Mohon tunggu...
Dhedi R Ghazali
Dhedi R Ghazali Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Saya hanya seorang penulis yang tidak terkenal.

Saya hanya pembaca yang baik dan penulis yang kurang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Puisi 2015

19 Maret 2016   18:34 Diperbarui: 20 Maret 2016   22:13 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tawa Sederhana

adalah dinding berkarat
menjadi saksi tawa yang pecah
di atas rangka besi tua beroda
kaki mungil mengayuh angin
sudah cukup membawa terbang jauh angan tak bertuan
semua menjadi seperti mimpi
mengintip malu-malu di daun jendela matahari

tak ada suara
bising lalat-lalat terbang
jejak tikus-tikus berkeliaran
tapak kuda besi membentuk barisan

inilah tawa sederhana
dari bocah-bocah yang terlahir sungsang
merekah di tepian jurang peradaban
lihatlah!
kesederhanaan tak terejawantah
lebur di zaman yang berbalik arah

GubukAkasara, 2015

=======


Jiwa-Jiwa Terpenjara

ketuklah sepuasmu
mereka bertelinga tapi tak mendengar
bermata tapi tak melihat
berhati tapi mati
berakal tapi diam

terpenjara sudah
jiwa-jiwa dibuta arah
dalam rupa-rupa pura-pura dunia
terkungkung mengurung memasung

lelah lelahlah sudah
jiwa-jiwa berlumur nanah
mati tenggelam
diam dalam kefanaan

ketuklah sekerasmu, semampumu
mereka akan tetap diam
dalam gelap tak berkesudahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun