“Tapi, memang agak tidak enak ya bu” kata Wulan setelah mengunyah jamur itu.
Sri hanya mengelus kepalanya. Wulan mendonggakkan kepalanya keatas langit-langit rumah. hidungnya yang kecil terkena tetesan air dari atap yang terbuat dari daun alang-alang itu.
“Gina ambil beberapa tempat untuk menampung tetesan airnya!” Bisik Sri pada anak sulungnya.
Tetesan air semakin deras karena derasnya hujan sore itu
”Wulan aja ya bu.”
“Jangan nanti kamu berisik” kata Sri sambil memangku anaknya
“Kak Gina ngambilnya pelan-pelan ya bu? Katanya.
“Iya” jawab Sri. Semoga saja hari ini petugas koperasi tersebut tidak datang karena hujan.
“Bu, ayo cepat keburu siang. Wulan sudah tidak sabar mau tangkap ikannya” kata Wulan sambil berlari-lari kecil didepan.
“Wulan, hati-hati tunggu kak Nia” kata Nia yang menyusul adiknya.
“Hati-hati menuruni tebingnya Nia, pegangin adikmu!” kata Sri yang sedang memikul sebuntel besar pakaian.