Mohon tunggu...
Efron Dwi Poyo
Efron Dwi Poyo Mohon Tunggu... -

Fanatik FC Bayern München. Mia San Mia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Kristen Bercerminlah pada Perang Salib!

3 April 2016   13:25 Diperbarui: 3 April 2016   20:18 3725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia Kristen Latin juga merasakan pengaruh Islam melalui Sisilia. Serangan pertama ke Sisilia terjadi pada 652 di kota Sisacusa. Akan tetapi pendudukan orang-orang Arab di Sisilia tidak berlangsung lama. Kebangkitan kembali Kerajaan Byzantium mengakibatkan berakhirnya semua pendudukan atas wilayah-wilayah penting.

Pada 1055 tentara Turki mulai menyerang ke arah barat dan timur, yaitu kekaisaran Byzantium di barat dan Siria di timur. Mereka juga menguasai Yerusalem pada 1070. Dengan demikian daerah yang bertetangga dengan dunia Kristen dikuasai oleh orang Islam militan. Orang-orang Kristen yang dahulu dapat berziarah ke Yerusalem secara bebas mulai diganggu oleh orang-orang Turki. Pada abad ke-11 orang-orang yang hendak berziarah membentuk kelompok-kelompok besar lengkap dengan perlindungan militer.

Setelah pengaruh Romawi lenyap dari Eropa Barat pada abad 5 wilayah ini ditimpa kekacauan. Suku-suku German yang merebut daerah yang dahulu dikuasai Romawi memunyai kebudayaan yang jauh lebih rendah ketimbang kebudayaan Romawi dan Arab. Kehidupan gereja pun terpengaruh. Mulailah senjata masuk gereja.

Misi pekabaran Injil dihubungkan dengan ekspedisi militer. Memasuki abad ke-11 gereja memulai melibatkan para bangsawan yang gemar berperang untuk menyerang musuh-musuhnya. Musuh-musuh di sini adalah orang Islam dan para bidat. Dengan demikian gereja mengatur peperangan dan menjamin kedamaian, ketenteraman, serta keadilan. Politik ini disebut gerakan damai Allah. Para bangsawan diberi etos khusus agar memakai keahliannya demi iman dan gereja. Mereka menjadi tentara Kristen atau ksatria Kristen. Paus mengobarkan semangat mereka dan memberi jaminan pengampunan dosa. Paus berambisi untuk menggabungkan gereja timur ke dalam kekuasaannya dan mengusir orang Islam dari Baitul Maqdis. Semangat iman, semangat berperang, dan semangat politik bersatupadu sehingga sukar menentukan sisi mana yang paling menonjol. Pada  1050 dikenallah gerakan perang suci, yang juga disebut Perang Salib. Disebut Perang Salib karena para ksatria menggunakan lambang salib dari kain merah pada bahu dan dada sebagai tanda.

Perang-perang Salib

Perang Salib I

Berawal di Sisilia pada  1050 ketika orang-orang Islam diusir. Hal yang sama terjadi juga di Spanyol. Pada  1063 para tentara Salib Perancis dan Spanyol sepakat untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai Islam. Paus merestui mereka. Pada  1085 raja-raja Kristen di Spanyol Utara merebut sebagian Spanyol dari tangan orang Islam.

Dalam pada itu Byzantium yang terjepit oleh Turki meminta bantuan kepada Gereja Barat. Hal ini dimanfaatkan oleh Paus nuntuk memerluas pengaruhnya di Timur. Pada  1094 Paus Urbanus II mengimbau orang Kristen Barat untuk menolong Byzantium. Melalui Sungai Rhein dan Donau para tentara Salib dari Jerman menuju Konstantinopel sambil membunuhi dan menyiksa orang-orang Yahudi.

Kaisar Byzantium akhirnya terpaksa tunduk kepada Paus dan Gereja Barat. Padahal pandangan Gereja Timur terhadap perang ini berbeda dengan Gereja Barat. Bagi mereka ini bukanlah perang suci.

Di Asia Kecil tentara Salib beberapa kali mengalahkan orang-orang Turki, sehingga Kaisar Alexios sempat merebut kembali sebagian daerah yang hilang setelah  1071. Lalu pada  1097 tentara Salib berhasil menguasai Antiokhia dengan perjuangan berbulan-bulan dan menelan korban sangat banyak. Tentara Salib meneruskan perjalanan ke Yerusalem dan tiba di sana pada Juni 1099. Orang-orang Kristen yang merupakan mayoritas diusir dari Yerusalem. Mereka mengepung kota. Yerusalem berhasil direbut oleh tentara Salib. Orang Yahudi dan Islam dibunuhi.

Para pemimpin tentara Salib mendirikan Kerajaan Yerusalem (1099 – 1187) yang juga meliputi Antiokhia, Edessa, dan Tripoli. Secara pemerintahan daerah ini di bawah Konstantinopel, namun gerejanya di bawah Paus di Roma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun