Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Penulis Multitalenta, Pengamat Sosial, Pemerhati AI, Pelaku Pasar Modal

Penulis multidisipliner yang aktif menulis di ranah fiksi dan nonfiksi. Fokus tulisan meliputi pendidikan, politik, hukum, artificial intelligence, sastra, pengetahuan populer, dan kuliner. Menulis sebagai kemerdekaan berpikir, medium refleksi, ekspresi ilmiah, dan kontribusi budaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Islam dan Poligami: Benteng Keadilan atau Jerat Nafsu?

17 Maret 2025   07:40 Diperbarui: 17 Maret 2025   07:40 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan (sumber gambar: Meta AI)

"Dan orang-orang yang menuduh perempuan yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka selama-lamanya."

Ayat ini melindungi perempuan dari fitnah dan tuduhan palsu yang bisa merusak kehormatannya.

Kesimpulan

Islam melindungi perempuan dengan:

- Memberikan hak yang sama dalam spiritualitas dan amal baik.

- Menghapus praktik jahiliah yang merendahkan perempuan.

- Mengatur pernikahan agar adil dan penuh kasih sayang.

- Memastikan perempuan berhak atas pendidikan dan ekonomi.

- Melarang kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan.

Poligami dalam Islam bukan bentuk penindasan, melainkan solusi dalam kondisi tertentu dengan syarat keadilan yang sangat ketat. Bahkan, ayat-ayat dalam Al-Qur'an lebih cenderung mengarahkan kepada monogami sebagai pilihan terbaik bagi kebanyakan orang.

Jadi, Islam adalah agama yang realistis dan sangat menjaga martabat perempuan. Kalau ada yang menyalahgunakan aturan dalam Islam untuk menindas perempuan, itu bukan ajaran Islam yang sebenarnya, tetapi kesalahan individu dalam memahami Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun