Mohon tunggu...
aryavamsa frengky
aryavamsa frengky Mohon Tunggu... Lainnya - A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Aryavamsa Frengky adalah seorang pembelajar, pendidik, juga pelatih mental untuk diri sendiri dan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa Menahan Kuasa

23 Maret 2024   05:50 Diperbarui: 23 Maret 2024   05:53 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi hari di saat penulis melakukan olahraga dengan jalan kaki, penulis sempat berbincang ringan dengan seorang pedangang makanan yang berjualan di saat bulan Ramadhan. Saat itu penulis hendak sarapan pagi setelah melakukan olahraga. "Apakah Ibu berpuasa, jika iya saya minta maaf dan ijin untuk sarapan", tanya penulis sebagai awal perbincangan. "Silakan mas, tidak masalah, ini saya malah merasa bersalah masih berjualan di bulan Ramadhan", tutup Ibu penjual makanan ini.

"Loh kenapa salah ibu? Khan ini pekerjaan yang baik, dan juga yang makan di sini tentu yang tidak berpuasa", sambung penulis. "Iya mas, saya merasa salah kalau saya berpuasa tapi saya berjualan makanan yang membatalkan puasa orang lain. Tapi mas juga ada benarnya, karena tidak semua orang puasa, sehingga saya memberi kesempatan orang yang tidak puasa untuk tetap bisa sarapan di warung saya. Apalagi ini adalah pekerjaan utama saya, jika saya tidak berjualan bagaimana saya bisa menghidupkan keluarga saya selama bulan puasa ini, apalagi untuk persiapan lebaran perlu dana yang cukup banyak", ungkap ibu penjual makanan.

Ungkapan ibu penjual makanan ini menjadi salah satu fenomena berpuasa di negara kita, Indonesia. Fenomena ini menarik untuk penulis tuliskan sebagai sebuah refleksi di bulan penuh berkah ini. Ada keresahan jika tidak ikut mendukung mereka yang berpuasa, padahal negara ini lengkap dengan keberagamannya, artinya di antara sahabat yang berpuasa masih ada yang tidak berpuasa.

Bulan puasa yang diselenggarakan di negara kita memang tampak unik diberagam tempat. Ada yang melakukan peneguran keras untuk menutup rumah makan selama bulan puasa dan hanya buka di saat  buka puasa, ada yang diijinkan rumah makan untuk dibuka asal menutupinya dengan gorden, ada juga yang tidak diatur jadi rumah makan dapat buka seperti biasa. Beberapa kantor pun di negara kita memberikan diskon jam kerja selama bulan puasa dengan pulang lebih awal dan masuk lebih siang serta isitirahat lebih panjang.

Negara kita ini memiliki kepedulian yang baik sekali dalam memberikan dukungan kepada mayoritas warga negaranya yang menjalankan puasa. Ini menjadi indah untuk melaksanakan sebuah ibadah yang sangat dengat dengan keluhuran dan sesuatu yang sangat berdampak dalam peningkatan kualitas mental manusia.

Yang disayangkan tentu ada saja sahabat-sahabat yang berpuasa melakukan tindakan berkuasa, meminta perlakuan khusus sehingga yang tampak bukan puasanya tetapi haus kuasanya. Beberapa memaksa umat lain yang tidak berpuasa untuk menutup rumah makannya, memaksa untuk tidak melihat hiburan selama berpuasa, memaksa untuk dibangunkan di pagi hari dengan teriakan,"Saur", dengan pengeras suara yang terdengar hingga ratusan meter, memaksa untuk tidak boleh menikmati malam di jalan di saat setelah buka puasa.

Menurut penulis, puasa di bulan Ramadhan adalah sebuah proses latihan mental, yang lahir dari tekad yang luhur dari lubuk hati sebagai umat yang menjalankan ibadah dari agama yang diyakininya. Untuk itu adalah baik jika latihan mental ini lebih mengarah kepada perubahan diri dan bukan merubah di luar diri. Ijinkanlah suasana di luar diri tetap sama dengan suasana di saat tidak berpuasa, ini lebih menantang ketimbang segala hal diubah sepertinya malah memudahkan dalam berpuasa.

Dengan makna puasa yang luas dan dalam ini tentu tidak melahirkan pribadi-pribadi berpuasa yang hendak berkuasa, yang berpikir sempit dan hanya meminta untuk diberi kemudahan dalam puasa, dengan memunculkan gerakan-gerakan kekerasan dan malah menunjukkan pribadi bukan pribadi berpuasa tapi pribadi yang ingin berkuasa di masa puasa.

Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini kepada para sahabat yang menjalankannya, semoga para sahabat dapat menunaikan ibadah puasa ini dengan optimal dan memberi dampak baik dalam peningkatan kualitas mental untuk hidup lebih bahagia, lebih penuh hikmah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun