Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Saatnya Membedah Ulang Tap MPRS 1966: Mana Amanat Rakyat, Mana Sisa Kepentingan Kekuasaan

15 Oktober 2025   06:42 Diperbarui: 15 Oktober 2025   09:17 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

---

Mekanisme Hukum yang Disarankan untuk Meninjau Tap MPRS 1966

1. Pembentukan komisi independen yang terdiri dari ahli hukum konstitusi, sejarawan, perwakilan korban, dan perwakilan masyarakat sipil untuk menelaah setiap Tap: relevansi, konstitusionalitas, dan dampaknya pada hak asasi.

2. Proses publik dan partisipatif: dengarkan saksi, korban, dan akademisi lewat hearing publik---jangan biarkan perubahan dilakukan di balik meja.

3. Konversi larangan ide menjadi larangan tindakan kekerasan: reformulasi norma sehingga negara tetap mampu menindak kekerasan dan subversi nyata tanpa mengkriminalkan perdebatan ideologis.

4. Implementasi jangka bertahap: beberapa perubahan sensitif bisa diujicobakan melalui perundangan sementara dan evaluasi dampak sosial untuk mencegah disrupsi yang tidak perlu.

Dokumen Pribadi 
Dokumen Pribadi 

---

Penutup --- Antara Hati Nurani Sejarah dan Tuntutan Rakyat Kini

Warisan 1966 adalah bagian dari sejarah yang tidak bisa dihapus begitu saja. Tetapi sejarah bukan kitab suci; ia adalah sumber pengajaran. Ketetapan-ketetapan yang melindungi keselamatan warga dan tata kelola negara dapat dipertahankan --- dengan pembaruan akuntabilitas. Sementara ketetapan yang mengkriminalkan gagasan, memperkuat kultus figur, atau membungkam pers dan ruang sipil harus ditinjau ulang dan, bila perlu, dicabut.

Marhaenis dan rakyat marhaen harus menempatkan kepentingan rakyat --- pengentasan kemiskinan, stabilitas kerja, dan kebebasan politik --- sebagai meter pengujian utama. Sikapnya bukan retrograd: bukan mempertahankan semua warisan karena ia "warisan", melainkan menilai mana yang benar-benar melindungi dan membebaskan rakyat. Dalam demokrasi dewasa, keberanian intelektual untuk mengakui kesalahan masa lalu dan mengoreksinya adalah tanda kedewasaan politik --- dan itulah yang harus diperjuangkan oleh mereka yang menempatkan rakyat kecil di pusat politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun