Dalam sistem ekonomi merkantilisme, ada yang bernama monopoli dagang. Monopoli dagang merupakan keadaan pasar dimana hanya ada 1 yang menjadi penguasa atau memerintah. Seorang penguasa dalam monopoli dagang ialah juga yang menyediakan barang atau jasa. Praktik monopoli dagang ini terjadi pula di Indonesia. Belanda dalam organisasinya yang adalah VOC menerapkan hal ini.Â
Terbentuknya VOC membawa kemajuan yang pesat untuk Belanda. Markas utama VOC bukanlah tempah Belanda pertama tiba yaitu Banten. Namun, Belanda dalam beberapa tahun terus melakukan eksplorasi dimana akhirnya mereka memusatkan VOC di Ambon. Belanda menempati Ambon dikarenakan berhasil dalam mengusir Portugis.Â
Pada masa itu pengusiran Portugis dilakukan Sultan Baabullah dibantu oleh Belanda. Oleh karenanya, sebagai bentuk keberhasilan dalam membantu mengusir Portugis maka Belanda menetapkan beberapa kebijakan.Â
Kebijakan yang dibuat Belanda atas dasar VOC ini guna memenuhi tujuan sebenarnya. Beberapa kebijakan yang dibuat untuk memonopoli dagang adalah hongi tochten atau pelayaran hongi. Dalam kebijakan pelayaran hongi ini pelayan akan didampingi oleh tentara bersenjata guna mengawasi mereka agar tidak melakukan transaksi rempah-rempah dengan negara lain.Â
Selanjutnya ialah ekspirtasi yaitu tanaman rempah-rempah ditebangi oleh Belanda agar supaya produksinya tidak berlebihan. Terakhir adalah contingenten dimana hal ini merupakan kewajiban rakyat untuk membayar pajak dalam bentuk hasil bumi.Â
Perkembangan VOC terbilang cukup cepat. Hanya dalam beberapa tahun, Belanda bisa menguasai sebagian besar dari Indonesia d masa itu. Puncaknya adalah pada abad ke-18 dimana hampir seluruh Indonesia dikuasai oleh VOC. Walaupun merkantilisme sedikit redup pada abad ke-18 tidak mencoreng fakta bahwa praktik merkantilisme ini telah sampai ke Indonesia oleh Belanda.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI