Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Multazam dan Dua Hati Haji Tua

5 Oktober 2017   23:06 Diperbarui: 5 Oktober 2017   23:23 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam telah larut.

Dahlan, anak Hajjah Maryati yang baru pulang menunaikan ibadah haji tahun ini, melihat ibunya terpekur di mushollah rumah. Perempuan tua itu lama tertunduk. Bahkan kemudian terdengar suara isaknya.

Perlahan anak laki-lakinya itu mendeham. Perempuan tua itu menoleh. Anak laki-lakinya itu dipeluknya.

"Dahlaaan....."

"Ibu menangis?"

"Kenapa Ibu? Tak biasanya ibu seperti ini, biasanya ibu tegar menghadapi semua masalah."


"Dahlan ...."

"Iya Bu."

"Kamu ingin tahu apa yang menyebabkan Ibu menangis?"

"Kalau ibu berkenan, silakan Ibu cerita......"

"Dahlan ...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun