Mohon tunggu...
Danu Asmara
Danu Asmara Mohon Tunggu... Pengamat Tiga pilar pembentuk karakter bangsa: Hukum, Pendidikan dan Keluarga.

Orang tua yang prihatin dengan degradasi moral generasi muda.Pekerja yang prihatin dengan lemahnya pengawasan Pemerintah terhadap UU Ketenagakerjaan. Warga negara yang prihatin dengan nasib bangsa yang digerogoti oleh pengkhianatan (baca: KORUPSI).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Anda, Tanggung Jawab Anda: Menyikapi Pelanggaran di Sekolah dengan Bijak

21 Juli 2025   17:45 Diperbarui: 21 Juli 2025   17:15 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika orang tua dengan posisi penting dalam pemerintahan atau masyarakat, tidak mampu menunjukkan sikap adil saat anak melanggar norma, maka sistem pendidikan akan terus diliputi ketimpangan moral. Anak justru belajar bahwa "asal punya koneksi", maka perbuatan buruk pun bisa dimaklumi.

Perilaku seperti ini akan memperkuat entitlement syndrome, di mana anak merasa berhak mendapatkan perlakuan istimewa meskipun tidak berperilaku baik. Sikap ini berbahaya dalam jangka panjang karena membentuk narcissistic tendencies dan melemahkan kemampuan empati dan tanggung jawab sosial.

Di sinilah pentingnya membangun budaya kolaboratif antara sekolah dan keluarga. Orang tua, terutama yang berkuasa, harus berani mengatakan, "Anakku salah dan harus bertanggung jawab," bukan "Aku akan pastikan kamu tidak tersentuh hukum."

Referensi Kasus:

Penutup: Bangun Benteng Moral Sejak dari Rumah

Setiap anak adalah tanggung jawab orang tua---bukan hanya ketika mereka patuh, tetapi juga ketika mereka melanggar. Sekolah adalah tempat belajar, bukan hanya akademik, tetapi juga etika dan karakter.

Pendidikan sejati membutuhkan kolaborasi, bukan dominasi. Butuh kejujuran, bukan perlindungan buta. Dan yang paling penting, anak perlu belajar dari kesalahan, bukan ditutupi dari konsekuensinya.

Saat orang tua menempatkan nilai di atas gengsi, dan guru tetap diberikan tempat terhormat dalam proses pendidikan, maka kita sedang membangun bangsa yang berkarakter---dimulai dari kelas yang penuh hormat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun