Kadang, Dewi sedih jika mendengar julukan "hitam" dari grup Putra. Tetapi, dia teringat pesan pendeta, bahwa Tuhan suka dengan anak-anak yang datang ke gereja dan menyanyi dengan hati yang bersih.Â
Bukan hanya menyanyi dengan lagu-lagu, melainkan juga dengan kata-kata dan pikiran. Semua harus seperti nyanyian langit, pikir Dewi, supaya banyak bidadari yang menari.Â
***
Sepulang menyaksikan konser paduan suara dan musik, di rumah sebelum tidur, Gita masuk ke kamar Dewi.Â
"Nona so lia, so dengar, bae betul nyanyian dan musik tadi," kata Gita.
Dewi mengangguk.
"Macam itu, nona. Dorang menyanyi bae betul. Ada suara satu, suara dua, tiga, empat.," tambah Gita.Â
"Jo di musik, ada piano, alat tiup-tiup, biola."
Dewi mengangguk.
"Macam itu, nona. Torang samua beda-beda. Ada kulit putih, sawo matang, atau hitam macam nona. Jo warna-warna torang samuaÂ
bikin cantik," jelas Gita.Â