***
Sangat disayangkan, praktik mengambil karang dan batu yang dulu dilakukan kini sudah terasa. Banyak karang-karang mati dan terjadi abrasi di pantai.
"Iya, kita sudah mengalaminya. Akibat mengambil batu, abrasi terjadi di pantai palaodagai. Praktik penangkapan ikan menggunakan bom, akibatnya  sudah kita alami. Ikan suda bermigrasi dan hampir 3 tahun ketika kita melaut ikan susah di dapat. Harusnya sudah ada sebuah ketegasan dan kesepakatan warga disini untuk tidak lagi mengambil batu dan karang." Ucap Damos seorang pegiat lingkungan dengan nada menyesal ketika saya mengajaknya diskusi.
Melihat kondisi karang banyak yang mati tentu saya sangat menyesal. Pasalnya dibutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan kondisi karang. Terlebih perkembangannya yang lama yaitu satu tahun hanya 1 cm itu. Kondisi ini tentu harus caratatan buat kita untuk selalu dan sedia merawat dan menjaga terumbuh karang kita. Sebab terumbu karang punya banyak manfaat bagi ekosistem laut.
Di lansir dari merdeka.co, terumbu karang bermanfaat sebagai habitat dan sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup di laut. Di sini banyak berbagai jenis makhluk hidup yang tinggal, mencari makan, berlindung, dan berkembang biak.
Disamping itu terumbu karang juga dapat bermanfaat sebagai pelindung bagi ekosistem yang ada disekitarnya, misalnya pada ekosistem fungsi hutan bakau, dan juga melindungi pantai dan daerah pesisir dari ombak besar. Terumbu karang dapat memperkecil energi ombak yang menuju ke daratan yang dapat menyebabkan abrasi pantai dan kerusakan sekitarnya.
Maka mari kita sama-sama jaga ekosistem laut dengan jangan menangkap ikan dengan bom, merusak terumbuh karang dan mengambil batu di tepi pantai dalam jumlah banyak. Ingat, jika ekosistem laut baik maka ikan dan biota lautnya juga baik.
(Hanya berbagi, semoga bermanfaat)
Mateketen, 19 Juni 2021