Mohon tunggu...
Ayu Diahastuti
Ayu Diahastuti Mohon Tunggu... Lainnya - an ordinary people

ordinary people

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | De Javu

20 Agustus 2019   09:09 Diperbarui: 20 Agustus 2019   09:12 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pixabay.com (diolah kembali oleh penulis)

"Mas, Bimo, nanti pulang naik apa?" tanyaku.

Lelaki itu tampak sedikit canggung menjawab pertanyaanku, "Aku sama temen-temen naik mobil. Kenapa? Mau ikut sekalian?"

"Mas Bimo jangan naik mobil. Mas Bimo bisa temenin aku pulang naik kereta, atau bus aja, ya?" pintaku ternyata membuat dahinya agak berkerut dan senyumnya mulai mengembang.

"Bim!! Ayo cepetan, ntar kita kelamaan sampe rumah,"panggil seorang lelaki berkacamata seperti dalam mimpiku.

"Mas Bimo, jangan naik mobil itu," aku mulai memaksanya. Dan ia pun makin kebingungan.

"Tapi..aku yang..."

"Yang nyetir, kan? Tolong, Mas, jangan," cegahku sambil kupegang tangannya erat. 

Mata kami beradu. Tak pernah nyaliku sekuat itu menatapnya. Ini pertama kalinya aku menatap mata tajam itu dalam-dalam.

"Tolong, kali ini saja," akhirnya aku memohon. 

"Bim!! Ayo cepat," seru lelaki berkacamata itu lagi.

"Mas...tolong, aku ... Aku ga mau kehilangan, Mas Bimo."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun