Perasaan dapat dirumuskan sebagai fungsi manusia untuk menghayati nilai suatu objek. Perasaan dapat juga diartikan sebagai suatu jenis aktivitas psikis dimana manusia langsung mengalami atau menghayati sebuah nilai. Secara umum perasaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Universal : perasaan terdapat dalam setiap penghayatan, perasaan dimiliki oleh setiap orang yang ada di dunia.
2. Subjektif: perasaan yang dialami oleh orang yang satu dengan orang lain berbeda, tergantung pada individu yang bersangkutan.
3. Labil:bersifat tidak tetap, dinamis, bergantung pada sebuah situasi yang dihadapi oleh orang yang bersangkutan.
4. Banyak nuansa/macamnya: sebegitu banyak nuansa/macamnya sehingga sering sukar dibedakan perasaan yang satu dari perasaan yang lain.
Pada dasarnya perasaan manusia ada dua hal pokok perasaan positif dan perasaan negative. Perasaan seperti ini sudah dimiliki oleh manusia sejak dia masuk dalam tahap perkembangan anak. Pada tahap anak, manusia hanya mengerti perasaan positif dan negative. Â Melihat anak-anak, apabila hatinya merasa senang dia akan merespon seperti tertawa atau bahkan hanya tersenyum. Akan tetapi pada saat anak-anak merasa tidak senang dan apa yang dikehendakinya tidak dikabulkan oleh oleh lingkungan maka dia akan merespon yang negatif seperti menangis atau bahkan marah. Dalam perkembangannya manusia akan memasuki pada tahap remaja, dewasa dan lanjut usia. Pertambahan dalam usia diiringi dengan perkembangan perasaannya. Maka Sam R. Lloyd (1991:29) seorang tokoh psikologi menggolongkan perasaan manusia dalam empat hal pokok marah, sedih, senang, takut. Perasaan yang lain seperti jengkel, gugup, cemas, merasa bersalah, frustasi, bingung, dll. Merupakan sebuah kombinasi dari empat hal pokok yang terdapat dalam perasaan manusia.
Selain perasaan dalam diri manusia juga terdapat istilah emosi. Seringkali istilah emosi sedikit kabur dengan istilah perasaan. Bahkan para ahli psikologi pun masih belum dapat mendefiniskan kata emosi secara tegas masih banyak perdebatan mengenai arti emosi dan masih terdapat irisan antara makna emosi dan perasaan. Sehingga perbedaan antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena keduanya merupakan suatu kelangsungan yang kualitatif.
Dalam makna harafiahnya, Oxford English Dictionary mendifinisikan emosi sebagai setiap agitasi atau kekacauan pikiran, perasaan, nafsu; setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap. Saya sendiri mendefinisikan emosi adalah sebuah keadaan biologis dan psikologis yang membentuk rangkaian khas untuk bertindak. Mengapa saya berpendapat bahwa emosi merupakan sebuah keadaan biologis, bukan hanya keadaan psikologis saja. Alasannya adalah ketika manusia mulai merespon keadaan lingkungan dengan emosinya maka secara langsung kita dapat melihat keadaan biologisnya seperti nafas menjadi terengah-engah, denyut nadi mulai berdetak cepat, mata mulai membelalak dan masih banyak lagi respon biologis yang dapat kita perhatikan dari manusia yang merespon lingkungannya dengan keadaan emosi. Emosi dapat bersifat destruktif (menghancurkan) dan konstruktif (membangun), semua itu tergantung individu yang bersangkutan dan bagaimana individu tersebut mengolah pikirannya sehingga mampu membentuk sebuah emosi yang dikehendaki oleh individu tersebut.
Salah satu segi paling membahagiakan dalam berkomunikasi dengan orang lain adalah kesempatan untuk saling berbagi perasaan. Mengalami suatu perasaan dan mengungkapkannya kepada orang lain bukan saja merupakan sumber kebahagiaan melainkan juga merupakan salah satu kebutuhan demi kesehatan psikologis kita. Berbagi pengalaman dan perasaan memang hal yang biasa dan wajar, namun kita akan mengalami kesukaran kepada siapa kita akan membagikan pengalaman atau perasaan kita apalagi yang dibicarakan mengenai hal yang bersifat privasi. Salah satu kunci sukses agar kita dapat membagikan perasaan kita kepada orang lain adalah sikap saling percaya dan mau mendengarkan yang tidak sekedar mendengar saja melainkan mengerti perasaan yang dialami oleh lawan bicara kita. Dengan mengalami dan saling berbagi perasaan, berarti kita menciptakan dan mempertahankan persahabatan yang intim dengan sesama.
Dalam mengungkapkan perasaan tidak semata-mata manusia dapat langsung bisa mengungkapkan perasaan secara terbuka. Dalam mengungkapkan perasaan manusia perlu belajar agar apa yang kita ungkapkan sungguh dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kemudian peranan perasaan sendiri dalam kehidupan manusia adalah membantu individu untuk mampu berkembang dengan menggunakan kemampuan interaksi interpersonal dan mampu berpikir secara postif.Â
Manusia sebagai Mahluk yang Bertindak