Mohon tunggu...
Ditta Atmawijaya
Ditta Atmawijaya Mohon Tunggu... Editor

Pencinta tulisan renyah nan inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Semua Luka Minta Maaf

18 Juni 2025   17:52 Diperbarui: 20 Juni 2025   17:47 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Pexels-Pixabay

Telah lama kupikir
memaafkan adalah hadiah
yang kuberikan kepada orang lain,
yang meninggalkan luka,
yang menjatuhkan janji,
yang pergi tanpa menoleh.

Namun, hari ini aku tahu,
memaafkan adalah ruang
yang kucipta
untuk diriku sendiri.

Karena aku tahu,
menyimpan bara dalam dada,
dan terus menyalakan api
akan membakar rumah jiwaku sendiri.

Aku ingin hidupku kembali.
Aku ingin jiwaku tenang,
Hatiku tahu,
memaafkan bukan membenarkan,
tetapi membebaskan.

Image by Pexels-Pixabay
Image by Pexels-Pixabay
Sakit itu tumbuh
karena aku biarkan ia duduk terlalu lama,
di ruang yang seharusnya
penuh cahaya.

Kecewa itu berakar
karena aku sirami
dengan angan yang tak ingin gugur.

Sedih itu mengikat
karena aku izinkan ia
menjadi bahasa satu-satunya.

Dan ... kini aku tahu.
Aku bisa memilih
untuk tidak tinggal di sana.

Baca juga: Pelukan Semesta

Aku bisa pulang
ke tempat yang lapang,
di mana rasa hanya lewat,
dan aku tak harus duduk bersama mereka
lebih lama dari yang perlu.

Memaafkan,
adalah meletakkan beban
yang ternyata bukan milikku sejak awal,
adalah membuka jendela
dan membiarkan udara segar masuk,
adalah berkata pada diriku:
"Kau pantas bahagia,
meski tak semua luka minta maaf."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun