Mohon tunggu...
Anisa Fadil
Anisa Fadil Mohon Tunggu... assistant research -

aku adalah raga, menulis adalah nyawanya, dan kamu adalah asanya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Program Kerja

9 November 2016   20:57 Diperbarui: 9 November 2016   21:02 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepertinya aku memang butuh satpam atau petugas keamanan untuk membawanya keluar dari ruanganku sekarang. Segera kupencet salah satu tombol di dekat mejaku. Dia masih bersungut-sungut menampakkan muka kesal, marah dan kecewa. Harusnya dia tak perlu begitu, karena aku juga kecewa padanya yang hanya bisa mengkritik.

Dua orang bertubuh kekar datang ke ruanganku beberapa saat kemudian. Aku memberi kode pada mereka untuk menyeretnya keluar. Dengan sigap dua orang itu melaksanakan tugasnya. Dia mencoba memberontak, tubuhnya bergerak-gerak dan berteriak seperti orang gila.

“Kau tak pantas di kursi itu, kau tak seharusnya disana. Keluar kau, keluar dari sanaaaa…….”

Brak!!

Pintu kututup dan aku berkemas untuk pulang.

***

Matahari sedang panas-panasnya sekarang. Sampai-sampai air conditiondi ruanganku tak begitu dingin meski ku setting sampai 17 derajat.

Plak!

“Apa-apaan ini? Kau harus ikut aku sekarang. Kau harus melihatnya sendiri dengan kedua matamu.”

Aku terperanjat begitu dia masuk ke ruanganku, membanting setumpuk Koran dan marah-marah lagi. Matanya yang kemarin merah kini makin merah dan menyalak-nyalak. Sepertinya dia siap menelanku hidup-hidup.

“Kau diajari sopan santun ketika masuk ruangan orang, bukan?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun