Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Kau Ukur Cintaku dengan Uang

24 November 2020   17:09 Diperbarui: 24 November 2020   17:11 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang/tangkapan layar dari ecommerce

Uang memang perlu. Tak bisa apa apa tanpa lembarmu. Akan banyak teman dimeja makan mu. Kerja siang malam juga untuk mencarimu.

Uang memang simbul kejayaan. Tanpamu, Tak ada yang mau jalan. Pipis aja butuh recehan. Apalagi jalan dengan bidadari pujaan.

Memang butuh kerja keras meraihmu. Tapi jangan lupa itu berkah Tuhanmu. Syukuri jika berlebih takaranmu. Jangan mengeluh jika tak ada disaku.

Uang bukan segalanya. Masih ada yang lebih berharga. Maknailah dengan rasa. Atur dengan bijaksana.

Tapi jangan ukur cintaku dengan uang. Cinta tulus jangan dibuang. Hargailah aku yang rela datang. Berbagi hidup denganmu untuk masa mendatang.

Jujur aku belum banyak punya. Tapi bersamamu pasti akan tiba. Semangati perjuangan bersama. Bukan janji, tapi ini kemauan bersama.

Tanpa uang jadi kemesraan hampa. Hanya menunggu dalam derita. Tapi coba percaya. Menyatukan perasaan demi cinta.

Cinta memang motivasi. Mendorong giat mencari rejeki. Mengantar semangat jadi berapi. Tapi jangan karena uang, kau tinggal aku pergi.

Malang, 24 November 2020

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun