Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kuda Arab di Dieng - Tertawa Telat #3

4 April 2024   23:15 Diperbarui: 9 April 2024   11:58 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
White Stallion, Credit to Freepik

Cerita no. 3 ini tepat diceritakan pada sesi menjelang break dari suatu pelatihan. Bisa sebagai filler atau sebagai ilustrasi ketika membahas tentang excitement atau rasa meluap-luap sehingga kita jadi kurang hati-hati. Di samping itu sikap terlalu jumawa sering membuat kita jadi lengah.

Kuda Arab

Ada seorang teman yang crazy rich dari hasil berjualan pakaian jadi di Tanah Abang. Dia sering pergi umrah. Pada kesempatan umrah tahun ini dia pergi ke istal kuda di dekat jeddah dan melihat-lihat kuda di sana. Dia tertarik dengan seekor kuda berwarna putih yang tinggi dan gagah. Ketika dia dekati kuda itu, seorang staff istal mendekati dan mempersilahkan dia mengusap usap kuda putih itu. Lalu datang pemilik istal dan memberi penawaran agar dia mau membelinya. 

Pemilik istal bilang begini," ya Hajj, kuda ini disamping gagah dan kuat, dia mengerti bahasa Arab lho ... " ,"oh ya..." kata teman saya. Si Pemilik Istal melanjutkan "kuda ini tidak memerlukan tali yang dihentakan untuk mau berjalan. Cukup dengan bilang ...alhamdulillah ... dia akan jalan, dan kalau kita bilang ... bismillah ... dia akan berhenti." .." wah keren nih ... boleh saya coba? ." kata teman saya. 

Agar yakin dan tidak penasaran, dia mencoba menaiki kuda itu... ketika dia bilang ...alhamdulillah ... kuda itu berjalan dan ketika dia bilang ..bismillah... kuda itu berhenti. Dia coba berulang-ulang, termasuk ketika dia bilang ...alhamdulillah 2 kali, maka kecepatan lari kudanya bertambah. Wah  keren nih .."kalau saya jadi beli, bisa dikirim ke Indonesia? ke Jakarta?." "Oh tentu bisa ... ujar pemilik istal.

Setelah beberapa minggu dia kembali ke Indonesia, kudanya tiba di Jakarta dan dia istirahatkan dahulu di istalnya. 

dieng-suara-com-660e87e01470931b493c00f2.jpeg
dieng-suara-com-660e87e01470931b493c00f2.jpeg

Dieng - Credit to Suara.com

Setelah kudanya segar kembali, dia kirim kudanya ke pegunungan Dieng. Dia bersama teman-temannya juga berangkat ke Dieng. Sesampainya di sana, kudanya juga sudah ada di situ. Di sana dia pamer kuda putihnya yang keren... kerennya adalah karena bisa mengerti perintah pakai bahasa Arab. Teman temannya mengerubunginya dan ikut mengusap usap kepala dan leher kuda. sesudah beberapa lama, dia mau coba kudanya berlari di pegunungan Dieng.

Sambil dielu elukan teman-temannya dia mulai menaiki kudanya, ketika dia mengatakan 'alhamdulillah' kudanya mulai berjalan, lalu dia baca 'bismillah' kudanya berhenti. Dia berkata lagi 'alhamdulillah', kudanya jalan lagi, dia ucapkan lagi 'alhamdulillah' terus, 'alhamdulillah', kudanya semakin kencang, dia ingin coba lagi ' alhamdulillah' kudanya semakin kencang dan kencang ..... ketika sudah sangat kencang kudanya dia ingat 50 meter di depannya ada jurang, tapi dia lupa ucapan yang bisa mengehentikan kudanya ... baca kata kata yang lain ... malah tambah kencang... pas kira kira 5 meter lagi dia baru ingat ....dia ucapkan 'bismillah' .... kudanya berhentiiii pas sekitar 20 cm lagi dari tepi jurang ...hh hh hh, dia merasa lega dan mengucapkan..... 'alhamdulillaaah....'

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun