Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ibnu Rusyd dalam konsep ruang takdir Allah

14 September 2025   23:48 Diperbarui: 14 September 2025   23:48 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ia tidak ingin agama menjadi dogma kaku tanpa makna logis.

Ia juga tidak ingin filsafat menjadi liar tanpa kendali wahyu.

Namun dalam konsep Rubik, pendekatannya masih membuat ruang seperti mesin jam:
bergerak, teratur, elegan --- tapi dingin, karena tanpa getaran cinta dan kehendak langsung dari Sang Penggerak.

Ibnu Rusyd berjuang agar akal tidak disingkirkan dari ruang Rubik, namun ia belum sepenuhnya menyelami bahwa rotasi Rubik bukan hasil sebab otomatis,
melainkan setiap geraknya adalah kehendak langsung yang hidup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun