Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Kau"

9 April 2021   01:30 Diperbarui: 9 April 2021   01:51 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

#cinta

Berbicara tentang cinta

Di jalanan-jalanan

Di trotoar-trotoar seluruh muara

Pada gunung-gunung

Pada lembah-lembah

Pada lautan-lautan

Tiap wajah, tiap masa

#duka

Membincang tentang duka

Di ruang-ruang benak

Di kota-kota kepala

Pada setiap kekanakan tingkah

Pada setiap kerentaan usia

Pada tiap ejaan bentuk semesta

Tiap luka, tiap debar

#suka

Berkisah tentang suka

Di perahu-perahu layar

Di dedaunan merebah menguning

Menemu, menjumpa

Sang kekasih tanpa nama tanpa rupa

Mereguk aroma nyala  waktu

Sekilas, sepintas sebelum menghilang

#kepergian

Sungguh,

Aku yang berpergian

Berpulang pada kerelaan

Ditarik masa,  dicumbu mesra

Oleh luka, oleh cinta

Menarikan tarian hujan, bersauh reda

Meresapi jatuhnya sehelai daun

#Kau!

Buncahku atas segala

Lebur semua

Tiada rupa suka, hilang perkara duka

Berdiam, memaksa berkawan sunyi

Terpaut lebih atas nama rela

Hilang semua nama semesta dan rupa

Kecuali; Kau!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun