Â
Banyak ilmuwan yang menggolongkan gaya belajar menjadi beberapa macam, namun yang paling sering digunakan adalah penggolongan menurut Grinder (diacu dalam De Porter dan Hernacki 2004) yang membagi gaya belajar menjadi 3 macam, yaitu:[4]
Â
- Gaya Belajar VisualÂ
Â
Kata visual dalam Kamus Psikologi merupakan menyinggung penglihatan atau daya lihat.[5] Dapat diartikan peserta didik/mahasiswa dengan gaya belajar visual, artinya dominan mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui pemanfaatan atau pemberdayaan indera mata atau penglihatan (visual).[6]Â
Â
Pelajar Visual adalah pelajar yang mempelajari atau menerima informasi dan melakukan sesuatu melalui apa yang dilihat dan disaksikan penglihatan. Jika anak kecil memiliki rasa ingin tahu sebelum ia dapat berbicara, maka ia akan melakukan pengamatan sendiri dengan cara melihat objek dan memegang[7] serta berfikir dalam citra gambar.[8] Dengan demikian mahasiswa visual akan mudah melihat atau membayangkan apa yang dibicarakan. Mereka sering melihat gambar yang berhubungan dengan kata atau perasaan dan mereka mengerti suatu informasi apabila melihat kejadian serta informasi tertulis dalam bentuk gambar.
Â
Ada beberapa karakteristik menurut Andri yang dapat membantu seseorang memahami tentang modalitas belajar visual yang dimiliki seorang mahasiswa. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:[9]
Â
- Pembelajar visual-spasial adalah individu yang lebih banyak berfikir dalam bahasa gambar dari pada kata-kata.
- Mereka tidak belajar dari hasil pengulangan dan pengayaan
- Mereka non-sekunsial
- Cenderung mudah terganggu dan tidak sadar tentang waktu
- Mudah menguasai bahasa asing
- Gaya Belajar Auditori
Â