Mohon tunggu...
Dhimas Raditya Lustiono
Dhimas Raditya Lustiono Mohon Tunggu... Senang Belajar Menulis

Perawat di Ruang Gawat Darurat | Gemar Menulis | Kadang Merasa Tidak Memiliki Banyak Bakat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Suatu Malam

12 Agustus 2025   19:14 Diperbarui: 12 Agustus 2025   19:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja telah berakhir sempurna, tatkala mentari tenggelam sepenuhnya

Lampu jalanan memberi sinyal, bahwa sudah saatnya untuk pulang

Selalu ada cerita ketika malam semakit pekat

Cerita yang membuat tawa, ataupun yang membuat otak terus berpikir

Berpikir tentang susu anak, cicilan ataupun masa depan

Terang rembulan menyapa sempurna

"Hai, apa kabar hari ini?"

Tawa kecil bayi menyambut kedatanganmu

Ia berteriak kegirangan di balik jendela, setelah seharian tidak digendong oleh Sang Ayah

Lelahmu sirna, saat istrimu menawarkan kopi atau teh

Lalu kau meminta maaf kepada istrimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun