Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Multazam dan Dua Hati Haji Tua

5 Oktober 2017   23:06 Diperbarui: 5 Oktober 2017   23:23 899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dalam kebingungan begini?"

"Tidak tahu."

"Ikrar persaudaraan? Silaturahim sampai mati?"

"Ya kenapa tidak?"

"Ibu Hajjah, maaf, maaaf banget , bagaimana jika ... jika ..... emmm tapi maaf ya..." tiba-tiba tenggorokan laki-laki itu terasa tersekat.

"Kenapa Pak Haji?"saja.


"Emmm.... tapi saya berharap Bu Hajjah tak akan marah."

"Oh... bapak serius?"

"Serius. Serius minta maaf sebelumnya."

"Katakanlah."

"Bu Hajjah Maryati ... emmm..... emm...... kenapa kita tidak berfikir jika silaturahmi haji antara kita, kita lakukan di rumah kita saja?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun