat ku menangis dia langsung memeluku dan menutup kepalaku dengan jaketnya lalu berkata. "Dik ayo pulang ! Kakak engga mau kamu sakit. Udah jangan nangis kakak selalu disampingmu kok"

 Akupun merasa tenang dan kamipun kembali kerumah ibu.
Mamah sakit
Beberapa hari setelah kepergian ayah. Keluarga kecil kami amat bersedih. Apalagi kak anna yang sudah ditempatkan di rumah kakek sementara bersama kedua adikku disana membuat hatiku hampa.

Tapi saat ku melihat keadaan ibu yang lemah dengan demam tinggi kemungkinan ibu sakit. Ku bawa kedokter bersama tetangga dekat rumahku benar ibu terkena stres kehilangan ayah. Ku beritahukan ka anna agar pulang secepatnya karena aku tidak sanggup harus mengatur urusan rumah dan ibu sekaligus. Mata ibu terlihat sembab dia sering menangis semalaman bahkan agar tak teringat lagi klo ayah sudah tiada. Dia sering menyebut ayah sedang kerja dan ayah akan pulang dengan begitu mamah tidak akan melupakan ayah selamanya. Akhirnya kak anna datangg

"Kak, mamah sakit dan besok aku mestu sekolah" kataku padanya
"Iya siska, kmu sekolah saja biar urusan rumah sma mamah kakak yang urus"
Sekolah kaka?
"Kakak kan udh lulus perpisahan juga sudah jadi 3 bulan ini kakak kosong"
"Kakak tidak bekerja? Atau kuliah"
"Kakak akan berjualan saja kalau kuliah nanti mulainya oktober,sudah kamu jangan khawatir"
"Baik ka"
"Siapkan kebutuhan sekolahmu de"
"Siapppp"
Aku tetap akan semngat belajar seperti ka anna aku menyayanginya. Dia selalu berkorban demi keluarga ini.

BAGIAN DUA  

kehidupan SMA Annatasya

Buku harian anntasya
Kenapa semua orang tidak suka dengan keputusanku bahkan membenci pilihanku.
Mereka selalu berpikir buruk tentang pertemananku mereka lupa memberi dorongan semangat kepadaku.
"mengapa semua nampak kejam, tidak ada orang yang peduli pada ku. Aku tidak disediakan uang ketika di rumah. Aku tidak pernah ditanyakan kabar oleh mereka padahal aku itu butuh "mereka" kataku yang sambil terdampar dikasur hari ini.
 Jujur semua nampak tidak adil ibuku selalu saja memerintahku dan memakiku serta memarahiku selalu ketika ku tidur. Padahal aku tidur itu sudah tak kuat lagi dengan keadaan.
 ku tarik secarik kertas dan kutuliskan seuntaian "kata" 'keluarku: nenek,kakek,bibi,deva,mamah aku tidak seburuk yang kalian bayangkan aku tidak sedikitpun terjeremus pergaulan bebas aku hanya saja berteman dengan siapa saja karena aku ingin menjalin komunikasi orang orang sebagai mana makluk sosial teruma pelajar pada umumnya.
 Buku diary anatasya yang ku isi setiap waktu dimana tertera sejarah hidupku buku ini sangat berarti untukku
  Aku tidak ada lagi orang yang dipercaya seperti farina sahabat yang menjadi musuhku dia nyatanya membenciku dari belakarang membuat ku selalu bersedih jika mengingat kejadian itu Suatu ketika dipagi hari yang cerah,terjadi sebuah perselisihan antara anatasya dengan farina perselisihan itu membuat abdul cowo terganteng yg sedang merasa jatuh cinta pada anatasya berusaha buat memisahkan perselisihan itu.Tetapi anatasya marah terhadap farina karena telah merobek buku hariannya dan isi buku harian itu disebarkan keseluruh temannya,,dengan hadir nya abdul memisahkan mereka,abdul terkena tangan anatasya yg berusaha untuk menyenggut farina.Dengan sigapnya abdul menahan rasa sakit dan tanpa ada rasa malu,abdul memegang tangan anatasya dan berkata"Masalah ini bisa diselesaikan dengan kepala yang dingin".
 Dan farina berkata" biasanya lo ga semarah ini,biasanya  selalu baik,sekarang knpa lo marah banget gtuh"
anatasya: "aku malu tau,semua isi buku harian ku kmu sebarkan kaya gtuh,tidak punya otak kah kamu? Kamu robek kaya gitu "
Farina: "aku tadi cuma becanda ! Kaya anak kecil aja nulis buku harian. Lagian gue sobek juga bisa beli lagi buat lo !"
 Dibalik rasa marah anatasya muncul lah rasa kecewa, "mengapa persahabatan ini tidak sebaik dulu apa salajku kepada farina dia begitu sombong semua orang dikelas melihatku , aku merasa direndahkan kemudian aku menangis dan berlari ke kamarmandi
 Disitu ada hasna menenangkanku dan menyuruhku untuk bersabar. Sementara farina enggan untuk meminta maaf dan memusuhiku bahkan dia membuang buku harian itu.
 "Sekrang aku tidak punya apa apa buku harian itu sudah tidak aku jabat lagi , aku tidak punya apa apalagi" begitu kehilanggan nya yang ku rasa. Namun abdul ketua kelasnya itu mengambil buku harian ditong sampah demi kasihnya itu yang tak pernah terucapkan karena baginya cinta dalam diam itu berharga. "Duh manaa yah buku nya si anna kan di buang disini. Aku harus mencarinya " awalnya abdul ingin mengembalikan buku harian itu namun setelah dilihat isinya dia simpan dalam dalam di rumah kamarnya.hingga pada akhir dia mengembalikannya namun aku merasa marah padanya diumurku pd waktu itu. Karena dia telah membacanya.
Kisah pilu masa SMA

Andai kalian tahu ketika petir menyambar diderai keras hujan akupun kedinginan dan segera ku tutup telinga mengucapkan "Astagfirllohaladzim yaallah aku teringat kesalahan begitu keras dan mengkilap petir ini yaallah  aku takut" sambil menangis

 " katanya masa SMA penuh dengan kesetiakwanan yang mengatasnamakan kesolidaritasan, buktinya yang menolong kita adalah keimanan dan ketakwaan" ucapku ketika teringat konflik di kelasku.
 ditemani hujan dan tangisan dan kekuatan jiwa ragaku yang tidak menangis di dalam angkot akibat masalah ini.
 aku mungkin termasuk siswa baper yang dipikirkan mereka  sambil setengah melamun aku berbicara dengan diriku sendiri, "gimana ga baper sih bersuara mengajukan pendapat , malah dihujat. Mereka saja yang menentukan dan mereka selalu menang " ujarku
 dihujat adalah bahasa anak jaman kami dimana satu diantara mereka memberi masukan dan semua orang berkomentar sebaliknya kepada si dia.
Aku semakin geram sementara air mata ini terus menetes tak henti hentinya seiring dengan tetesan hujan. Disebrang jalan aku menunggu hujan reda dan dibalik rumah ketiga adik ku menunggu aku pulang. Tapi didalam hatiku masih ingat betul kejadian itu. Bagi kalian yang ada di posisi ku ini keimanan dan ketakwaan yang mampu menolong. Karna menjadi siswa yang dikucilkan dan dibesarkan ketika dibutuhkan apalagi kita yang keadaan biasa saja harus terus bersabar, jangan terus berkomentar dan berdoalah semoga Allah memberi tindakan yang baik kepada kita.
  Panggil saja aku Anatasya Prawita Putri dihela nafas tengah hujan ini teringat ucapan ibu "Allah lah yang memberi semangat hidup Jujur ketika dalam keadaan sulit dan sedih seperti ini dia lah penenangku," tangan ku terus berzikir "walaupun menangis rasanya aku ingin memuluk ayah ku,ibu ku adik adikku aku tidak ingin sekolah high class seperti ini " ucap lirihku dengan nada menyerah
  sebenarnya keadaanku sedang lapar untung saja disebrang gang jalan itu ada tukang baso dan kebetulan uang saku jajanku sisa 7 rb langsung saja aku otw menuju tukang baso tersebut dan memanggilnya "mas mau beli baso 7 rb campur " langsung ku  menyodor kan uang ku,bukan apa apa aku takut kalo uang ku kurang hehe...
  mas baso yang sering akrab di pangil mas toto itu membukakan payung dan memasangkannya dalam sela paku kayu tempat baso nya itu. Jadi mas toto ini sudah 6 tahun berjualan baso meggunakan motor legendarisnya itu. Sambil menyiapkan baso yang ku pesan dia bertanya kepada ku
  "sekolah dimana dek?"
  "SMAN 1 Cianjur mas"
  "oh sekolah itu favoritya? keponakan saya ingin masuk sekolah itu juga tahun ini. Engga ke jauhan  emang kalau harus pulang-pergi?"
  sela ku menjawab senang juga sekolahku dibilang favorit, memang sih luas dan bagus apalagi sekrang sudah dibangun kelas bertingkat dan fasilitas laboratorium saja sudah lengkap.
  kemudian aku jawab, "ya begitulah engga ko kan angkotnya searah, tapi sekarang kalo mau masuk sekolah ini di jarak mas"
  "oh gitu.ya" karena baso.nya sudah siap mas toto memberikan nya pada ku kemudian aku menyantapnya sampai habis dan ditemani hujan yang terus bersenandung ke tanah padahal aku menunggnya berhenti agar aku bisa pulang.
  Karena terlalu lama aku memilih untuk berdampingan dengan air hujan, "semoga saja dengan hujan ini bisa meredam masalah yang ada di pikiranku"
  Dengan berlari aku sudahh sampai rumah
Sekerang aku lihat keadaan adikku baik baik saja untung ada nenekku yang menjaganya. Pada hari itu ayah dan mamah tidak pulang menginap ditoko karena banyak kerjaan yang harus diselesaikan dan aku menyelesaikan tugas rumah sebisanya sementara adik pertamaku yang smp siska menginap di rumah sepupuku Deva.

Kulanjutkan keseharianku bersekolah di esok hari, aku berusaha menjadi orang yang peduli dengan lingkungan. Memunggut sampag dan menyimpannya di tong sampah harus menjadi suatu kebiasaan. Tapi anehnya dengan sifat invovertku aku seakan akan menjadi tukang sampah dikelasku. Mengapa demikian?...
Semula dikelasku ini begitu banyak group squad yang bermacam macam namanya kaum elite dia adalah sang penguasa kelas dulu aku pernah dihujat karena aku tidak bisa ikut dengan semua siswa kelasku karena tidak ikut kepantai, mereka juga paling aktif keluar digrup dan selalu merasa benar. Mereka juga pintar bahkan kaya. Pada saat itu sedang istirhat aku mengerjakan pr ku agar pulang ke rumah bisa langsung beres beres. Hasna memberiku jajanan dan aku pun menerimanya dan makan setelah habis aku pergi untuk membuangnya tapi tiba tiba  ada yang berkata "hei lo! Nitip sampah nih sekalian buang!" Kata satu cewe tinggi
Aku pun membawa sampah saus itu dan terkena tanganku "huft kotor(kenapa dia tidak membuangnya sendiri"
"Ehhh annna sekalian nih sampah gue ambill" kata cowo berkulit hitam manis.
Disudut sana pun perkumpulan cewe cantik yang glowwing menitipkan 1 keresek kecil sampahnya padaku .
"duh ini ajaran pertama masuk ko aku mau mau nya sih ambil sampah mereka !" Aku pun langsung membuangnya.
Sejak saat itu aku selalu dipandang sebelah mata apalagi saat mereka tau aku penerima jalur Sktm dan tetanggaku lisya yang menjadi teman sekelasku sering bilang keluargaku penerima beras miskin. Ini menyakitkan aku tau. Tapi aku harus sekolah disini ini sekolah impian aku dan amanat ayahku berada dipendidikan dan menjai pelajar sukses.

Namun tidak boleh ada yang patahkan semangatku sekolah ,biarpun anak miskin jadi pintar dan banggakan orang tua aku. Semenjak itu aku menjadi rajin belajar. Aku atur waktu ku dan demi membeli buku media belajar ku aku membantu mamahku jualan gorengan dan ku sisipkan uangnya untuk membeli buku paket peminatan.
Waktu itu jam ke dua pelajaran biologi ada cerdas cermat di babak penyisihan aku ditertawakan kelasku hingga ku menangis karena jawabanku salah. Aku kecewa aku kalah tapi tak apa yang penting sekarang guru biologiku mengenalku.
Tak bisa ada yang diandalkan
Semua itu egois tidak ada mau yang mengalah dan terlebih tidak ada yang memperdulikan aku padahal aku yang  selalu berkorban demi mereka aku mencintai mereka
Bagaimana ada seorang manusia yang jauh rumahnya miskin keadaan nya berada dipedalaman bergegas pergi ke kota demi sahabatnya. Ritual peryaaan ulang tahun kami berempat adalah harus dilaksanakan pastinya memberi hadiah dari iuran uang kami walaupun tak seberapa tapi itu demi terjalinnya keharmonisan persahabatan.
Namun kali ini aku membenci keadaan dimana  ulang taun sahabat ku hasna bertepatan dengan 1 hari ulangan akhir semesterku ditambah keadaan yang menyebalkan ketika malam ku bergadang sampai jam 1 malam hanya mendengarkan curhatan temanku yang terkadang aku merasa kasian kepadanya. Tapi sudahlah menolong kepada orang lain merupakan perbuatan baik toh kejadiannya sudah lewat tak boleh disesali semua pasti ada hikmahnya
 Seusai sholat subuh aku tidur lagi karena hari ini libur dan kepala ku pusing kurang tidur membuat badan ini tak karuan maka dari itu aku putuskan untuk tidur selama 2 jam. Beberapa menit kemudian suara dering notif hanphone ku berbunyi tiba tiba saja pesan grup dri kedua sahabat ku perihal  perayaan ulang tahun hasna.
 Ketika ku bertanya siapa yang mau membelikan hadiahnya dikarenakan rumah ku jauh mereka malah membalas dengan sebutan tidak tahu sebanyak 3 kali membuat ku kecewa kenapa gitu tidak mereka saja yang membelilannya padahal seperti rumah nya Farina yang dekat kota. Karena aku sebal aku tidak membalas pesan mereka tepatnya hari itu dirumah pun tidak ada air aku mencari air terlebih dahulu untuk keluarga karena air adalah kebutuhan utama untuk keberlangsungan hidup. Setelah sejam itu aku bergegas mandi dan bersiap siap menju ke kota dengan membawa uang seadanya cukup untuk kado dan ongkos saja. Duh begitu perjuanganku demi sahabat apapun itu aku lakukan yang terbaik apalagi hasna adalah teman sebangkuku selama ini.
 Perjalanan menuju kota adalah 2 jam dengan siulan burung merdu yang berkicau dan sinar matahari menyorotku yang sedang terburu-buru berjalan menuju jalan raya. Apakah hanya di jalan raya indonesia saja seperti ini? Mau melintas saja harus menunggu dan melihat ngebutnya mobil-mobil sampah  itu ditambah debu bertebaran tanpa adanya pohon dan asap kapur dari pabrik yang membuat ku terbatuk batuk tapi akhir nya aku menaiki angkot
 "Alhamdulilahh.... " Dan segera ku kirimkan ke group ultah hasna itu
 "Oke aku saja yang berangkat membeli kado itu. Kalau kalian egois dengan kegiatan masing masing"
 "Maaf far aku lagi di borma menemani mamahku" jawab farina
 "Kenapa tidak bilang dari tadi padahal sekalian saja sma kamu belinya disitu pan bisa" celotehku dengan nada kesal
 "Aku bingung mau belikan apa lagi pula uang nya tidak ada" jawabnya lagi
 Dengan jawabannya itu aku kecewa padahal bisa kan dia pakai uangnya dulu seperti aku yang mengambil tabungan kuliah ku demi hasna.
 "Aku sudah setengah perjalan. Kalian emang egois" timbalku balik.
 Aku seperti itu selalu berbicara apa yang aku ingin ku ucapkan aku tau itu tidak baik tapi bagaima kala itu aku berada dalam pilihan yang salah.
 Dan benar 30 menit kemudian aku tidak sampai sampai keadaan jalan raya ini macet sangat jarak mobil ke mobil sudah sangat berdempetan sekali. Aku hancur karena bingung menghabiskan waktu disini bahkan aku hampir menangis karena belum menyiapkan materi untuk besok ulangan.
 "Sialan, aku terjebak macet padahal aku bisa ngapalin dirumah dan bantuin ibu bereskan rumah" ucapku dalam hati.
 Kemacetan ini membuat amarahku naik namun aku hanya bisa meredamnya dengan tangisan untung saja diangkot ini cuma ada aku dan 3 orang ibu ibu .
  Aku membelinya sebuah buku catatan 'note book' dan alat tulisan lainnya senilai 45000
  Kemudian aku membayar ke kasir "mba jadi berapa semuanya?"
  "45000"
  "Aku asongkan uang selembar 50 000 "
  "Ini de kembaliannya 5000"
  Aku ambil dan berlalu pergi uang 5000 hanya cukup untuk ku pulang dan besok aku tidak bisa jajan disekolah.
Adakalanya kita menitikan air mata hanya karena hal sepele tidak apa apa kau boleh menangis sepuasnya, tapi masalah itu kau tetap harus hadapi.
Pukul 06.00 pagi tiba tiba saja mamah membangunkan ku. Padahal aku sudah sholat subuh. Tapi dia memarahiku dan memukul sedikit kakiku.
"Teh bangunn!!! (Berteriak) kau ini dihari libur sekolah malah males malesan seperti ini. Kerja kau bereskan halaman rumah atau cuci pakaianmu"
 aku yang sensitif kala itu sedang nge down tubuhku langsung menangis sejadi jadinya
 "Aww sakit mahhh, aku tak tidur semalam sampe sholat subuh tadi dan langsung tertidur, aku tak enak badan mah "
 Namun mamah tetap saja selalu menganggap  aku salah karena tak tau waktu dan malas-malasan
 "Harusnya kau seperti siska lihat dia potong rumput dihalaman dan sudah cuci piring subuh hari"
 Aku pun tersinggung dan langsung berlari ke kamar pribadiku yang tampa kasur itu di situ aku menangis sejadi-jadinya. Terkadang aku seperti seorang bipolar yang ada disuatu keadaan titik down dan menangis terus menerus dan menjadi sosok orang yang paling lemah dimuka bumi ini selalu berada ditempat gelap rumahku untuk bersedih berkeluh kesah mengunggapkan kebingungan kegelisahan dari masalah kehidupan.
 Seperti yang sering ku alami aku selalu berbicara pada diriku sendiri aku selalu menyalahkan diriku bahkan aku pikir aku manisa yang tidak berguna. Akupun mulai berbicara pada diri ini. Ragaku sendiri.
 "Kenapa ? Tidak ada yang menyangiku selain ayahku, ibuku tidak seperti ibu sahabatku yang lain  yang selalu memberi perhatian dan selalu menanyakan kemana kita pergi bahkan selalu mencari dan menanyakan apa yang terjadi ketika kita jatuh sakit. Aku tidak ditanyakaannya ketika tubuhku lemah bahkan bibirku sudah pucatpun dia tidak peduli" isak tangisku terus menerus mengalir membanciri pipiku, rambutku terlihat acak -acakan sementara, hidung dan mataku memerah, aku melanjutkan perkataan dihatiku
 "Padhal aku yang mencuci piring tadi kenapa harus siska yang disebut mamah melakukannya, aku pun sudah mencuci kemaren kenapa mamah tidak ingat? Rasanya aku ingin pergi tapi jika aku pergi akankah ku bertemu dengan orang baik? Padahal aku sudah mencap diriku sebagai orang sial yang selalu kena tipu jika membeli barangpun selalu saja zonk! Ah akumemang manusia tidakk sempurna" kulanjutkan menangis.
 Tiba tiba saja pintunya terbuka suara adikku Heru dan henny menyapaku dan mengajaku untuk ke rumah uwa dan neneknya disumedang. Memang setiap liburan semester kami sering liburan kesini.
 Ternyata mamah sudah menyiapkan pakaian aku dan kedua adikku dari kamar mamah mengatakan "pergilah ke sumedang naek bus kalian tunggu didepan gang langsung henikan bus yang jurusan ke garut pun bisa nama bus nya boleh doa ibu atau karunia bakti " kemudian langsung memberikan ongkosnya 50 ribu padaku.
 "Mamah tidak mengantarkan kami pergi? "
"Tidak, mamah harus kerja sekarang"
"Ok, kalau siska?"
"Dia tidak ikut"
"Sudahlah kalian bareng pergi sekarang"
"Oke "
Aku bersiap siap 5 menit dengan pakaian seadanya.
Aku mamah dan nunu juga mumu menunggu bus 30 menit lama nya kemudian datanglah bus jurusan singaparna mamah memberhentikan bus dan keluarlah kendek itu
Mamah menanyakan " melewati tol cilenyi ga"
Kendek :"lewat"
Kendek segera menaikan kami bertiga, dan kami melambaikan tanggan pada mamah dan mamah mun pergi untuk bekerja di pabrik.
Kami akan berlibur  di sumedang tapi siapa sangka uang ongkos bis tertipu seharusnya aku menanyakan terlebih dahulu pd orang dewasa di sampingku berapa beparanya.
Tapi aa kendek itu menyruhku bayar 50 rb aku pun menurutiny dasar bodoh harusnga kami bayar 30 rb bertiga huh sungguh sial.
Namun ada setitik celah terang menandakan kesialan ini berakhir walaupun uang yang ada didompetku menipis sekali
 Pria baik lebih tua dariku mebeli jajanan kacang yang ada di bus dan menawarkannya pada kedua adiku kemudian dia menantakann," mau kemana teh? " Dengan sopan aku menjawab "ke nyelenyi"
 setelah sampai di tol tempat menaikan penumpang  sebelum menuju ge gerbang tol ada bapa bapa yang duduk d sebelah ku beridiri agar ibu ibu yng masuk membawa anaknya bisa duduk . Sungguh baik bapa bapa itu . Dan ibu ibu itupun mengobrol padaku yang membuat ku heran dia membrikan 15 rb bersama anaknya ke kendek 15 rb dan akhirnya aku tau supir itu menipuku dengan bilang 25 rb per orang.
 Kemudian naik lagi bapa bapa yang punya uang lumayan banyak di kantongnya ketika ada tukang dagang jeruk yang terus menawarinya dia membelinya dan menawari ke penumpang termasuk adik adikku . "Alhamdulilaah walau uangku tinggal 10000 lagi ada yang baik memberi jeruk itu pada adikku". Seiring perjalanan kami sampai di pemberhentian tol cilenyi aku dan adik adik ku pun turun kami harus naik angkot untuk menuju tujuan ku tanya angkot mana yang melewati gang dahlia dekat ikoin setelah ku temukan angkotnya kata ua ku ongkosnya 15 rb tapi uang ku hanya 10000 bertiga ku kasihkan semuanya ternya supirnya baik dan bilang tidak apa apa. Akhirnya,aku senang sampai dengan selamat kamu pun salam pada sanak saudara keluarga dari mamahku semunya. Kami berlibur seminggu lamanya hingga mamah menwhassapp kami karena merindukan nunu dan mumu . Ua dan nenekku begitu menyayangikami aku juga terhindar dari omongan mamahku yang sering membuatku menangis akhinya ayahku yang menjemput kami menggunakan motor.
Ini tentang pilihan  untuk berubah

Kali ini kopi  tak berperan dalam hal inspirasi melainkan untuk meluapkan kekecewaan dan depresi. Mamahku memang penyuka kopi padahal kopi tak baik untuk kesehatan. Seperti siang hari itu saatku pulang kerja kelompok aku inggatkan mamahku perihal kopi.
" Mamah minum kopi lagi? Minum kopi apa?" Tanyaku
"Kopi yang dipisah gulanya kok ga bahaya"
Jawabnya
"Maaf mah, kopi ini ada kafeinya yang membuat mamah susah tidur ditambah ga baik buat kesahatan. Plis mah kurangin kopi"
"Mamah suka kopi. Sudahlah kau masuk kamar saja biasanya kau belajar disana" perintah mamahku.
 Namun ketika ku hendak masuk kamar. Mamah memanggilku dan menanyakan kedapannya aku bagaimana apakah aku akan menikah atau aku akan bekerja.
 Aku mun menjawab seketika " aku ingin kuliah mah, ingin masuk jurusan ilmu pustakawan dan memiliki perpustakaan yang luas untuk pelajar yang haus pengetahuan"
 Namun mamahku mengelak dengan berkata "apakah dengan itu kamu dapat uang? Jangan bermimpi kamu. "
 "Aku bisa dapat uang mah sekalian membantu orang lain juga. Aku juga akan membuat toko besar di kota ini mamah tau kan disini butuh banget toko seperti di bandung."
 "Mamah itu cuma pegawai pabrik upahan untuk membiayai adikmu sekolah saja harus kurang makan biar bisa sekolah"
 Aku terdiam sejenak, memang mamahku ini sangat peduli dengan pendidikan anaknya apalagi Siska dia adikku yang paling mamah sayang.
 "Apa aku harus kerja? " Aku terbelenggu dengan pikiranku sendiri
 Tapi temanku selalu saja bilang aku anak yang pintar tak pantas kerja mending kuliah. Tapi karena keadaaan aku memilih kerja urusan kuliah mungkin allah swt akan mengrimkan rejekinya. Yang terpenting keluargaku bisa hidup dan siska bisa sekolah dan aku bisa membahagiakan keluargaku.
 Tak apalah menjadi karywan pabrikan yang terpenting keluarga ku terpenuhi kebutuhannya.
 Mamah bahkan selanjutnya menanyakan perihal pasangan hidupku yang membuat aku berpikir aku tak pernah memikirkann hal itu itu semua tapi akankah ku menikah? Siapa yang akan menjadi suamiku? Akan kah mengalahkan rasa sayang pada ayahku

 Dalam pikiran aku ,"untuk mendapatkan suami yg kasih syang nya melebihi kasih syg ayah ku itu susah,,lagian sekarang ini aku hanya menginginkan masuk universitas yg aku impikan sejak dulu,aku belum mau menikah,,belum saat nya aku menikah,tetapi dengan keadaan dan kondisi keuangan keluarga ku yang kurang mendukung aku untuk masuk universitas yang membuat pikiran aku untuk bisa mencari uang sekaligus bisa membiayai keluargaku dan diriku kuliah.Tapi pekerjaan apakah yg cocok untuk aku,dimana kah aku bisa mendapatkan pekerjaan itu,dan adakah pekerjaan itu untuk ku."
Tapi aku tau,mamah marah kepadaku karena dia ingin aku menjadi gadis yg segala bisa,bukan bisa beljar saja,melainkan harus bisa dalam semua bidang,.aku gadis cengeng kaya gini mana bisa menguasai semua bidang,apalagi aku gabisa memasak,memasak itu slah satu bidang yg paling aku benci,lagian dijaman  sekarang itu tidak usah memasak,langsung ajh beli masakan yg udah jadi. Tapi aku juga sering masak gelur mie untuk adikku sehari hari
Dan aku pun mendapatkan bisikan,bisikan itu menbuat aku yakin kalau gadis cengeng kaya aku ituh bisa menguasai semua bidang asalkan dibarengi dengan niat dan ihktiar,.
Dengan bisikan ini aku mulai membiasakan diri untuk selalu membantu mamah dalam bidang yang paling mudah terlebih dahulu,yaitu dalam bidang membersihkan semua isi rumah dan halaman,namun baru saja aku membersihkan lantai rumah dengan rasa percaya diri yang tinggi bahwa hasil nya bisa memuaskan perasaan mamah,tapi ternyata itu membuat mmah kecewa karena apa?ketika aku membersihkan lantai adik aku siska terjatuh dan menangis.
Dalam kejadian ini aku tidak patah semangat, aku semakin termotivasi dan menjadikan kejadian ini sebuah pembelajaran untuk jadi lebih hati hati dan lebih bersih dalam hal apapun.,
Walupun itu aku jadikan motivasi dan pembelajaran,aku merasa ada yg beda pada diriku dan pada diri adikku siska,knpa? Knpa hrus siska yg disyang sma mamh bukan aku,lagian aku yg lebih rajin dirumah ini gakaya siska yg kerjaannya main hp terus tetapi yasudahlah ini sudah jadi kenyataan dan sudah harus seperti ini.
Sesaat aku merasa ada yg beda,adik ku yg bernama muhammad ibnu atau mahibnu,dia adik yg selalu dekat dengan ku,adik yang paling aku sayang,seperti apapun kemauan mahibnu aku turutin,aku penuhin,supaya mahibnu merasa bahagia, aku tidak mau mahibnu merasa bersedih seperti aku.Kondisi aku yg tidak bekerja,dan hanya sibuk dalam dunia keilmuan,membuat aku untuk terus menyayangi adik adikku walaupun sebagian adikku itu dikasih kasih syg yg penuh dari mamah
Kejadian yg paling aku ingat hingga sekarang ketika aku bersama nunu yang sering meminta uang kepadaku disaat pulang sekolah,dengan sikap nya yg sopan ,dan wajahnya yg terlihat sedang bersedih,bersedih karena tidak dikasih uang oleh mamah,Yang membuat aku mengetahui kondisi keuangan mamah tidak seperti kebanyak ibu diluar sana,dengan kondisi ini aku pun menyisakan uang jajan aku dan aku simpan dalam sebuah celengan untuk digunakan suatu saat nnti jika dlam keadaan yg mendesak.
Sesuai dengan apa yg aku bilang bahwa celengan itu akan digunakan dlam keadaan mendesak.
Suatu hari yg dimana keadaan adikku bernama mumu sedang jatuh sakit dan dirawat dirumah sakit,aku membobol uang celengan untuk biaya mumu,jumlah celengan itu sebenernya aku tabung buat perpisahan nnti tapi karena ini lebih penting ada sangkut pautnya dengan nyawa aku pilih uang ini untuk addikku mumu.
 Dengan keadaan mumu dirawat dirumah sakit cibabat yg ditemani mmah ku,aku hanya bisa diam dikamar sambil menulis dan berhitung hingga larut malam ,perlu kalian ketahui disini ada kejadian yg memalukan,kejadian itu iyalah ketika aku mengeluarkan air liurku tanpa aku sadari air liur ini jatuh mengenai buku tugasku yg sedang aku kerjakan.
Dan secara tak sengaja air liur ini terkena lembar kertas yang membuat aku emosi dan jadi basah. Aku membuat nya lagi! Besoknya ku temui masa SMA menuju usia 17-18 tahunku

Bagian tiga Menuju sukses

 Perpisahan sekolah

Perpisahan kelas 3 SMA ku sudah berlalu kami berpisah bersama teman sekelas menempuh jalan yang berbeda. Aku yang sering disebut sipintar berpaut pada buku ini tidak akan kuliah dulu, aku harus membiayai siska dan ibu juga kedua adikku yang berada kakeku. Digedung perpisahan ini aku sangat bersedih merasa kehilangan sosok guru guru yang sering memberi ku ilmu bahkan dengan mereka aku merasa punya teman hidup untuk belajar. Disisi panggung depan kursi ada sorot mata salah satu guru yang membuatku ingin memeluknya.
"Bu senny.... Aku pasti akan merindukanmu bu. Ajari aku matematika kehidupan. Biar aku mendapatkan masa depan yang gemilang."
Aku berbicara padanya lalu memeluknya sambil menangis.
Diapun menjawab "kamu anak hebat nak, pekerja keras. Jadilah dirimu sendiri. Anak yang lahir dibulan januari akan menjadi bos besar dan berpeluang menjadi orang kaya nak"
Akupun tersenyumlebar karena aku manusia lahir januari 17 tahun yang lalu. "Ko ibu bisa tau aku lahir dibulan itu"

"Sorot mata mu dan kemauan kamu serta kerja keras mu untuk sekolah memperlihatkan nya nak. Semangatmu harus tetap membara nak"

Akupun menitikan airmata "terimakasih bu telah memandangku sebagai manusia. Aku ingin menjadi seperti ibu . Ibu guru terhebat dalam hidupku".

Setelah itu acara selanjutnya adalah lulusan terbaik seangkatan dipanggilah mela gustiana ke panggung semua orang bertepuktangan. Dan aku dan bu senny pun duduk berdampingan.

"Walaupun bukan lulusan terbaik. Kamu juga siswa tetbaik demi keluarga "

Kamipun tersenyumm dan itulah perpisahan yang mengindahkan dan menyakitkan untuk hasna dia pergi keluar jawa meninggalkan aku. Siapa yang mau bersahabat padaku lagi?
Aku mencoba memaafkan semuanya tetutama farina dan geng baru nya  itu. Bahkan karena tidak mau dalam permusuhan yang berkelanjutan aku meminta maaf duluan padanya. 

Disiang hari dalam acara ini dengan diiringi musik nyanyian yang bersenandung merdu, aku memanggil farina dan menggerakan tangganku agar dia mau menemuiku.
"Farina.... Sini"
"Kamu berbicara padaku ?"
"Iya kamu. To the point aja ya aku .... Eumm maa...uu minta maaf padamu soal buku harian itu. Kamu mau kan maafin aku?" Aku jabat tangannya dan memelas dengan mata berkaca kaca.
Farina pun tersenyum dan berkata " aku yang harus nya meminta maaf. Aku yang keterlaluan bahkan bersama teman teman yang lain membulli kamu. Memperlakukan kamu seperti itu aku tak layak jadi temanmu dan tak pantas menerima maafmu. Lebih baik aku pergi"
Hah, "farina ..  kamu tetap temanku semoga kita masih dipertemukan dan tetap menjadi sahabat aku telah memaafkan semuanya. Kita buka lembaran baru "
" Tentu, aku mau menjadi sahabat  .terimakasih"
Kami berpelukan dan datanglah hasna dia tak menyangka kami bisa seperti dahulu kala
"Akhirnya kami bersatu lagi"

Dua bulan kemudian setelah perpisahan itu aku jarang bertemu dengan anak anak kelasku. kini aku berada di tepi jalan usai pulang dari rumah kakekku bertemu dengan kawan lamaku yaitu eka dia satu grup dengan farina.
"Hei kamu, anak pinter tapi pendiam sini!" Aku menoleh .Aku tau pertama mengenal dia dulu waktu kami naik sabuk karate bareng sekabupaten.
Dia satu kelompok denganku tendangan nya begitu hebat dan gigi taringnya itu selalu melebar disaat dia tersenyum. Begitu banyak senior yang mengenalnya tak seperti aku. Tidak ada yang tahu dan mengenal aku
" Eh kamu eka. Apa kabar?"
"Baik, maaf yah sering usil terus. Gangguin kamu suka foto foto kamu ga jelas. Duh aku dosa ya ngebuli kamu terus" katanya
" Aku udah maafin kok"
"Kita makan yu sma minum. Aku yang bayar sebagai tanda minta maaf" tawaran eka padaku. Awalnya aku malu namun karena dia memaksa aku terima tawarannya. Kami berbincang-bincang. Eka kala itu menggunakan sweter abu dan training lah biasa atlet emang seperti itu. Seperti kawan lama lainnya kami pun berfoto. Kemudian eka menanyakan "kamu kuliah atau kerja?"
Aku pun menjawab " kerja dulu "
"Oh di pabrik?"  
"Iyah" jawab singkatku.
Telpon eka berdering dan ternyata ayah nya menyuruhnya pulang dia pamit padaku.
Aku pun akhirnya jalan kaki menuju rumah karena uang ongkos ku sudah habis. Hanya yang terlintas dipikiran ku saat ini adalah ayah... Andai saja ayahh masih ada mungkin dia akan perhatian padaku seperti eka. Atau mungkin aku bisa mengejar impianku.
"Ayah aku sangat merindukanmu. Aku hanya berdoa pada allah swt semoga amal baik mu diterima" air mata ku menetes seketika. Dan beberapa jam kemudian aku sampai dirumah
"Assalamualaikum mah,sis aku pulang"
"Mau teh manis kak?" Kata mamah
"Mau " sambil tersenyum. Sudah lama aku tidak mendapat perhatian seperti ini.
"mah ada apa ini?"
"Tadi ada panggilan dari manager hrd katanya kamu dipanggil ke pabrik . Semoga kamu keterima ya"
"Iya mah "
Udah saatnya aku bekerja keras seperti ayah, ku ingat betul saat ayah bekerja di layanan jasa umat seperti bakti sosial itu dimana gaji 800.000 dalam sebulan tidak mencukupi untuk anak kami berempat. Ayah pernah membawa daging sisa untuk kami karena tak ada sepeser pun uang. Bahkan untuk pergi bekerja ayah belum punya motor. Namun setelah beberapa bulan ayah ganti pekerjaann karena kebutuhan semakin meningkat semenjak aku masuk Smp. Ayah diterima di pabrik designer temannya di ciroyom. Ayah pulang pergi menggunakan kereta karena tempat kerja ayah sebelum stasiun siroyom kala itu ayah bercerita sering loncat disitu. Bagaimana kalau terjadi apa apa padanya? . Namun kini ayah sudah tiada aku yang kerja . Aku yang menghidupi mereka. Besok pagi aku akan tepat waktu datang kesana.

dunia kerja ku sampai masa kuliah.

Setelah aku dipanggil manager HRD ,yg memberi tau aku bahwa aku lulus seleksi,dan bisa langsung bekerja.aku merasa senang,dan ditambah temen aku yg bernama devi juga lulus seleksi. Devi ini adalah teman dikelasku yang paling sering duduk dibelakang. Matanya jernih tidak min atau silinder sepertiku. Dia cukup menyenangkan namun entah aku yang tertutup atau dia kami jarang berbincang. Namun kini kami bekerja bareng setelah empat bulan kami merasa nyaman seperti sahabat dan rumah kami yang kejauhan di kampung itu membuat Aku bersama dengan devi berpikir untuk menyewa kost dikota dekat pabrik yang murah dengan pembayaran sewa rumah ini dilakukan tiap sebulan sekali dengan uang hasil patungan ,perlu diketahui dibalik sibuknya aku didalam pekerjaan aku selalu menyempatkan waktu untuk keluarga,teman.seperti hal nya aku sma devi yg kemana mana selalu bersamaan ,tidak dapat dipisahkan oleh orang lain,Devi itu bukan sekedar teman dia sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri. Tak pernah ku lupa disetiap ku pulang ke rumah aku selalu membawa siska jalan jalan tak terasa dia sudah beranjak dewasa dan ibu yang kini mulai menerima ku dan menyangiku seperti dulu
"Mah, siska kalau aku semakin disayang gini aku jadi rajin kerja deh"
"Ah kamu kan kami keluarga utuh harus saling menyangi" kata ibu
Siska ikut nyaut " kak anna mau ga disayang siska? Kalau mau coklat satu ya"
"Ih masih suka coklat gigi bolong loh"
Siska malah ketawa dan berlari di taman . Aku yang sudah besarpun main ayunan ditaman ini.
Setelah ku dapatkan kebahagian keluarga dunia kerja ku semakin stabil bahkan posisi karyawan ku di brendding operator sering di bilang kinerja bagus padaku. Bahkan diakhir tahun aku menjadi salah satu karywan terbaik.
Disuatu Waktu aku sedang menstrerilkan telur ayam. Karena aku sudah berhari hari lembur aku menjadi kurang tidur. Maka dari itu aku kelelahan dan sedang duduk tiba tiba saja bos memanggilku Melalui lina.
"Anna lo dipanggil bos tuh"
"Bos yang mana?"
"Manager produksi bagian ini lah "
",Oh iya ruangannya dimana?"
"Udah setahun kerja masa tidak tau ruangannya dimana"
",Eh takut pindag "
"Lu tuh yang disuruh pindah"
"Hah!"
"Cepat sana, bos udah tunggu"
Aku jalan cepat mendatangi ruangan bos tepatnya ku ketuk dulu pintu lalu di persilakan masuk.
"Silakan duduk"
"Ada apa ya pa?"
"Kamu berhenti kerja annatasya"
"Bapak pecat saya?"
"Tidak,kinerja kamu bagus perawatan pada ayam nya maksimal. Jadi saya mau kamu kuliah urusan biaya setengahnya ditanggung perusahaan"
"Serius pak? Ini tidak berlebihan. Saya baru kerja setahun belum berpangalam"
"Skil kamu bagus, dengan kuliah pengalaman  mu bertamabah ya"
"Aku ditempatkan dimana pak"
"Di jatinagor kampus unpad jurusan peternakan. Dan bila ada waktu kamu bisa kerja di kantor cabang. Kamu terima kan"

 "Baik pak, terimakasih atas semuanya"
"Besok kamu siapkan persyaratannya biar saya atur administrasinya"
"Baik pa"
Begitulah perjanjian kami dengan pak manager usai kuliah aku harus bekerja  setelah itu mengabdi di perusahaan ini.

Akupun pulang ke kostan terlebih dahulu karena devi harus mengetahui soal ini,sesampai nya dikosan aku bicara kepada devi kalo aku akan dipindahkan kejatinangor dan tidak akan ngekos bareng dia lagi,,mendengar kabar ini devi kaget dan trlihat akan menangis,dan aku merasa kasiahan melihatnya namun mau bagai mana lagi?aku harus pindah sekaligus untuk mengabdi kepada perusahaan. Secara serentak devi berkata"yaudah kamu pergi ajh,,tapi inget yah jangan lupain aku,aku doain semoga kamu sukses".kemudian aku menghubungi mamah memberi tau bahwa aku akan pindah dari kosan ini dan akan ngekos di jatinangor,dan meminta mamh untuk membantu aku membereskan pakaian dan siap siap untuk berangkat kejatinangor besok nya.
Keesokan harinya tepatnya pukul 08.00 mamah. Siska dan kedua adikku serta sanak keluargaku aku yang sudah siap berangkat dijemput mobil pribadi pa bos  tentunya menggunakan jalan tol. Tapi mamah memanggil dan ingin berbicara sebentar.
"Nak tunggu, dijatinangor kamu punya saudara ini alamatnya kami tidak perlu ngekost karena disana biaya hidup nya mahall. Ya walaupun seadanya kamu bisa berhemat."
"Oke mah makasih. Aku pasti inget mamah"
Akupun memeluk dan mencium mamah serta para adikuu. Aku pun berangkat dan berpisah sementara dengan mereka.
Setelah itu dalam perjalanan  bos manager ku berkata "semoga kamu betah kerja disana  hingga kamu sukses,jadi pekerja yg dibanggakan oleh perusahan,dan sekaligus kamu bisa nyempatin waktu belajar"
" Iya siap tentu, untuk masa depan ilmu kan perlu"
"Nah gitu dong, Buat saya bangga. Ngomong ngomong soal kosttan kamu pilih sendiri ya ini uangnya plus sama uang biya hidup pertama disini" sambil menyerahkan uang padaku.
Akupun menerimanya dan mengucapkan terimakasih banyak atas bantuannya.

Setelah sampai ditujuan, tepatnya alamat yang dikasihkan mamahku ternyata benar ini adalah rumah warisan nenekku aku tinggal dirumah tua penuh kenangan ini saat ku melihat lihat pak manager harus pergi saat ini juga karena ada urusan penting.

10 januari 2020

Aku ingat betul, hidup disana dengan kata berjuang. Kalau kala itu tidak ada kak iwan yang menambah modal ku untuk berdagang mungkin saat itu aku tidak bisa menambah uang saku ku. Setelah kuliah 6 semester ini kepala sekbid kerja ku menginjakan aku untuk fokus menyelesaikan skripsi . Sunguh sungguh semua ini ku kerjakan. Tiap jam 8 malam mamahku memastikaan aku sudah di rumah dan selalu menelponku untuk menanyakan kondisi aku dan perhatian perihal makan dan kewajiban ku sebagai manusia.
"Kak udah pulang?  Udah makan? Tadi gimana kelasnya? Ada dosen yang galak ka? Trrus kerjaan kamu? Bagaimana? Ini adikmu siska merindukanmu! Kapan ajak kau jalan jalan mamah juga ingin memelukmu" begitulah suaranya yang seringkali ku dengar  walaupun aku sering berjualan makanan seperti karedok basreng,baslu dan aneka jajan yang lain aku tidak peduli selama itu halal dan aku mampu tak apalah.
Tapi yang mengherankan pada semester akhir ini seminggu menuju sidang untuk aku lulus mamah tidak menghawatirkan ku lagi dan siska tidak ada kabar.
"Apa mereka ingin memberi ku kejutann di kelulusan sarjana ini, kemana mereka?"
Hingga akhir esok tiba aku di sidang dengan beberapa dosen akhirnya aku bisa lulus baik dan difoto wisuda. Nampaknya mereka tidak datang. Alangkah mengejutkan lagi yang datang hanya kakek dan kedua adik kecilku.
Dalam otak ini batin ini mempertanyakan kepada dunia kemana mamah dan siska pergi.
Yang membuatku lemah melihat nunu dan mumu bereksperesi sedih sekali.
"Kakek? apa sebenarnya yang terjadi?"
"Maafkan kakek cucuku." Dia menutup mukanya dengan tanggannya seketika menangis
Hatiku tiba tiba seperti tersayat 1000 kali. Kakek ku memberikan selembar surat wasiat 

 Apabila kau telah membaca tulisan ini berarti mamah tidak bisa menemanimu lagi di dunia. Semoga kita dipernemukan kelak. Mamah tidak punya harta yang melimpah untukmu. Maafkan mamah anakku.mamah tidak ingin menanggu skripsi sidang mu yang dapat menggagalkan mu atas usaha Lima tahun yang lalu. Mamah mengalami kecelakaan bersama siska setelah beberapa hari kami koma dan sadar . Mamah ingin menulis surat untukmu. Mamah selalu mencintaimu. Sukses selalu nak! Mamah titipkan kedua adikmu yang lucu itu.

Mamah anna

Sungguh perpisahan yang amat menyakitkan. Yang membuat hati ini tercabik cabik merasa kehilangan. Orang yang paling aku sayang sudah tiada. Seaakan bumi mengeluarkan air hujan dan aku mengeluarkan airmata.
"Ya tuhaan cobaan ini begitu berat semoga aku bisa mengiklaskan ini semua" tangisku yang seakaan tak tertahankan lagi.

Aku bangkit.... 

Butuh waktu bertahun tahun aku menerima semua ini. Kekacauan ini harus ku lalui aku masih punya mumu dan nunu yang mesti aku jaga yang mesti aku rawat begitupun dengan kakek aku akan berbakti padanya seperti kepada orang tua ku sendiri.

Aku tau nunu bercerita ingin menjadi polisi dan mumu ingin berada dipondok pesantren ingin menuntut ilmu agama tentunya.
Aku lebih giat untuk bekerja di medion dengan posisi baru aku menjadi kepala sekbid baru pekerjaan ini mengantarkan aku kepada carrer yang baik.
Hingga beberapa uang selama bertahun tahun aku tabung untuk pendidikan dan kehidupan mereka.
Walaupun mereka masih sd mereka juga amat menyangiku aku ingin melihat mereka sukses dan bahagia.
Aku bersama mumu , kakek dan nunu tinggal di rumah jatinangor karena kakek ingin merawat beberapa hewan ternak dan aku juga ahli ternak akhirnya ku putuskan membuat kandang dan ternyata cukup menghasilkan untuk keluarga kami.
Guru sering dikaitkan dengan pahlawan tanpa jasa memang benar pada faktanya dia yang mengajari para siswa hingga memiliki pengetahuan. Tentunya usai lulus siswa itu pasti mengingat siapa yang mengajarnya pada kala itu. Aku yang menjadi penulis terkenal ini sangat ingat betul guru sastra indonesia ku waktu SMA yang selalu saja memberikan tugas menulis dan mencari inspirasi disetiap waktu karena dalam kita berdiam melihat segala hal bisa menjadi inspirasi. Guru itu memberiku media untuk menulis jadi tulisanku bisa dibaca oleh semua orang. Aku bahagia ketika menulis tak apa aku habislan waktu dan mengurangi tidurku asal aku menulis. Aku masih percaya bahwa kemarin adalah sejarah dan kita bisa menciptakan suatu karya kalau kita mau. Seperti kebiasaanku yang selalu bergaul i yang lebih tua bagiku karena dengan mereka aku merasa nyaman dan lebih tepatnya aku merasa memiliki sisi yang berbeda dan terbawa suasa dewasa aku mengerti dan paham akan pengalaman yang terjadi pada mereka panutanku perihal masa lalunya kalau yang buruk berarti aku lebih mewaspadai dan  kalau yang baik aku lebih cendrung mengikutinya lagi pula orang orang yang dewasa lebih memiliki adab kesopanan yang tinggi seperti tatak rama dan tata bahasa  serta sikap yang baik dan paham tentang zaman tidak dengan seumuranku yang lebih berpoya poya menikmati hidup.
 Ah tak menyangka aku orang yang tak punya apa apa tinggal sendirian sekarang sudah sukses seperti ini andai saja ibu melihat ini semua benar kata ibu semelarat apapun keadaanmu tetaplah bersekolah memperoleh pendidikan karena dengan itu kamu akan memiliki bakat yang akan menentukan kesuksesanmu cita citamu akan tercapai kok bila kamu berjuang itulah tuturan ibu yang bijak walau memang sedikit galak. Air mata menetes teringat ketika ibu memilih menikah lagi dan meninggalkan aku dan siska adikku sendirian dirumah kumuh itu. Sementara tama dan nada adikkecilku yang lucu dan imut itu dibawanya dan ibu sangat berharap kebahagian pada suami barunya itu. Walaupun aku tak rela ada pegaganti baru sang pahlawan ayahku tercinta. Sudahlah aku tak mau mengingat itu semua. Aku memilih meneruskan kuliah ku dengan uang keringat ku sendiri di Bandung sampai aku lulus dan mengajar cita citak.
 Sejak kepergian siska aku serasa kesepian siska selalu saja memberi semangat dan menyebutku wanita mandiri siska ingin sekali aku menjadi penulis yang mengispirasi banyak orang.  tapi dulu aku berpikir sepertinya tulisan ku itu sangat buruk tak pantas untuk menulis apalgi kala itu yang melihat tulisanku selama bulan hanya 4 orang huft sangat mengesalkan. Awan mendung usai pergi kemudian menurunkan hujan nya padaku aku yang berjalan diwaktu senja menuju malam kebasahan air hujan dengan muka kesedihan dan tetesan air mata itu ku berjalan dengan heningnya malam hingga sampai dirumah megahku yang penghuninya cuma aku.
"Aku sendiri, meneruskan kehidupan ini semua kepahitan telah sirna walaupun sudah tidak ada keluarga lagi aku harus melanjutkan cerita hidup yang penuh misteri" kataku.
Tiba tiba saja datang bibi dan pamanku serta keponakanku.
Bibi: " anatasya ini surat wasiat ibumu. Dia menginginkan kamu menikah dengan teman ibunya yang sudah di jodohkan"
Paman: "pilihan ibu mu tepat na, dia itu Abdul lulusan sastra sunda di padjajaran.kamu mau kan menikah "
Aku: "iya aku mau "
3 bulan kemudian aku dan abdul menikah dengan orangtua abdul dan wali nikahku yaitu paman dan bibi semoga dengan menikah ini dapat menjadi keluarga yang bahagia dunia dan akhirat. Walaupun aku tau abdul ini adalah ketua kelas dikelasku dan seangkatan di smpku dan sekuliah di universitas yang sama tapi kami tidak pernah mengenal secara dalam tak menyangka dia itu jodohku.
Kesuksesan itu diraih ketika kita mau . Hasil keringat sendiri dengan kerja keras dan tekad yang tinggi semua bisa tercapai. Yakinlah dirimu . Kekurangan bukan halangan untuk mengejar mimpi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun