Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diammu: Gugatan Sekaligus Pedang yang Menyerangku

15 September 2022   08:09 Diperbarui: 15 September 2022   08:55 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku heran dengan sikapmu hari ini

Tidak seperti kemarin engkau datang dengan sapa

Tetapi Sekarang kau datang tanpa senyum sedikitpun merias wajah cantikmu

Hanya diam membisu lalu pergi dari hadapanku

Diam dan pergimu menoreh tanya pada hatiku: 

"Adakah sesuatu yang membuatmu diam? Apakah ada rasa marah atau juga mungkin kecewa yang kau peluk erat seperti pakaian yang kau kenakan pada tubuhmu. Dibawa pergi tak ingin dilepaskan karena itu menimbulkan rasa malu oleh ketelanjangan jika pakaianmu dilepaskan?"

Demikian juga dirimu tidak mau melepaskan rasa di hati karena itu membuatmu merasa telanjang di hadapanku. Tetapi tahukah kamu dengan diammu membuat hatiku tak nyaman. Aku membutuhkan keterusterangan sementara engkau menganggap keterusterangan sama dengan menelanjangkan diri di hadapanku. Diammu adalah gugatan sekaligus pedang yang meluluhlantahkan eksistensi diriku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun