Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Tentang Keheningan

15 September 2025   10:10 Diperbarui: 15 September 2025   10:10 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: generate gemoni AI

Suara itu terlalu pekak

Telingaku terasa sesak

Taka da suara burung emprit

Melainkan suara yang muncul dari ego manusia

Apakah kita lupa bahwa telinga butuh keheningan

Kapan terakhir kali telinga kita beristirahat?

Menikmati harmoni kehidupan dalam senyap

Apakah keheningan itu mahal?

Ataukah diperlukan perlawanan demi mendapatkan sedikit keheningan?

Tanpa gangguan dan

Tanpa kebisingan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun