Dikala itu aku sendiri dalam keterasingankuÂ
Sering rasanya kutak ingin berkedipÂ
Aku tenggelam dalam lamunan menatap dengan mesra
Senyumku tergambar begitu saja tiba-tiba saja sudut bibir ini sontak mengerucutÂ
Melihat luasnya keindahan-keindahan, ah eloknya wajahmu
    Kehadiranmu bagaikan matahariÂ
    Menghujani kehangatan di pagi hari
    Yang selalu kunanti-nanti untuk sudahi        kegelisahan malamku
 Perjumpaan kita dikala itu
 Hanya bagaikan matahari dikala senja
 Siap hilang ditelan oleh malam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!