Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Ayah Enggan Berbicara tentang Diskursus Kuasa?

23 September 2022   12:55 Diperbarui: 18 Oktober 2022   09:14 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : geotimes.com

Sejak awal, registrasi kesehatan sebagai bentuk kebijakan kuasa administratif pada orang-orang yang terkonfirmasi kasus Covid, kematian, dan kesembuhan.

Selanjutnya, mereka dicatat dalam daftar rincian sekecil-kecilnya dan dirangkum dalam sebuah rekapitulasi.

Pencatatan kebutuhan dan pelibatan petugas kesehatan juga dibangun dalam keserempakan relasi antara kuasa disipliner dan masyarakat disiplin, disiplin aparatur negara dan disiplin ilmiah ditandai oleh penggunaan prosedur penilaian atas kesahihan data kasus penyakit atau pandemi.

Perpaduan disiplin aparatur negara dan disiplin ilmiah ditandai oleh penggunaan kerangka berpikir logis-teknokratis dan rasional, observasi, bukti lapangan, verifikasi, dan uji laboratorium. Misalnya, relasi antara setiap individu yang sakit, sembuh, dan meninggal dengan penanganannya menurut patokan-patokan pelayanan umum juga sesuai disiplin medis dan disiplin lain melalui representasi kuasa.

Pemisahan antara pasien yang terpapar, mana yang sakit, dan sehat bisa saja bercampur aduk satu sama lain.

Untuk itu perlu ditopang oleh 'kuasa yang berlipat ganda' dari rangkaian relasi-relasi kuasa disipliner, meliputi kuasa negara, kuasa medis, kuasa biologis, kuasa psikiatris, kuasa sosiologis, kuasa demografis, dan kuasa lain yang terbagi-bagi seperti keluarga hingga kuasa orang per orang.

Kuasa lintas disipliner termasuk keluarga dan orang per orang bisa bersama-sama untuk menangani kebijakan pembatasan secara hirarkis maupun non hirarkis dalam sistem relasi yang kita kenal selama ini.

Suatu mekanisme disipliner yang ditekankan dalam kebijakan pembatasan mobilitas tidak terletak pada seberapa banyak lonjakan kasus corona maupun ketersediaan masker, cuci tangan, alat perlindungan diri lain, jaga jarak, atau menjauhi kerumunan, melainkan pada rincian sekecil-kecilnya sosialisasi, kontrol, dan pengawasan atas tubuh individual.

Disamping itu juga terletak pada gejala-gejala dini kemunculan pandemi berada dalam tanda peringatan yang terukur dan terpadu dibalik sesuatu yang jelas dan terpilah dalam pengetahuan manusia.

Dalam perkembangan selingan analisis, pergerakan kolektif dan individual masih banyak di beberarpa wilayah seiring dengan pergerakan virus ada dimana-mana memasuki celah-celah klaster baru dan kelompok usia anak-anak.

Pembentukan relasi antara kuasa negara dan kuasa epidemiologis-virologis, pengawasan dan pencegahan penularan virus dari varian baru. Penanganan dan pengawasan ekstra diarahkan pada kelompok usia anak-anak melalui vaksinasi, yang mengindikasikan ruang terbuka bagi virus untuk melintasi batas atau kelompok usia manusia betul-betul menjadi obyek pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun