Mohon tunggu...
Ermansyah R. Hindi
Ermansyah R. Hindi Mohon Tunggu... Lainnya - Free Writer, ASN

Bacalah!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Ayah Enggan Berbicara tentang Diskursus Kuasa?

23 September 2022   12:55 Diperbarui: 18 Oktober 2022   09:14 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : geotimes.com

Sekarang, kita sadar, suatu saat dengan kegigihan untuk keluar dari ujian berat, yang pada akhirnya kita akan berada dalam pasca-viralitas menuju virus baru, dari jenis manusia baru di bumi ini.

Jadi, kadangkala peristiwa pandemi sebagai pembicaraan alam pada kehidupan manusia, bukan bersifat alami.

Di sini, terdapat alasan yang disediakan oleh tanda peringatan kehidupan hasrat manusia untuk mengarungi dunia penuh lika-liku, yang memberi kita suatu indikasi bahwa manusia masih ada dalam relasi kuasa dengan pertimbangan logis, ontologis, dan fenomenologis. Pada satu titik pertemuan antara tanda peringatan akan bahaya dan ancaman eksistensi manusia, dimana tanda-tanda telah dirumuskan oleh Jacques Derrida (1973) mengenai 'ekspresi' dan 'indikasi' dalam rangkaian tanda-tanda, rambu-rambu dimana esensi manusia diungkapkan dalam bentuknya yang lain.

Utang bisa dibawa ke wilayah ontologis sejauh hal itu menyangkut kemendesakan dan kepenuhan pilihan sebagai cara yang harus ditempuh oleh institusi negara, ketika tidak ada lagi pilihan lain, kecuali pilihan kebijakan untuk melepaskan diri dari keterpurukan, krisis atau musibah wabah yang mengepung kita dari setiap arah.

Sebagaimana pandemi, sesuatu yang buruk dan orang-orang tidak menyetujui kehadirannya, lingkaran utang juga bukan lagi sebuah rantai ketergantungan antara satu dengan lain, bukan pula permasalahan superioritas pikiran atas tubuh, keunggulan disiplin ekonomi atas disiplin medis-pandemi atau sebaliknya.

Tetapi, semuanya adalah tanda-tanda bahwa kita masih berada dalam relasi manusia, relasi kehidupan dan pemikiran sebagai satu-satunya anugerah, yang ditandai oleh tanda-tanda kuasa yang tidak terpikirkan dan tidak tergambarkan hingga ambang batas tanpa akhir masih menyimpan teka-teki dibalik perjalanan kita.

"Anda mengetahui tentang kuasa bersama relasi dan efek-efeknya". " Aku sendirian bersama Anda." "Aku sendirian bersama kita dan mereka dalam dunia kuasa." "Aku tidak jenuh berbicara tentang diri kita sendiri."

Kita menyatakan berbagai rahasia dibalik kuasa bersama atau tanpa Anda dalam dunia senyap.

Rahasia terdalam dari pengetahuan tentang hasrat untuk kuasa tertulis dalam buku catatan harian. Maka, permainan pun belum berakhir.

Kita baru saja memulai permulaan sebuah permainan, yang dibumbuhi dengan tawa dan senyap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun