Pentingnya perdagangan itu tentu mempengaruhi bakal kekayaan yang akan didapatkan. Untuk menaikan kemungkinan tersebut, negaranya akan melakukan banyak hal. Diantaranya adalah menerapkan surplus dagang, proteksionis, kolonialis, hingga monopoli dagang.Â
Selain itu, merkantilisme ini juga dikenal berperan baik di masa sekarang. Merkantilisme di masa sekarang menyangkut peraturan berupa adanya tarif ketika melakukan perdagang. Selanjutnya ada subsidi untuk industri domestik, devaluasi mata uang, dan juga membatasi migrasi dari TKA (Tenaga Kerja Asing). Â
Berjalannya sistem ekonomi merkantilismes ini tentu dengan cara perdagangan. Ada satu hal yang khas dari sistem ekonomi merkantilisme. Dalam sistem ini, kegiatan impor tidak boleh terlalu besar daripada ekspor. Jika untuk melakukan ekspor, tidak masalah jika dilakukan dengan besar.Â
Namun, ketika itu menyagkut impor maka tidak boleh. Negara sedari awal akan ikut campur dimana hal ini juga berguna untuk melindugi industri dalam negeri. Alasan mengapa impornya tidak boleh lebih besar dari ekspor ialah dikarenakan ekspor lebih besar akan membawa keuntungan ke negara.Â
Oleh karenanya, ekspor dilakukan besar-besaran sedangkan impor tidak. Cara melakukannya ialah negara-negara koloni akan dikeruk sumber daya alamnya seperti bahan mentah, emas, perak dan lain sebagainya. Lalu semua hal tersebut akan dikirim ke negara utama yaitu mother country.Â
Sistem ekonomi merkantilisme, apa sejarahnya?Â
Pada abad ke-15 dan permulaan ke-16 Eropa mengalami krisis ekonomi. Penyebab dari krisis tersebut dikatakann adalah karena perang. Di masa itu masih sangat banyak  perang yang terjadi. Perang-perang yang berlangsung membawa kehancuran dalam ekonomi Eropa. Salah satu masalahnya adalah ketika Konstatinopel jatuh ke Turki Usmani.Â
Ketika perekonomiannya terguncang, Eropa masih memiliki kemampuan dalam bidang lain. Jaman itu, Eropa unggul dalam bidang geografi. Segala bentuk pelayaran dan peta nya pun mereka telah menguasai. Negara-negara Eropa yang mayoritas beragama kristen lantas melakukan pelayaran.Â
Mereka membawa slogan yang bernama gold, glory, gospel. Gold disini merupakan kekayan, dimana mereka datang untuk bisa meraih atau mencapai kekayaan. Glory yang berarti kemengangan. Mereka memaksudkan disini agar supaya bisa menang dalam menduduki wilayah yang didatangi. Terakhir ialah Gospel yaitu mereka menyebarkan injil ke negara yang mereka datangi.Â
Merkantilisme Indonesia di kependudukan Belanda
Berdirinya VOC pada tahun 1602 menandai dimulainya sistem ekonomi merkantilisme ini. Belanda ketika datang di Banten pdaa tahun 1596 belum banyak memiliki kegiatan. Mereka hanya seperti pedagang yang hanya mencari rempah-rempah. Namun tetap pada tujuan awal, Belanda adalah bangsa Eropa yang mana ingin memiliki 'kekayaan' dari negara lain. Begitupun rempah-rempah Indonesa. Oleh karenanya didirikannya VOC membawa langkah lain dari Belanda. Sistem dari VOC ini cukup membuat praktik merkantilisme di Indonesia terlihat.Â