Laci-laci itu berjajar di depannya,punya jatah untuk diperiksanya,lalu tertegun melihatnya,melihat semua isi di dalamnya,semua tentang kekelaman
Ia mencoba untuk tidak menyentuh,karena tak menyukai apa yang dilihatnya,karena mengasihani apa yang dilihatnya,karena ingin menolong pada apa yang dilihatnya
Sesuatu menyentuh sanubarinya yang bicara,pantas saja,laci-laci ini membuatnya tersengat ketika membuka kuncinya,aneka warna ada disana dan semuanya tentang kerasnya kehidupan
Laci pertama,seorang wanita yang harus bekerja sementara suaminya hanya di rumah dan kerjanya marah-marah,apa-apa harus tersedia,tak ada keinginan bahkan membantu pasangannyaÂ
Laci kedua,seorang pria yang bekerja keras demi gengsinya,menabrak segala aturan yang ada,semua ambisi demi yang ia ingin gapai adanyaÂ
Laci ketiga,seorang pria sakit yang ditelantarkan anak istrinya,yang dulu dia beri nafkah semuanya,terbaring sakit dan tanpa daya,bahkan diacuhkan saja oleh keluarganya
Laci keempat,seorang istri yang mencari suami yang meninggalkannya keluar kota tanpa kembali padanya,dirinya mencari kejelasan hidupnya
Laci kelima,seorang pria tak pernah menghargai dan mencintai istri yang dijodohkan dengannya karena dia masih tergila-gila dengan mantan pacarnya
Laci keenam,seorang pria yang merasa kegelapan adalah hidupnya,merenung tanpa jelas apa maunya
Masih banyak lagi laci-laci yang menyesakkan perasaannya,membuat airmatanya mengalir,menghembuskan rasa kesal kenapa mereka harus melaluinya,tetapi apa daya dirinya terlalu lemah menambahkan lilin dan sinar untuk mereka
Ia terhuyung nyaris ambruk melihat laci-laci tembus pandang itu dan tiada sanggup lagi melihat laci berikutnya ,atau menyentuh kunci yang tiap kali  membuat tangannya tersengat mirip sengatan listrik
Lalu melihat ke lacinya sendiri,sebuah kue tart yang indah dan dihiasi bunga dan merasa bersalah atas yang dicapainya,tetapi ia tidak melakukan apa-apa,karena dulu lacinya yang tembus pandang berisi hampir sama dengan laci-laci yang dilihatnya tadi,kekelaman
Ia menutupi laci-laci tembus pandang itu dan tidak ingin melihatnya lagi,biarlah pemilik laci itu yang mengurusnya,dirinya terlalu lelah untuk mengurus semuanya,karena pernah merasakan satu di antaranya,kekelaman hidupnya,saatnya menembus kekelaman menjadi kilau baru baginya