Memang sudah lama direnungkan dalam-dalam
tentang kehidupan dan kematian yang misterius
hingga tak terpikirkan lagi tentang
bagaimana sebenarnya foto keluarga kita dahulu
bagaimana sampai kita ke rumah yang sekarang
Dalam kesendirian yang mutlak bergeming
sepanjang hati nurani yang makin terusik saja
karena sudah pasti tujuannya masih jauh
dengan tertatih-tatih seperti ini
diragukan kapan air sejuk itu dapat direguk
Selalu mata itu memandang dengan jernih
sebab kejujuran yang selintas takkan bermakna
seperti buah persik yang jatuh sia-sia
siapapun tak berani menentang arus
setelah ditemui berbagai batu sandungan seperti ini
Tak ada yang bisa menentukan nanti
kapan perjalanan ini akan berakhir, kecuali maut
betul-betul patut dihayati betapa arti hidup ini
sepanjang kemusyrikan selalu menadah tangan
seperti pengemis yang wajib diberi sedekah saja
Jadi begitulah hidup ini kita jalani
karena waktu takkan boleh berhenti sedetikpun
sementara kita sibuk melahap makanan haram
masuk kedalam perut yang sebenarnya telah kenyang
apa pedulinya orang lain yang menatap dengan sirik ?
Lalu datanglah sebuah percik cahaya, kecil saja
bagaikan debu yang selalu terhapus entah kemana
sebab sudah makin gelap saja dunia ini
dalam genangan berbagai kecurigaan dan nafsu membunuh
dalam siraman rohani yang gelisah tak menentu
Seseorang berseru dari pinggir jalan
"Hei, kamu telah tersesat, mari kuselamatkan !"
tetapi sayang sekali, seruan tinggal seruan
sebab siapapun sudah tidak peduli lagi
tersesat atau tidak, yang penting jalan terus entah kemana
Jauh sudah langkah yang letih tidak berdaya
setelah sia-sia menyeruak di tengah kemelut kekuasaan
dengan sendirinya siapapun tak patut menyesali apapun
sebab semua bertanggugjawab katanya padahal tidak
kecuali apabila sakunya telah penuh dengan dollar, ya ?
Makin lapar dan haus tidak terkira beratnya menanggung
sudah kebal terhadap rasa takut atau malu kepada diri sendiri
sebab tampak orang lain tak pandai bercermin
dalam otaknya hanya ada rencana untuk menjarah saja
masabodohlah orang-orang berteriak-teriak sampai serak
Demikianlah perjalanan itu pasti akan berakhir nanti
sambil dibuat kalikulasi debit kredit pahala dan dosa
tentu saja semuanya tidak bisa berkilah lagi
kalaupun ada yang curang pasti akan dijewer oleh malaikat
karena itu waspadalah terhadap diri sendiri !
Jakarta, 2002