Mohon tunggu...
Diky
Diky Mohon Tunggu... Mahasiswa

My hobbies are playing football and fishing

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Negara dalam Bayang-Bayang Pajak: Ketika Kesejahteraan Harus Dibayar Mahal

29 Juli 2025   11:08 Diperbarui: 29 Juli 2025   11:08 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Negara Dalam Bayang-Bayang Pajak,(Sumber/AI)

4. Tax Holiday untuk InnovationMemberikan insentif pajak bagi individu atau perusahaan yang berkontribusi pada inovasi sosial. Misalnya, pengurangan pajak bagi yang menciptakan aplikasi untuk memecahkan masalah sosial atau teknologi yang meningkatkan efisiensi layanan publik.

5. Regional Tax DifferentiationMenerapkan sistem pajak yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah. Daerah dengan infrastruktur yang masih terbatas mendapat tarif pajak yang lebih rendah, sementara daerah yang sudah maju berkontribusi lebih besar untuk membantu daerah tertinggal.

Bagian VI: Studi Kasus Komparatif - Belajar dari Sukses dan Kegagalan

Singapura: Small Country, Big Vision
Singapura membuktikan bahwa negara kecil dengan sistem pajak yang efisien bisa mencapai kemakmuran yang luar biasa. Rahasia Singapura terletak pada tiga pilar:

Pilar Pertama: SimplicitySistem pajak Singapura sangat sederhana. Tarif pajak penghasilan personal maksimal 22%, dan tidak ada pajak capital gain. Sistem yang sederhana ini mengurangi biaya compliance dan meningkatkan kepastian hukum.

Pilar Kedua: Meritocracy in Tax AdministrationPetugas pajak Singapura adalah yang terbaik dan dibayar dengan sangat baik. Gaji pegawai Inland Revenue Authority of Singapore (IRAS) setara dengan perusahaan swasta terbaik, sehingga tidak ada insentif untuk korupsi.

Pilar Ketiga: Long-term VisionSetiap kebijakan pajak Singapura dirancang dengan visi jangka panjang 20-30 tahun. Tidak ada yang namanya kebijakan populis atau perubahan aturan mendadak yang membingungkan taxpayers.

Amerika Serikat: Dilema Negara Adidaya
Ironisnya, Amerika Serikat yang merupakan negara terkuat di dunia memiliki sistem perpajakan yang sangat kompleks dan kontroversial. Tax code Amerika terdiri dari lebih dari 70.000 halaman dengan ribuan aturan yang saling bertentangan.

The American Tax Paradox
Warren Buffett, salah satu orang terkaya Amerika, pernah mengungkapkan fakta mengejutkan: tarif pajak efektif yang dia bayar (17%) lebih rendah dari tarif pajak yang dibayar sekretarisnya (30%). Ini menunjukkan betapa tidak adilnya sistem pajak Amerika yang penuh dengan loopholes untuk orang kaya.

Senator Elizabeth Warren dalam bukunya "Ultra-Millionaire Tax" (2021) menulis: "Sistem pajak Amerika telah dibajak oleh para pelobi yang bekerja untuk orang-orang super kaya. Akibatnya, mereka yang paling mampu justru membayar pajak paling sedikit."

Venezuela: Ketika Sistem Pajak Kolaps
Venezuela memberikan pelajaran berharga tentang apa yang terjadi ketika sistem perpajakan kolaps total. Hiperinflasi yang mencapai 1.000.000% membuat sistem pajak menjadi tidak bermakna. Pemerintah akhirnya mengandalkan sepenuhnya pada ekspor minyak, dan ketika harga minyak anjlok, ekonomi negara kolaps total.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun