Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cersil | [Bagian 1 ] Asmara di Lereng Lembah Senduro

29 September 2019   11:03 Diperbarui: 26 Desember 2020   05:40 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:womantalk.com

Yang paling menarik dari sekujur penampilannya adalah tatapan matanya yang tajam. Tidak seorang pun mampu menatap kedua mata itu berlama-lama. Takut tersihir.

Regulo adalah kembang yang sedang mekar, yang tumbuh di Padepokan Walet Putih. Sebuah perguruan silat yang terletak di lereng Lembah Senduro, kaki Gunung Semeru. 

Sejak usia kanak-kanak, Regulo sudah mencuri perhatian banyak orang. Wajah cantik menawan yang dimilikinya itu mengingatkan pada sosok pendekar perempuan dua puluh tahun silam. Sosok lincah dengan ilmu silat tiada tanding. Murid sekaligus anak pungut dari Nini Surkanti. 

Yup! Benar. Sosok itu adalah Sri Kantil!

Regulo memang anak semata wayang Sri Kantil. Buah cintanya bersama pendekar gondrong tak bernama itu.

Pendekar gondrong tak bernama?

Baiklah. Sebelum membahas lebih lanjut kecantikan Regulo yang diwarisi dari ibunya, kita kembali menengok ke belakang. menelusuri hal ihwal bagaimana akhirnya Sri Kantil menikah dengan pendekar gondrong yang sebelumnya adalah musuh bebuyutannya itu. 

Ini kilas baliknya...

Suatu Siang di Lereng Lembah Senduro

"Sriiii..!!! Tidakkah sebaiknya kita menikah saja daripada bertarung tanpa ujung pangkal begini?" pendekar gondrong itu berseru lantang sembari melentingkan tubuh beberapa depa dari permukaan tanah. Menghindari serangan Sri Kantil yang membabi buta.

"Kembalikan dulu Kitab Kalamenjara yang telah kaucuri itu!" Sri Kantil semakin mengamuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun