Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Merayakan Kampung Loji: dari Sudut Pandang yang Dulu Dibuang, Kini Bersemi Dicintai Semesta

19 Agustus 2025   14:12 Diperbarui: 21 Agustus 2025   07:33 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyusuri Kampung Loji di Cicalengka Kulon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (17/8/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi 

Mengingat Kampung yang Dulu Terbuang

Cerita kampung halaman memang tidak ada habisnya. Kisah tentang tempat asal selalu punya tempat istimewa di hati, dan kali ini, saya ingin bercerita tentang sebuah kampung yang dulu rasanya seperti terlupakan. 

Namanya Kampung Loji, letaknya di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Kampung ini berada persis di samping pasar ikonik Cicalengka. Banyak orang menyebutnya kampung pasar karena warga di sana memang banyak yang berdagang. Hubungan antara kampung dan pasar ini sangat erat, hampir tidak ada batasnya.

Saya masih ingat betul kondisi Kampung Loji sekitar 29 tahun lalu, saat saya masih sekolah. Ada sebuah sungai kecil yang membatasi kampung dengan pasar. Kondisinya sangat memprihatinkan. Sungai atau solokan itu kumuh, penuh sampah, dan baunya tidak sedap. 

Banyak orang buang air besar di sana karena tidak ada toilet umum. Kampung Loji kala itu terasa gersang, seolah-olah tidak ada yang peduli. Kehidupan warganya pun terlihat seadanya. Di sudut-sudutnya, yang bisa saya lihat hanyalah tumpukan sampah dan pemandangan yang tak terawat.

Tepat hari Ahad, 17 Agustus 2025, saat peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, saya dan keluarga menyusuri jalanan kampung ini. Tujuan kami sebenarnya alun-alun Cicalengka untuk melihat karnaval Agustusan. 

Ini adalah kali pertama saya kembali ke Kampung Loji setelah hampir tiga dekade. Rasanya campur aduk antara rasa penasaran dan keraguan. Apakah kampung ini masih sama seperti dulu? Apakah ingatan saya tentang tempat kumuh itu masih berlaku? Saat melangkah masuk, saya langsung tahu bahwa ingatan itu sudah tidak relevan lagi.

Sebuah Perubahan yang Mengagumkan

Pemandangan yang saya lihat di depan mata sungguh luar biasa. Kampung Loji, yang dulu terkesan "dibuang," kini telah bersemi. Sepanjang sungai kecil yang dulu kotor, kini tertutup rapi. 

Di atas penutup solokan itu, setiap beberapa meter, ada deretan pot yang ditanami berbagai jenis tumbuhan. Ada tanaman hias yang berwarna-warni, tanaman obat yang rimbun, bahkan beberapa tanaman produktif seperti buah-buahan. Semua tertata dengan sangat rapi dan bersih.

Selain itu, kebersihan di seluruh kampung juga sangat diperhatikan. Tempat sampah tersedia di setiap sudut, tidak ada lagi sampah yang berserakan. Jalan-jalan terasa lebih bersih. Perubahan ini tidak hanya terbatas pada lingkungan fisik saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun