Mohon tunggu...
Elisa Simanullang
Elisa Simanullang Mohon Tunggu... Merdeka Menulis

"When we write, we clarify our understanding and deepen our learning." About: - Language; English and Spanish - Short Story - Poetry - Book Review - Self Improvement Book.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan dan Duka

19 Januari 2024   20:28 Diperbarui: 19 Januari 2024   20:42 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber: id.pinterest.com/stayonlyhere

Pagi tadi, kabar duka menyapa hati,

Temanku semasa sekolah kini telah pergi.

Setiap senja, hujan turun merintik,

Mataku basah, mendengar duka yang mendalam ini.

Pertanyaan pun melayang di benakku,

Perilah mengapa dan kenapa, pikiranku bercelaru.

Aku paham, rasa kehilangan yang menggelayuti,

Tak ingin rasakan sesak dada seperti enam tahun yang lalu.

Mengapa cinta kita harus terputus,

Di ujung cerita, penuh tanya tak terjawab.

Kenapa takdir seringkali begitu kejam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun