Mohon tunggu...
Eka Sulistiyowati
Eka Sulistiyowati Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan

aku tahu rezekiku takkan diambil orang lain, karenanya hatiku tenang. aku tahu amal-amalku takkan dikerjakan orang lain, karenanya kusibukkan diri dengan beramal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Salahkan Alina

25 Oktober 2018   14:26 Diperbarui: 25 Oktober 2018   14:31 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Memangnya kamu pernah selingkuh?" tanya Anna hati-hati.

Aku memang terkenal paling pendiam diantara teman-temanku. Bahkan bisa dikategorikan aku bukanlah wanita yang cantik dan menarik. Jadi secara logika tidak mungkin aku berselingkuh.

"Pernah" jawabku kalem.

Rena dan Anna saling berpandangan.

"Usia pernikahan di atas lima tahun itu sudah mulai membosankan" keluhku.

"Kamu selingkuh sama siapa?" tanya Anna pelan.

===

Masih juga kupandangi boarding pass- ku dari Jakarta ke Surabaya. Jarang-jarang aku menadapatkan perjalanan dinas menuju kota pahlawan ini.

Aku menunggunya di sebuah Mall di daerah Surabaya. Kali ini aku sengaja membolos pelatihan  karena ingin bertemu dengannya. Namanya Hermawan, aku biasa memanggilnya Wawan. Dirinya adalah teman sekolahku ketika masih Sekolah Dasar. Dirinya bukanlah lelaki ganteng seperti selingkuhan Alina. Tapi Wawan ini sosok yang sangat perhatian dengan wanita. Aku suka cara dirinya memanjakanku.

"Haiii..." sapa Wawan.

Akhirnya lelaki yang aku tunggu selama sepuluh menit ini nongol juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun