Mohon tunggu...
Eka Pranata Putra Zai
Eka Pranata Putra Zai Mohon Tunggu... Penulis

write when you are anxious about the world your journey will become history someday

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia dan Jogja

28 Januari 2025   12:02 Diperbarui: 28 Januari 2025   12:07 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di senyap senja, ia pergi,
Seorang wanita cantik dengan luka di hati.
Meninggalkan kenangan yang menyayat,
Mencari arti di kota yang hangat.

Jogja, kota penuh cerita,
Di alun-alun ia merenung sunyi.
Menyapa bintang di langit malam,
Berharap luka itu perlahan tenggelam.

Di tepian Kali Code yang berbisik,
Ia menumpahkan air mata yang lirih.
Di bawah payung tua di Malioboro,
Ia temukan teduh di tengah hiruk-pikuk sorot lampu.

Hingga pagi menyapa Candi Prambanan,
Ia bertemu dia---seorang pria sederhana.
Tatapan hangat seperti pelukan gumuk pasir,
Menyentuh hatinya yang mulai terusir.

Mereka berbagi senja di Bukit Bintang,
Tertawa, meski luka itu belum hilang.
Di bawah payung hujan kecil Tamansari,
Ia percaya, cinta bisa sembuh sendiri.

Jogja mengajarkan, cinta tak pernah tergesa,
Ada waktu untuk pulih, untuk bersama.
Wanita cantik itu kini tak sendiri,
Jogja mempertemukannya dengan cinta sejati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun