"Siap".
"Ketika saya tiba disana, waktu untuk Letnan Prapto meledakkan Jembatan!"
"Cara saya mengetahui Kapten sudah di posisi itu?"
"Ini Letnan! Ini!"
"Apa ini Kapten?" Prapto bertanya. Di tangan Kapten Hasibuan ada sebuah benda seperti dinamit dengan tangkai mengikatnya.
"Ini adalah mercon yang jika di nyalakan akan meluncur keudara dan meledak terang sesaat".
"Siap".
"Ledakan itu akan dapat Letnan lihat nantinya".
"Siap Kapten", mata Prapto sangat berbinar,"Dan itu sebagai kode bagi keseluruhan 300 prajurit kita di tiga titik tadi mulai membuka tembakan".
"Benar sekali Letnan".
"Saya akan segera menyiapkan amunisi dan bahan peledak Kapten. Dan nanti dari sisa peledak, saya akan membuat molotov (bom-bom tempel) untuk menghancurkan Panser mereka."