Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyanyian Bisu Partikel Sunyi

1 Maret 2021   20:35 Diperbarui: 1 Maret 2021   21:04 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi Nyanyian Bisu Partikel Sunyi. (Effendy Wongso/Dok. Pribadi)

Labirin dan selasar masih menyisakan kerontang
tadi pagi di rumah putih ia dibebat menuju pusara
tak ada seremoni perpisahan
tak ada lagu tangis seperti biasa

Partikel sunyi telah membelenggu
gerogoti napasnya yang satu-satu
lalu berhenti dengan rohnya yang tercerabut
melayang entah ke mana

Ia penyintas dengan jasad membiru
partikel sunyi menculiknya dari bumi
seperti noktah debu yang tersaput

Semesta lantas diam
partikel sunyi seperti selubung gemawan
yang tiap sebentar meniriskan duka
dalam bilangan angka maut

Sungguh
ini belum berkesudahan
sebab partikel sunyi hanya menirus sebentar
lantas datang menelikung
dalam lara berkepanjangan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun