Labirin dan selasar masih menyisakan kerontang
tadi pagi di rumah putih ia dibebat menuju pusara
tak ada seremoni perpisahan
tak ada lagu tangis seperti biasa
Partikel sunyi telah membelenggu
gerogoti napasnya yang satu-satu
lalu berhenti dengan rohnya yang tercerabut
melayang entah ke mana
Ia penyintas dengan jasad membiru
partikel sunyi menculiknya dari bumi
seperti noktah debu yang tersaput
Semesta lantas diam
partikel sunyi seperti selubung gemawan
yang tiap sebentar meniriskan duka
dalam bilangan angka maut
Sungguh
ini belum berkesudahan
sebab partikel sunyi hanya menirus sebentar
lantas datang menelikung
dalam lara berkepanjangan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!