Mohon tunggu...
ERRY YULIA SIAHAAN
ERRY YULIA SIAHAAN Mohon Tunggu... Penulis, guru, penikmat musik dan sastra

Menyukai musik dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kulit dan Nyanyian Langit Seorang Dewi

3 September 2025   17:44 Diperbarui: 3 September 2025   18:20 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang, Dewi sedih jika mendengar julukan "hitam" dari grup Putra. Tetapi, dia teringat pesan pendeta, bahwa Tuhan suka dengan anak-anak yang datang ke gereja dan menyanyi dengan hati yang bersih. 

Bukan hanya menyanyi dengan lagu-lagu, melainkan juga dengan kata-kata dan pikiran. Semua harus seperti nyanyian langit, pikir Dewi, supaya banyak bidadari yang menari. 

***

Sepulang menyaksikan konser paduan suara dan musik, di rumah sebelum tidur, Gita masuk ke kamar Dewi. 

"Nona so lia, so dengar, bae betul nyanyian dan musik tadi," kata Gita.

Dewi mengangguk.

"Macam itu, nona. Dorang menyanyi bae betul. Ada suara satu, suara dua, tiga, empat.," tambah Gita. 

"Jo di musik, ada piano, alat tiup-tiup, biola."

Dewi mengangguk.

"Macam itu, nona. Torang samua beda-beda. Ada kulit putih, sawo matang, atau hitam macam nona. Jo warna-warna torang samua 

bikin cantik," jelas Gita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun