Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery, dusun Dalangan, Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Kemitraan Strategis Kunci Bertahan dari Bisnis Dongeng Kopi Satu Dekade

14 Juli 2023   14:27 Diperbarui: 20 Juli 2023   11:37 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

Jejaring Petani di Kebun kami berkembang juga didukung oleh Warga Kerep Dolan. Kerabat terdekat, kawan sepermainan, saudara jauh yang punya kebun, berprofesi sebagai petani dan prosesor dipertautkan Bersama kami sehingga menjadi jejaring baru pendukung usaha kami. Oleh sebab itu di rak dagangan kami, kami punya Kopi dengan nama Kopi dari Kebun Warga (korikuga), dan kopi musiman untuk kopi-kopi yang kuantitasnya terbatas dan tidak selalua ada. Selain Mustika Rasa, kopi yang tidak selalu sama karena kopi yang hadir dari kesepakatan Bersama warga kerep dolan yang mengkurasi lewat sesi Kamis dua pekan sekali bertajuk 'Miskaping' Kamis Kita Cupping.

 

 

Hubungan antar pelanggan, kemitraan dengan petani di hulu lewat integrasi jejaring inilah yang mejadi kekuatan kami terus bertahan. Enam tahun silam saat usaha kami haru mengalami goncangan, dua gugus hulu dan hilir inilah yang menyelamatkan kami untuk kemudian kembali bangkit dan hadir sebagai kedai. Pelanggan membawakan peralatan kedai untuk beroperasi, mitra petani memberikan kopi dengan tempo waktu longgar untuk kami putarkan sebagai modal. Tanpa perkakas, maklon di tempat kawan.

 

 

Saat pandemi melanda negri ini, sekali lagi dua gugusan itulah penyelamat usaha kami lolos dari gulungan tikar pandan bikinan Wuhan. Pelanggan melarisi produk apapun yang kami jual, petani memberikan keringanan jangka untuk kopi yang kami rendang di Dalangan. Kami yang tertatih-tatih dalam hal pendapatan masih berusaha mengepul sekian warga kerep dolan yang mencoba bertahan dengan menitipkan penganan untuk disajikan. Menu makanan kami sampai 70% adalah titipan dari para pelanggan dengan tajuk 'rakyat bantu rakyat', yang kalau diperas sebenarnya justru kami yang banyak dibantu oleh warga karena dukungan untuk terus hadir 'gak habis-habis'.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun