Mohon tunggu...
Dinar Febri Budiman
Dinar Febri Budiman Mohon Tunggu... Sales - Aku tak pernah mencela hujan karena yang ku harap reda itu kecewamu

Spritual, filsafat dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pergi Selembut Angin

4 Juni 2022   05:39 Diperbarui: 4 Juni 2022   05:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto : wyldsaga



Tangis ini mengalir mengikuti arah kamu pergi...

tanpa mampu menghapus jejakmu yang menyala-nyala...

Mungkinkah lembaran takdir untuk kita bersama sudah sampai halaman terakhir...

atau karena hal lain?...

Memang tak ada seorang pun yang mampu mencintaimu seperti kamu mencintai dirimu sendiri...

tapi kamu tidak akan pernah tau bagaimana untuk aku bisa memahamimu...

Setelah berpisah mungkin akan banyak mawar yang tumbuh karena ku sirami dengan tangis...

Kita yang tak akan pernah kembali walau sampai air mata ini berubah menjadi tawar...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun