Mohon tunggu...
Fandi Ahmad
Fandi Ahmad Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, mentor, enterpreuner
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis,mentor, enterpreuner saya seorang penulis artikel kesehatan dan juga agama. Mentor Menulis dan enterpreuner

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hilang

11 Desember 2020   15:46 Diperbarui: 11 Desember 2020   15:56 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi / sumber gambar www.pixabay.com

"Kata kamu, kita bakalan bareng terus sampai sukses. Kata kamu, kamu nggak akan ninggalin aku. Kata kamu--"

Semua kata yang hendak ia lontarkan, seakan tercekat ditenggorokan.

Perasaan berkecamuk itu masih ada. Perasaan kehilangan itu masih terasa.
Bahkan, kehadirannya yang tlah pergi terlihat seperti halusinasi semata.

Tiba-tiba kilasan masa lalunya seakan berputar bagai kaset rusak, lagi. Tentang kenangannya dengan Adera. Semuanya, tanpa satu hal pun yang terlewat.

Perihal senyumannya, tatapan teduhnya, caranya melindungi dan membela Adinda. Semuanya seakan berputar. Bahkan hingga kejadian kelam beberapa minggu lalu tak luput dari ingatannya.

***

"Lo apa-apaan sih!"

Bentakan itu terdengar setelah kedua tangan yang entah milik siapa menyentuh bahunya yang sudah bergetar menahan tangis yang hendak pecah dan berusaha menuntun tubuh Adinda yang sudah basah kuyup itu agar berdiri tegap.

"Gak usah sok jagoan ya, lo gak tau masalahnya apa!" teriak Jessi, teman kelas Adinda yang menyiram Adira dengan jus jambunya.

Suasana kantin yang memang sudah ramai, semakin bertambah gaduh ketika sahutan sorak-sorai digaungkan.

Akan tetapi, seseorang yang sedari tadi memegang bahunya itu tak lagi bersuara. Justru membimbingnya untuk pergi ke loker siswi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun