Eropa di masa dahulu tetap menjadi benua besar dengan kekuatan ekonomi yang besar pula. Banyak kemajuan di berbagai bidang pun cukup pesat. Namun, hingga sekarang Eropa juga masih sama. Eropa masihlah salah satu benua dengan kekuatan ekonomi yang besar.Â
Pada abad ke-15 mulailah kemunduran ekonomi dari Eropa. Latar belakang terjadinya kemunduran atau bahkan krisis ekonomi Eropa ini beragam. Salah satu diantaranya ialah karena perang. Di masa itu, masih banyak negara-negara yang saling berperang memperebutkan siapa yang menjadi paling kuat dan pemenangnya. Tak luput dari negara-negara di Eropa, mereka juga memiliki histori perang dengan negara lain. Dengan hal itu, munculah krisis ekonomi.Â
Adanya krisis ekonomi di abad ke-15 dan abad ke-16 itu membuat Eropa akhirnya berusaha mencari sumber ekonomi baru. Bangsa Eropa yang besar itu memiliki kemajuan pesat di bidang geografi. Peta dan pelayaran menjadi hal yang sudah dikuasai bangsa Eropa. Berbekal hal-hal tersebut, mulailah bangsa Eropa mencari sumber ekonomi baru. Negara-negara Eropa mulai berlayar ke Asia hingga ke Afrika guna mencari apa yang mereka incar. Dari sinilah dimulainya kependudukan bangsa-bangsa Eropa.Â
Salah satu bangsa Eropa yang melakukan pelayaran adalah Belanda. Pada tahun 1596, Belanda mendaratkan kapalnya di pelabuhan Banten. Mereka datang dengan kapal yang dipimpin oleh Cournelis De Houtman. Dari situlah dimulainya penguasaan Indonesia di Belanda.Â
Sesampainya di Indonesia, mereka berada pada misi mencari rempah-rempah. Belanda mencoba untuk mendapatkan gold dalam slogan yang mereka pegang. Kekayaan rempah Indonesia bukanlah hal semata-mata. Bangsa Eropa selain Belanda telah mendaratkan kapalnya terlebih dahulu. Bangsa Eropa tersebut ialah Portugis. Saat Belanda datang ke Indonesia, keadaan disana ialah Indonesia ada di bawah Portugis.Â
Tahun 1602 ada sebuah kelompok yang didirikan oleh Belanda. Kelompok tersebut berhasil mengusir Portugis dari Indonesia. Lebih tepatnya ialah bangsa Portugis yang ada di Tidore dan Ambon. Kelompok tersebut adalah VOC atau  Vereenigde Oost-Indische Compaigne. Tujuan berdirinya VOC ini tentu untuk memabantu Belanda berhasil dalam misi 'mencari kekayaan'. Adanya VOC itu untuk menguasai kekayaan alam Indonesia yang pada akhirnya akan tetap digunakan bangsa Eropa.Â
Kemunduran atau bahkan krisis ekonomi yang dialami Eropa membawa dampak baru dalam sistem ekonomi. Pada abad ke-15 dan ke-16 mulai dikenal dengan sistem ekonomi merkantilisme. Sistem ekonomi ini muncul setelah adanya krisis. Dampaknya, negara-negara Eropa melakukan jelajah ke banyak benua lain untuk mendapatkan kekayaan. Lantas, apa itu merkantilisme, bagaimana sejarah dari sistem ekonomi merkantilisme ini, serta bagaimana implementasinya pada perekonomian Indonesia?Â
Pengertian Merkantilisme
Kata merkantilisme sendiri diadaptasi dari kata bahasa Inggris yaitu merchant. Dalam bahasa Indonesia artinya adalah pedagang atau saudagar. Dari pengertian itu, dapat ditarik arti bahwa merkantilisme ini berhubungan dengan perdagangan. Merkantilisme juga merupakan sistem ekonomi dimana negara atau pemerintahnya ikut serta didalamnya.Â
Campur tangan dari pemerintah ini yang bertujuan untuk memperkaya suatu negara. Pada masa iu, taraf kekayaan suatu negara ditentukan oleh emas. Oleh karenanya, negara dengan emas atau silver paling banyak bisa dianggap negara yang kaya. Maka demikian, bangsa Eropa berbondong-bondong menjelajah banyak negara untuk bisa dicari hal-hal yang bisa membuat negaranya kaya.Â
Dengan adanya campur tangan pemerintah dimaksudkan untuk bisa melindungi industri domestik. Merkantilisme juga merupakan teori ekonomi dimana swasembada ditekan dengan mengoptialkan neraca perdagangan. Oleh karenanya, perdagangan dalam konsep ekonomi merkantilisme ini berperan sangat penting.Â