Mohon tunggu...
Doni Bastian
Doni Bastian Mohon Tunggu... Silentist..

Kontak WA 0821 1450 1965

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Indahnya Kematian

16 September 2025   03:48 Diperbarui: 16 September 2025   03:48 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image : freepik.com

1. Kesunyian Rumah Sakit

Suara mesin monitor jantung berdetak monoton. Raka terbaring di ranjang rumah sakit, tubuhnya ringkih, napasnya tersengal. Bau obat-obatan dan desinfektan menusuk hidung. Di sampingnya, ibunya yang sudah renta menggenggam tangan Raka erat-erat, seolah takut melepaskannya.

"Bertahanlah, Nak," suara ibunya serak, penuh doa yang tak terdengar.

Namun dalam hati, Raka tahu tubuhnya sudah menyerah. Setiap tarikan napas terasa seperti beban berat. Ia memejamkan mata, pasrah. Dunia makin samar, suara makin jauh. Lalu, seolah ada tali yang putus, ia merasa melayang.

Senyap.

Tidak ada lagi rasa sakit.

2. Taman yang Abadi

Ketika membuka mata, Raka terkejut. Ia berdiri di sebuah taman luas yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Rumput hijau segar terhampar sejauh mata memandang, dihiasi bunga-bunga yang warnanya tak pernah ada di bumi. Ada mawar berkilau keperakan, anggrek yang bercahaya lembut, dan pohon raksasa dengan daun yang berbisik seperti suara manusia.

Langit di atasnya berwarna keemasan, matahari seakan tak pernah tenggelam. Aneh, tak ada bayangan di tanah. Cahaya itu bukan membakar, melainkan menghangatkan jiwa.

Raka menghela napas. Tak ada lagi rasa sesak. Tubuhnya terasa ringan, seakan ia bisa berlari tanpa pernah lelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun