Mohon tunggu...
Supriyatna
Supriyatna Mohon Tunggu... Penulis - Emosi diujung pena

Menjadi bijak bukan dengan cara mengkritik atau Menasehati Orang lain, Menjadi Bijak berani memberi Solusi bagi permasalahan Orang Lain. " Karena Nasehat bukanlah Solusi, Jadi jangan memberi Solusi dengan cara memberi Banyak Nasehat"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Emosi di Ujung Pena

21 Mei 2020   12:45 Diperbarui: 21 Mei 2020   12:53 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

               BAB I ( Hati Tak Bertuan)

                            Episode 002

"Nih flasdisknya, jangan lupa deadline hari ini!"

 seru deni dan memberikan flasdisknya kepadaku. 

aku pun mengambilnya. dan memeriksa handphone yang sudah menyala.

 "Oh , iya den luh Ngerjain pajak dapat gaji berapa sebulan?" 

tanyaku kepada deni , yang masih berdiri di hadapanku. 

"Gua cuma di kasih satu juta sebulan, kenapa emangnya?"

 jawab deni. 

"Masa gua cuma tiga ratus ribu, parah bener dikira otak gua kacang mede kali" gumamku menggerutu 

"Masa sih? Parah juga ya , padahalkan luh itu kerjain semuanya, dari faktur, invoice , sampai etax kan ?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun